PERBEDAAN PERILAKU MENOLONG ANAK USIA DINI YANG DIBERIKAN METODE CERITA MORAL YANG MENEKANKAN EMOSI POSITIF TOKOH DAN METODE CERITA NONMORAL DI PAUD IDAMAN BANJARBARU

Rizka Syifa Aminy, Rika Vira Zwagery, Jehan Safitri

Abstract


Anak usia dini sudah berpartisipasi dalam perilaku menolong meskipun pada usianya mereka masih memiliki egosentrisme (memikirkan diri sendiri) yang tinggi. Perilaku menolong meliputi dua aspek yang berbeda, yaitu niat menolong danperilaku menolong. Niat adalah keputusan untuk melakukan suatu perilaku. Penelitian menggunakan metode eksperimenreplikasidan memiliki tujuan untuk melihat apakah ditemukan perbedaan niat menolong dan perilaku menolong pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di PAUD Idaman Banjarbaru. Teknik penentuan subjek menggunakan purposive sampling yaitu 15 siswa pada setiap kelompok dengan anak usia dini yang memiliki umur 5 sampai 6 tahun dengan kategori normal dan belum pernah mendengarkan cerita yang akan diberikan yaitu cerita yang bertema cerita moral emosi positif tokoh dan cerita nonmoral. Berdasarkan hasil Uji Mann-Whitney nilai signifikansi untuk niat menolong bernilai 0.644 (>0.05) dan perilaku menolong bernilai 0.074 (>0.05), analisis ini menunjukan tidak ada perbedaan signifikan perilaku menolong dan niat menolong pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan adanya faktor proactive history, model, dan menolong orang yang disukai.


Full Text:

XML

References


Aisah, I. (2012). Strategi Penumbuhan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita (Studi Kasus Di Pendididkan Anak Usia Dini (Paud) Matahari Rw X1v Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi). Empowerment: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah , 1(2), 121-129.

Baron,R. A. & Byrne,D. (2006). Psikologi sosial (10th ed.). Jakarta: Erlangga.

Du,Xu., & Hao, J . (2018). Moral1Stories Emphasizing Actors’ Negative Emotions Toward Their Nonhelping Behavior Promote Preschoolers’ Helping Behavior. Journal of experimental child psychology, 168, 19-31.

McHugh, M. L. (2012). Interrater reliability: the kappa statistic. Biochemia1medica, 22(3), 276-282.

Papalia, E. D. & Feldman, R. T. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia; Experience Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.

Prasanti, Ditha & Fitriani D. R . (2018). Pembentukan Karakter1Anak Usia1Dini: Keluarga, Sekolah, dan Komunitas?. Jurnal1Obsesi. 2 (1), hal 13-19.

Santrock, John W. (2011). Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S.W. & Eko A. M. (2015). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Seniati, L., Yulianto, A., dan Setiadi, B.N. (2011).Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT. Indeks.

Shadiqi, M.A., Muluk, H., & Milla, M.N. (2017). Experiment Replication: A Proposed Solution for Developing Psychological Research in Indonesia. Anima Indonesian Psychological Journal.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif & Bandung: Alfabeta.

Talwar, V., Yachison,S., & Leduc,K. (2016). Promoting honesty: The influence of stories on children's lie‐ telling behaviours and moral understanding. Infant and Child Development, 25(6), 484-501.

Yufiarti dan Candrawati. (2014). Profesionaliitas Guru PAUD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.




DOI: https://doi.org/10.20527/jk.v2i2.1674

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Rizka Syifa Aminy, Rika Vira Zwagery, Jehan Safitri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.