BIODIVERSITAS IKAN GELODOK (Periophthalmus sp) DI KAWASAN MANGROVE KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR

M Zaini Gani, Nursalam Nursalam, Putri Mudhlika Lestarina

Sari


Penelitian ini bertujuan sebagai mengetahui kepadatan, mengetahui keanekaragaman, menganalisis indeks keseragaman, menganalisis indeks dominasi ikan gelodok. Penelitian ini dilakukan di kawasan mangrove Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar. Parameter yang di ambil meliputi parameter Biologi, Fisika dan Kimia. Parameter Biologi yaitu ikan gelodok, Parameter fisika yaitu suhu. Parameter kimia yaitu DO, pH dan Salinitas. Faktor-faktor yang mempengaruh kepadatan, keanekaragaman, keseragaman dan dominasi yakni suhu, pH, DO dan salinitas maupun kondisi lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukan kepadatan populasi terendah pada Stasiun 2 sebesar 0,79 ind/m2 dan yang tertinggi pada Stasiun 9 sebesar 2,47 ind/m2. Indeks keanekaragaman ikan Gelodok di kawasan mangrove Kecamatan Aluh-Aluh dengan nilai 0,46 sampai 0,66 keanekaragaman spesiesnya rendah, penyebaran jumlah individu spesies rendah, kestabilan komonitas rendah. Indeks keseragaman ikan gelodok stabil di kawasan mangrove Kecamatan Aluh-Aluh terdapat pada Stasiun 2 yaitu dengan nilai 0,96 dan keseragaman yang labil terdapat pada Stasiun 6 yaitu dengan nilai 0,66. dan indeks dominasi ikan gelodok di kawasan mangrove Kecamatan Aluh-Aluh yang berada pada Stasiun 2 sebesar 0,53 sampai 0,71. Bisa dikatakan bahwa indeks dominasi ikan Gelodok sedang atau tidak ada yang mendominasi.

Kata Kunci


Biodiversitas, Kepadatan, Ikan Gelodok, Mangrove, Kecamatan Aluh-Aluh

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banjar, 2018. Luasan Hutan Mangrove Kecamatan Aluh-Aluh Kalimatan Selatan.

Elviana S, dan Sunarni. 2018. Komposisi dan Kelimpahan Jenis Ikan Gelodok Kaitannya dengan Kandungan Bahan Organik di Perairan Estuari Kabupaten Merauke. Jurnal AGRIKAN Volume 11 Nomor 2, E-ISSN 2598-8298/P-ISSN 1979-6072. DOI: https://doi.org/10.29239/j.agrikan.11.2.3843

Ferianita, E., Darmawati., & Astuti, J. 2015. Keanekaragaman Gastropoda dan Bivalvia Hutan Mangrove sebagai Media Pembelajaran pada Konsep Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA. Jurnal Biogenesis. 11 (2): 119-128.

Harahap, N. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya Dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Graha Ilmu; Yogyakarta.

Hutagalung, H.P., D. Setiapermana, Khozanah. 1997. Organochlorine, oil and heavy metals in Siak estuary, Riau, Indonesia. In Vigers, G., K.S. Ong, C. McPherson, N. Millson, I. Watson and A. Tang (eds). ASEAN Marine Environmental management: Quality Criteria and Monitoring for Aquatic Life and Human Health Protection. Proceedings of the ASEAN Canada Technical Conference on Marine Science (24 - 29 June 1996), Penang, Malaysia. 817 p.

Khoironizam, MZ and Y Norma-Rashid. 2003. First Record Of The Mudskipper, Periophthalmodon septemradiatus (Hamilton) (Teleostei: Gobiidae) From Peninsular Malaysia. The Raffles Buletin Of Zoology 51 (1): 97-100.

Krebs, C. J. 1985. Experimental Analysis of Distribution of Abudance. Third edition. Newyork: Haper & Row Publisher.

Maturbongs, M.R., S. Elviana, S. Sunarni, D. deFretes. 2018. Studi keanekaragaman ikan gelodok (Famili: Gobiidae) pada muara Sungai Maro dan kawasan mangrove Pantai Kembapi, Merauke. Depik, 7(2): 177-186.

Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Penerjemahan: Samingan, T dan B. Srigandono. Gajahmada University Press. Yogyakarta. 697 hal.

Soetjipto. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.

Tytler, P. & T. Vaughan, 1983. Thermal ecology of the mudskippers, Periopthalmus koelreuteri (Pallas) and Boleopthalmus boddarti (Pallas) of Kuwait Bay. Journal of Fish Biology, 23: 327-337.




DOI: https://doi.org/10.20527/m.v3i1.11763

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.