DISTRIBUSI SALINITAS DAN SUHU DI ESTUARI KUSAN KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU

Hadijah Hadijah, Hamdani Hamdani, Putri Mudhlika Lestarina

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi nilai suhu ketika surut di sekitar Estuari Sungai Kusan, menganalisis variasi nilai salinitas ketika surut di wilayah tersebut. menentukan tipe estuari berdasarkan sebaran salinitas secara horizontal dan vertikal. Penelitian dilakukan di daerah Perairan Estuari Sungai Kusan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan dengan cara insitu yang dilakukan secara langsung di lokasi untuk pengambilan sampling parameter kualitas air yaitu salinitas dan suhu. Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data menggunakan surfer. Hasil penelitian menunjukkan nilai suhu ketika surut di sekitar Estuari Sungai Kusan secara horizontal pada permukaan perairan menunjukkan bahwa semakin jauh dari daratan maka suhunya semakin hangat (lebih tinggi), sebaliknya semakin jauh dari pantai yang diikuti kedalaman yang lebih dalam maka suhu akan semakin lebih rendah. Nilai suhu secara vertikal terbagi menjadi 3 section yaitu section A, B dan C dengan nilai yang berkisar antara 28,5 oC – 30,5 oC. Salinitas yang diperoleh dari hasil analisis secara horizontal memiliki nilai beragam dan menunjukkan sebaran yang digambarkan secara spasial memiliki pola yang hampir sama. Hasil analisis salinitas secara vertikal terbagi menjadi 3 yaitu section A, section B dan section C, masing – masing section dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menghasilkan nilai dengan kisaran 5,5 0/00 – 26 0/00 dan berdasarkan pola sebaran salinitas secara horizontal dan vertikal pada perairan Estuari Sungai Kusan dapat dikategorikan sebagai tipe estuari percampuran sebagian.


Kata Kunci


Distribusi, salinitas, suhu, estuari

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Asdak, C., 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Aziz, F.M., 2006. Gerak Air Di Laut. Jurnal Oseana. LIPI. Vol. 31(4): 10 – 13. 2007. Tipe Estuari Binuangeun (Banten) Berdasarkan Distribusi Suhu Dan Salinitas Perairan. Jurnal Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Vol33 : 97 – 110.

Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Bengen, G.C., J.R. Gray, K.P. Smith, & G.D. Glysson, 2001. A Synopsis of Technical Issues for Monitoring Sediment in Highway and Urban Runoff, USGS, OFR 00-497. 62pp.

Bengen, D.G., 2004. Ekosistem Sumberdaya Pesisir dan Laut Serta Pengelolaan Seacara Terpadu dan Berkelanjutan. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institusi Pertanian Bogor. Bogor.

Dahuri, R., 1992. Strateg Penelitian Estuarin Di Indonesia. Universitas Diponegoro. Semarang.

Dahuri, R., J.S.P. Rais, S. Ginting and M.J Sitepu, 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT Pradaya Paramita. Jakarta.

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. PT. Kanisius. Yogyakarta. Lingkungan Perairan. PT Kanisius. Yogyakarta.

Knox, G. A. 1986. Estuarine Ecosystem: A System Approach. Vol. 1. CRC. Press, Inc. United State.

Leeder, M.R 1982. Sedimentology, Process and Product. Chapman & Hall, 2-6n Boundaty Row, London tp: 284.

Gross, 1987. General Information on Solids. City of Boulder/USGS Water Quality. Monitoring. http://bcn.boulder.co.us/basin/data/BACT/info/TOTALSUSPENDED SOLID. html.

Mutiah H.Z.N., Amrul. 2007. Kualitas Fisika-Kimia Sedimen serta Hubungannya Terhadap Struktur Komunitas Makrozoobentos di Estuari Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang [Tesis]. Bogor: Program Pascsarjana, Institut Pertanian Bogor.

Nontji, A. 1993. Laut Nusantara, Penerbit Djambatan, 367 hal.

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta

Roessig, J.M., Woodley, C.M., Cech Jr. & Hansen, J.J., 2004. Effects of global climatechange on marine and estuarine fishes and fisheries. Rev. Fish Biol. Fish. 14:251-275.

Surbakti. 2007. Pasang Surut. http://surbakti77.wordpress.com/2007 /09/03/pasang-surut/. 15 Maret 2011.

Supriadi I.H. 2001. Dinamika Estuaria Tropik. Majalah Ilmiah Oseana, Volome XXVI. Jakarta.

Sugiyono. 2001. Statistik Untuk Penelitian. Cv Alfabeta. Bandung.

Utaya, S., 1990. Pengendalian Keseimbangan Air Tanah Di Kota dengan Pendekatan Geografis. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Valle-Levinson, A 2010. Definition and Classification of Estuaries. Cambridge University Press, http://assets.cambridge.org/

Wolanski E, Y Mazda, K Furukawa, P Riid., J Kitheka, S Spagnol, T Stiekglitz. 2007. Water circulation in mangrove and its implication for biodiversity. Di dalam: Wolanski, E, editor. Oceanographic Process of Coral Reef C.R.C Prees London. Hlm 53-76.

Wibisono. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan . Penerbit Universitas Indonesia (UIPress) Jakarta.

Wyrtki, K, 1961 A. Burd, D. Funk, & R. Maffione. 2003. Linking water turbidity and Total Suspended Solid loading to kelp productivity within the stefannson sound boulder path. Report Prepared by Craig Aumack 1, MMS Alaska Environmental Studies Program. 86 pp.




DOI: https://doi.org/10.20527/m.v3i1.11766

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.