PENGARUH JARAK ANTAR ELEKTRODA PLAT STAINLESS STEEL TERHADAP PRODUKTIFITAS DAN EFISIENSI GENERATOR HHO MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS AIR SUMUR DENGAN KATALIS NaHCO3

Khairul Sahwan, Mastiadi Tamjidillah

Abstract


Gas HHO merupakan energi alternatif yang dapat menggantikan sumber energi fosil. Gas HHO dapat diproduksi dengan beberapa cara termasuk elektrolisis air. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode elektrolisis air sumur menggunakan katalis NaHCO3 dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan variasi jarak antar roda yaitu 2mm, 4mm, dan 6mm. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi gas HHO pada 50 pertama adalah yang tercepat pada jarak 2 mm yaitu 95 detik. Sedangkan paling lambat di jarak 6 mm, 123 detik. Laju aliran gas HHO pada jarak 2 mm lebih besar dari pada laju alir pada jarak 4 mm dan jarak 6 mm. Semakin kecil jarak antar pelat maka semakin cepat pula gas HHO yang dihasilkan. Pada saat proses elektrolisis, didapatkan tegangan yang lebih rendah dengan jarak 6 mm yaitu 3,4 volt sedangkan arus terendah diperoleh pada jarak 2 mm yaitu 4,25 ampere. Energi listrik terendah diperoleh pada jarak 2 mm yaitu 50 ml start menggunakan energi 1266,35 joule. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi generator HHO didapatkan efisiensi tertinggi pada jarak 2 mm yaitu rata-rata 37,90% dan efisiensi terendah pada jarak 6 mm yaitu 20,58%, sehingga diperoleh efisiensi pelat 2 mm.

 

HHO gas is an alternative energy that can replace fossil energy sources. HHO gas can be produced in several ways including water electrolysis. In this study the researchers used the electrolysis method of well water using NaHCO3 catalyst in this study. The researchers used variations in the distance between the wheels, namely 2mm, 4mm, and 6mm. From the research, it was concluded that the time needed to produce HHO gas in the first 50 was the fastest at a distance of 2 mm, which is 95 seconds. While at the latest at a distance of 6 mm, 123 seconds. HHO gas flow rate at a distance of 2 mm is greater than the flow rate at a distance of 4 mm and a distance of 6 mm. The smaller the distance between plates, the faster the HHO gas will be generated. Which is used during the electrolysis process, where the lower voltage is obtained with a distance of 6 mm which is 3.4 volts while the lowest current is obtained at a distance of 2 mm which is 4.25 amperes. The lowest electrical energy is obtained at a distance of 2 mm ie 50 ml starting using energy of 1266.35 joules From several factors that affect the efficiency of the HHO generator, the highest efficiency is found at a distance of 2 mm, which is an average of 37.90% and the lowest efficiency at a distance of 6 mm, which is 20.58%, so that the efficiency is obtained plate 2 mm.


Keywords


HHO; Elektrolisis; Efisiensi Gas

Full Text:

PDF

References


Alimah, S. & Dewita, E. (2009). Pemilihan Teknologi Produksi Hidrogen dengan Memanfaatkan Energi Nuklir. PPEN. Jakarta.

Brady, J. E. & Gerard E. Humiston. (1999). General Chemistry Principle and Structure, 4th Edition. John Willey & Sons, Inc. New York.

Chris, E. (2008). Plasma Orbital Expansion of the Electrons in Water. Idaho Stac University.

Fahrudin, A. (2015). Pengaruh Jarak Antar Plat Pada Generator HHO Model Wet Cell Terhadap Debit dan Efisiensi. Jurnal Saintek, Vol. 12, No. 2 Desember 2015: 37-41.

Fahrudin, A. (2015). Studi Eksperimen Karakteristik Generator HHO Model Wet Cell dengan Elektroda Pelat Berlubang. jTE-U, Vol. 1, No. 1, Oktober 2015.

Gamayel, A. dkk. (2016). Pengaruh Jarak Antar Cell Elektroda Terhadap Performa Generator HHO Tipe Dry Cell. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer, Vol. 06, No. 23, Juli – September 2017.

Gohar, G. A. & Hassan R. (2017). Comparative Analysis of Performance Chacateristicts of CI Engine with and without HHO gas (Brown Gas). Adv Automob Eng 2017, 6:4. Institute of Information Technology, Sahiwal. Pakistan.

Lee, Young-Kyun, dkk. (2005). Development of a Welding Machine System Using Brown Gas by Improved Water Electrolyzation. Journal of Powder Electronics, Vol. 5 No. 4.

Marlina, E. dkk (2016). Pengaruh Variasi Larutan Elektrolit Terhadap Produksi Brown’s Gas. Info Teknik, Vol. 17, No. 2, Desember 2016: 187-196.

Marlina, E. dkk. (2013). Produksi Brown’s Gas Hasil Elektrolisis H2O dengan Katalis NaHCO3. Jurnal Rekayasa Mesin, Vol. 4, No. 1, Tahun 2013: 53-58.

Muliawati, N. (2008). Hidrogen Sebagai Sel Bahan Bakar Sumber Energi Masa Depan. Universitas Lampung. Lampung.

Mustofa, I. (2014). Uji Eksperimental Penambahan Gas Hidrogen Hasil Elektrolisis dengan Variasi Elektroda Terhadap Performa Motor Bakar 4 Langkah. Tugas Akhir Teknik Mesin. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Nugraha, S. (2016). Outlook Energi Indonesia 2016. Dewan Energi Nasional. Jakarta.

Permana, T. A. & Imbiri, Y. L. O. (2010). Pembentuk Gas Hidrogen (H2) dengan Metode Elektrolisis. UPN Veteran. Jawa Timur.

Saputra, V. C. (2014). Pemanfaatan Gas Hidrogen Hasil Elektrolisis dengan Variasi Air Terhadap Performa Motor Bensin 4 Langkah. Tugas Akhir Teknik Mesin. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Siregar, Y. D. I. (2010). Produksi Gas Hidrogen dari Limbah Alumunium. UIN Syarief Hidayatullah. Jakarta.

Supiah, I. (2010). Perilaku Sel Elektrolisis Air dengan Elektroda Stainless Steel. Prosidin gSeminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2010. Yogyakarta.

Wahyono & Anies R. (2016). Pembuatan Alat Produksi Gas Hidrogen dan Oksigen Tipe Wett Cell dengan Variasi Luas Penampang. Politeknik Negeri Semarang. Semarang.




DOI: https://doi.org/10.20527/jtam_rotary.v2i2.2415

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JTAM ROTARY

Editorial Address

Department of Mechanical Engineering, Engineering Faculty, Lambung Mangkurat University

Jl. Jenderal Achmad Yani Km. 35,5 Banjarbaru Telp. (0511)-4773858 Fax. 0511-4773858.

HP: 0853-3262-2556 (Andy Nugraha) and 0821-5232-0035 (Herry Irawansyah)

E-mail: j[email protected], [email protected][email protected]

Home Page: http://bit.ly/JurnalRotary

Lisensi Creative Commons
JTAM ROTARY di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.Department of Mechanical Engineering, Engineering Faculty,  Universitas Lambung Mangkurat