STATUS DAN DISTRIBUSI SPASIAL PADANG LAMUN DI PERAIRAN TANJUNG SUNGKAI KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
Sari
Perairan Desa Tanjung Sungkai Sungkai secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar terdapat ekosistem padang lamun. Keberadaan padang lamun dipengaruhi oleh faktor lingkungan fiska-kimia seperti suhu, pH, nitrat, posfat, salinitas, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, tipe substrat dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status dan sebaran spasial padang lamu di perairan Tanjung Sungkai Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Hasil pengamatan yang dilakukan pada tiga stasiun, ditemukan sebanyak 7 jenis lamun yang terdiri dari Cymodocea serrulata, C. rotundata, Syringodium isoetifolium, Enhalus ecoroides, Halophila ovalis, H. minor dan Thalassia hemprichii. Hasil persentase penutupan jenis lamun terdapat pada Stasiun 1 yakni sebesar 67,79%, Stasiun 2, sebesar 46,9% dan Stasiun 3, sebesar 24,9%. Hasil analisis klasifikasi citra Landsat 8 tahun 2019 menunjukkan luasan sebesar 31,74 Ha. Klasifikasi citra komposit warna pada kanal 4, 3 dan 2 serta konfirmasi GCP lapangan menunjukkan terdapat sebaran kelompok vegetasi jenis lamun. Kelompok pertama vegetasi lamun terdiri dari Cs-Cr-Ea-Ho-Th dan kelompok kedua terdiri dari Ea-Cs-Cr. Sedangkan kelompok ketiga terdiri dari Th-Cs-Cr, dan kelompok empat Th-Cs-Cr-Ea. Hasil analisis parameter fisika-kimia perairan menunjukkan masih dalam kisaran normal atau mendukung untuk pertumbuhan padang lamun.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Azkab, M. H. (2006). Ada Apa dengan Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI. XXXI (3): 45-55. Duarte, C., 1991. Seagrass depth limits. Aquatic Botany, 40(4), pp. 366-377.
Budimansyah. 2018. Pemetaan Perubahan Kategori Substrat Pada Paparan Terumbu Karang Menggunakan Citra Alos Avnir-2 Dan Spot 7 Di Wilayah Selatan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru. Fakultas Perikanan Dan Kelautan Banjarbaru: Kalimantan Selatan.
Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting & M.J. Sitepu, 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Danovaro, R, Gambi C, & Mirto S. 2002. Meiofaunal Production and Energy Transfer Efficiency in a Seagrass Posidonia oceanica Bed in the Western Mediterranean. Mar. Ecol. Prog. Ser. 234: 95-104.
Environmental Protection Agency (EPA). 2002. Water Quality Criteria. Mid-Atlantic Integrated Assessment (MAIA) Estuaries. USA.Ecological Research Series Washington: 595 pp.
Hartoko, A. 2008. Modul Aplikasi Inderaja dan SIG Sumberdaya Wilayah Pantai. UNDIP Press, Semarang. ISBN: 978-979-704-892-1.
Hemminga, M. A. dan C. M. Duarte. 2000. Seagrass Ecology. Cambridge University Press. Cambridge.
Hemminga, M. A. and C.M. DUARTE 2000. Seagrassecology.Cambridge University Press, UK: 298 pp.
Lootsma, F. A. 1999. Multi-Criteria Decision Analysis via Ratio and Difference Judgement. Kluwer Academic Publishers, Dordrecht.
Mason C. F. 1981. Biology of freshwater pollution. London: Longman Group Limited. 250 p.
Nienhuis, P., J. Coosen and W. Kiswara. 1989. Community structure and biomass distribution of seagrass and macrofauna in the Flores Sea, Indonesia. Neth. J. of Sea Res. 23(3): 197-214.
Novitasari, Ayu. (2018). Jenis dan Kondis Lamun Hubungannya Dengan Aktivitas Antropogenik yang berbeda di Pulau Barrang lompo. Skripsi Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin Makasar.
Rahmawati, S. 2011. Ancaman Terhadap Komunitas Padang Lamun. Oseana. XXXVI (2):49-58.
Rahmawati, S., A. Irawan, I.H. Supriyadi, dan M.H. Azkab. 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun 2014 CRITC COREMAP CTI LIPI. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Reswara, T. A. 2010. Struktur Komunitas Lamun di Sekitar Perairan Kepulauan Seribu. Skripsi. FPIK. Universitas Padjadjaran.
Supriyadi, I, H., Iswari, M, Y., dan Suyarso (2018). Kajian awal kondisi padang di perairan timur Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.
Sjafrie, Hermawan, Prayudha, Supriyadi, Iswari, Rahmat, Anggraini, Rahmawati, Suyorso. 2018. Status Padang Lamun Indonesia 2018. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Supriharyono. 2009. Konservasi ekosistem sumberdaya hayati di wilayah pesisir dan laut tropis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. xii + 470 hlm.
Wirawan. 2014. Tingkat kelangsungan hidup lamun yang di transplantasi di Pulau Barranglompo. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar.
DOI: https://doi.org/10.20527/m.v4i1.11777
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.