ANALISIS KERENTANAN PANTAI TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT MENGGUNAKAN METODE COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI)

Mitha Sari Rachmayanti, Baharuddin Baharuddin, Ira Puspita Dewi

Sari


Pantai Takisung yang berada di pesisir barat Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak dari perubahan iklim. Hal ini disebabkan karena wilayah ini berhadapan langsung dengan  Laut Jawa yang memiliki frekuensi dan ketinggian gelombang yang tinggi terutama pada musim barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan Pantai Takisung dengan pendekatan metode Coastal Vulnerability Index (CVI) dengan berbasis area (luasan). Hasil dari overlay seluruh parameter Coastal Vulnerability Index (CVI) diketahui bahwa kondisi Pantai Takisung didominasi oleh kerentanan tinggi. Nilai indeks yang menunjukkan kerentanan tinggi tersebut adalah kelas 4 dengan nilai interval 15 – 25 luas 25,793 (56,466%) disusul kerentanan menengah yaitu kelas 3 dengan interval (10 – 15) luas 12,234 ha (26,783%) kemudian kerentanan rendah yaitu kelas 2 dengan interval (5 – 10) luas 6,621 ha (14,494%) dan kerentanan sangat rendah yaitu kelas 1 dengan interval (1 – 5) luas 1.081 ha (2,36%). Pantai yang memiliki bangunan pelindung pantai memiliki kerentanan yang lebih rendah dibandingkan pantai yang tidak terlindungi oleh bangunan pantai. Pantai bagian selatan memiliki kerentanan yang paling rendah karena selain dilindungi oleh pelindung pantai juga daerah tersebut memiliki kelerengan dan sedimentasi yang lebih tinggi daripada bagian lain.


Kata Kunci


Pantai Takisung, Kerentanan Pantai, CVI

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Badan Riset Kelautan Dan Perikanan, 2009, Peta Kenaikan Muka Air Laut Relatif di Perairan Indonesia. Jakarta : Kementerian Kelautan Dan Perikanan.

Darmiati, 2018. Analisis Kerentanan Pantai Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dinas Lingkungan Hidup. 2018. Identifikasi Potensi Kerusakan Pantai dan Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

Permana, Kiky. 2015. Kajian Pengelolaan Pesisir Berdasarkan Morfodinamika dan Tipologi Pesisir Kabupaten Tanah Laut. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Pendleton, E. A., Hammar-Klose, E.S., and Thieler, E.R., 2004. “Coastal Vulnerability Assessment of Gulf Islands National Seashore (GUIS) to Sea Level Rise”, U.S. Geological Survey, Open-File Report 03-108, 18 p.

Sakka, S., Paharuddin, P., & Rupang, E. (2014). Analisis kerentanan pantai berdasarkan coastal vulnerability index (CVI) di pantai Kota Makassar. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan), 24(3), 49–53. Retrieved from http://journal.unhas.ac.id/index.php/torani /237/131.

Setiawan, E., D. Adrianto, C. Surya Dharma, dan E. S Kurniawan., 2016. Pengolahan Gelombang Permukaan Laut Menggunakan Metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) di Perairan Pulau Pabelokan.Jurnal HIDROPILAR2 (2): 133–146.

Thieler ER dan Hammar-Klose ES. 2000. National Assessment of Coastal Vulnerability to Future Sea-Level Rise: Preliminary Results for the U.S. Pacific Coast: U.S. Geological Survey. Massachusetts (US):USGS. 1 p.

Triatmodjo. B., 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta : Beta Offset.

Triatmodjo B. 2008. Teknik Pantai. Yogyakarta (ID): Beta Offset.




DOI: https://doi.org/10.20527/m.v5i2.11799

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.