PERBEDAAN PERILAKU MENOLONG ANAK USIA DINI YANG DIBERIKAN CERITA MORAL YANG MENEKANKAN EMOSI POSITIF PENGAMAT DAN CERITA NONMORAL
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian replikasi yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku menolong anak usia dini yang diberikan cerita moral dan nonmoral. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerita moral yang menekankan emosi positif pengamat karena mampu mendukung perkembangan moral anak terutama pada intensi dan perilaku. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria subjek anak berusia 5-6 tahun, kategori normal atau tidak berkebutuhan khusus, serta belum pernah membaca atau mendengarkan cerita dalam intervensi. Subjek penelitian berjumlah 15 anak pada masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil independent sample t-test, terdapat perbedaan pemahaman cerita kedua kelompok, uji Ancova menunjukkan perbedaan niat menolong kedua kelompok, sedangkan hasil perilaku menolong menujukkan tidak adanya perbedaan. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan niat menolong namun tidak ada perbedaan perilaku menolong anak usia dini yang diberikan metode cerita moral yang menekankan emosi positif pengamat dan cerita nonmoral.
Full Text:
PDFReferences
______Proyeksi Penduduk Indonesia. Indonesia Population Projection 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Statistik
______Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Beaton, D. E., Bombardier, C., Guillemin, F., & Ferraz,M. B. (2000). Guidelines for the process of cross-cultural adaptation of self-report measures. Spine, 25(24), 3186-3191.
Du, X., & Hao, J. (2018). Moral stories emphasizing actors’ negative emotions toward their nonhelping behavior promote preschoolers’ helping behavior. Journal of experimental child psychology, 168, 19-31
Hasnida.(2014). Analisis kebutuhan anak usia dini.
Jakarta: Luxima
Hauke, N., & Abele, A. E. (2019). Two faces of the self: Actor-self perspective and observer-self
perspective are differentially related to agency versus communion. Self and Identity, 1-23.
Lee, K., Talwar, V., McCarthy, A., Ross, I., Evans, A., & Arruda, C. (2014). Can classic moral stories promote honesty in children?. Psychological Science, 25(8), 1630-1636.
McHugh, M. L. (2012). Interrater reliability: the kappa statistic. Biochemia medica: Biochemia medica, 22(3), 276-282.
Myers, D. G. (2012). Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami perkembangan manusia. Experience human development. Edisi 12, buku 1. Jakarta: Salemba Humanika
Santrock, J. W (2007). Perkembangan Anak jilid 2. Jakarta: Erlangga
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2015). Psikologi eksperimen. Jakarta: PT Indeks, 37- 118.
Shadiqi, M.A., Muluk, H., & Milla, M.N. (Inpress) Experiment Replication: A Proposed Solution for Developing Psychological Research in Indonesia. Anima Indonesian Psychological Journal.
Syakir, Akbar & Amarina Ashar Ariyanto. (2014). Pengaruh Ekslusi Sosial Terhadap Perilaku Menolong Pada Remaja Melalui Peran Afek Positif Sebagai Mediator.
Turiel, E. (2010). The development of morality: Reasoning, emotions, and resistance. The Handbook of Life Span Development.
DOI: https://doi.org/10.20527/jk.v2i2.1641
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Asmaul Fauziah, Rika Vira Zwagery, Marina Dwi Mayangsari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.