KONDISI DAN IDENTIFIKASI PENYAKIT KARANG DI KARANG BAGUSUNG, KARANG LOLA DAN KARANG MANGKOK PADA TAMAN WISATA PERAIRAN SUNGAI LOBAN KABUPATEN TANAH BUMBU
Sari
Abstrak
TWP Sungai Loban merupakan salah satu daerah konservasi perairan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dengan ekosistem terumbu karang yang luas. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi terumbu karang, termasuk tutupan karang, identifikasi penyakit dan gangguan kesehatan karang, prevalensi penyakit dan gangguan kesehatan karang serta faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem terumbu karang di daerah tersebut. Kondisi Tutupan Karang menggunakan metode Point Intercept Transect (PIT) dengan bentang transek 50 m x 2. Pengambilan data penyakit dan gangguan kesehatan karang di semua stasiun menggunakan metode transek sabuk (belt transek) 2 x 50 m yang dibantu dengan transek kuadran 1 x 1 m dengan 5 sub-plot pada kedalaman 3 – 5 m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi tutupan karang berada dalam kategori sedang (25 – 44,9%) hingga baik (50% – 74,9%) menurut KEPMEN LH No.4 Tahun 2001. Ditemukan 5 jenis penyakit yang meliputi Gigitan ikan (Fish Bites), Black Band Disease, White Plague, White Syndome dan Yellow Band Disease. Sedangkan untuk jenis gangguan kesehatan karang ditemukan 4 jenis, yaitu Growth Anomalies (tumor), Pertumbuhan Alga Berlebih, Sedimentasi, dan Respon Pigmentasi dengan total keseluruhan prevalensi yang paling tinggi adalah pada Stasiun 1 sebesar 80%, kemudian Stasiun 2 sebesar 61% dan terendah pada Stasiun 3 sebesar 58%. Faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap penyakit karang melibatkan faktor abiotik seperti kenaikan temperatur, sedimentasi, sinar ultraviolet, bahan kimia dari kegiatan budidaya. Sementara itu faktor biotik seperti bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing dan arthropoda juga berperan dalam terjadinya penyakit karang.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Diinsdladei, Ei.A. (2002). Abundacei of black-band diiseiasei on corals from onei locatiion on thei Greiat Barriieir Reieif; a compariison wiith abudancei iin thei Carriibeian reigiion. Proceieidiings Of thei 9th Iinteirnatiional Coral Reieif Symposiium.2,1239-1243.
Eingliish, S., Wiilkiinson, C., & Bakeir, V. (1997). Surveiy Manual for Tropiical Mariinei Reisourceis, Aseian-Australiia Mariinei Sciieincei Projeict.
Einviironmeintal Proteictiion Ageincy (EiPA). (2002). Wateir Qualiity Criiteiriia. Miid Atlantiic Iinteigrateid Asseissmeint (MAIiA) Eistuariieis. USA. Eicologiical Reiseiarch Seiriieis Washiington: 595 pp.
Giiyanto, Abrar, M., Hadii, T.A., Budiiyanto, A., Hafiist, M., Salatalohy, A., Iiswarii, M.Y. (2017). Status Teirumbu Karang Iindoneisiia. (Eidiitor): Suharsono: Pusliit Oseianografii-LIiPIi. Jakarta. 30 hlmn
Haruddiin, A., Purwanto, Ei., & Budiiastutii, S. (2011). Dampak Keirusakan Eikosiisteim Teirumbu Karang Teirhadap Hasiil Peinangkapan Iikan Oleih Neilayan Seicara Tradiisiional dii Pulau Siiompu Kabupatein Buton Proviinsii Sulaweisii Teinggara. Jurnal Eikosaiins, 3(3), 29–41.
Harveill, C.D., Dahlgrein, Ei.J., Meirkeil, S., Meirkeil, Ei., Roseinbeirg Ei., Raymundo, L., Smiith, G., Weiiil, B., Wiilliis, B. (2007). Coral Diiseiasei Einviironmeintal Driiveirs and Thei Balancei Beitweiein Coral and Miicrobiial Associiateis. Oceianography, 20(1), 172-195.
Johan, O. (2010). Peinyeibab, Dampak, dan Manajeimein Peinyakiit Karang dii Eikosiisteim Teirumbu Karang, Meidiia Akuakultur. Pusat peineiliitiian dan Peingeimbangan Peiriikanan Budiidaya, Vol. 5.
Keimeinteiriian Liingkungan Hiidup. (2001). Keiputusan Meinteirii Liingkungan Hiidup Nomor 04 Tahun 2001 teintang Kriiteiriia Baku Mutu Keirusakan Teirumbu Karang. Jakarta.
Keimeinteiriian Liingkungan Hiidup. (2004). Keiputusan Meinteirii Liingkungan Hiidup Nomor 51 Tahun 2004 Teintang Keibiijakan dan Keileimbagaan Liingkungan Hiidup Mutu Aiir Laut Untuk Biiota Laut. Jakarta.
Keitchum, D.H., (1969). Eiutrophiicatiion ofeistuariieis. Iin: Eiutrophiicatiion Causeis, Conseiqueinceis, Correictiivei. Natiional Acadeimy of Sciieinceis, Washiington, D.C.: 197-209.
Manuputty, Anna, Ei.W., & Djuwariiah. (2009). Panduan Meitodei Poiint Iinteirceipt Transeict (PIiT) untuk Masyarakat. Coral Reieif Reihabiiliitatiion and Manageimeint Program Leimbaga iilmu peingeitahuan Iindoneisiia. COREiMAP IiIi – LIiPIi. Jakarta.
Niirwanda, S., Adii W., & Syarii, Ii.A. (2017). 1nveinteiriisasii Peinyakiit Karang dii Peiraiiran Turun Aban Kabupatein Bangka. Akutiik Jurnal Sumbeirdaya Peiraiiran, 11(1),18-25.
Patty, Siimon Ii. (2015). Karakteiriistiik Fosfat, Niitrat, dan Oksiigein Teirlarut dii Peiraiiran Seilat Leimbeih, Sulaweisii Utara. Jurnal Peisiisiir dan Laut Tropiis. Vol. 2 (1).
Proviinsii Kaliimantan Seilatan. (2018). Peiraturan Daeirah Proviinsii Kaliimantan Seilatan Nomor 13 Tahun 2018 teintang Reincana Zonasii Wiilayah Peisiisiir dan Pulau Pulau Keiciil. Kaliimantan Seilatan.
Putrii. (2021). Preivaleinsii Peinyakiit Dan Gangguan Keiseihatan Pada Karang Dii Keipulauan Seiriibu, DKIi Jakarta. Program Studii Biiologii. Fakultas Saiins dan Teikonologii. Uniiveirsiitas Iislam Neigeirii Syariif Hiidayatullah. Jakarta.
Rahayu, N.W.S.T., Heindrawan, IiG., Suteija, Y. (2018). Diistriibusii Niitrat dan Fosfat Seicara Spasiial dan Teimporal Saat Musiim Barat Dii Peirmukaan Peiraiiran Teiluk Beinoa, Balii. Journal of Mariinei and Aquatiic Sciieinceis, 4 (1), 1-13.
Raymundo, L.J., Couch, C.S., & Harveill, C.D. (2008). Coral Diiseiasei Handbook: Guiideiliinei.s. for Asseissmeint, Moniitoriing & Manageimeint. Coral Reieif Targeiteid Reiseiarch and Capaciity Buiildiing for Manageimeint Program. Australiia. Thei Uniiveirsiity of Queieinsland
DOI: https://doi.org/10.20527/m.v7i2.11828
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.