Air Segar Untuk Penduduk di Daerah Rawa Dengan Metode Menara Berlipat
Abstract
Kalimantan selatan memiliki luas daerah rawa kurang lebih 700.000 ha, baik yang dipengaruhi oleh pasang surut maupun tidak. Sebagaimana dikatakan diatas bahwa jumlah penduduk semakin bertambah maka tentu saja kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Karena lahan-lahan kering sudah makin terbatas maka lahan-lahan basah atau rawa menjadi semakin penting.
Persoalan penting dari perkembangan lahan pertanian ke daerah rawa adalah bahwa para petani penggarap tentu saja membutuhkan air bersih untuk diminum. Padahal lain pihak kualitas air didaerah rawa mengandung pH yang tinggi dengan, yaitu 3-4 dan derajat keasaman ini lebih tinggi pada musim kemarau dan pada waktu air surut dibandingkan musim penghujan dan pada waktu pasang. Kandungan besi (Fe) bervariasi antara 1 – 36,375 mg/L, alumunium (Al) bervariasi 6 – 86 ppm, Mn berkisar antara 0,915 – 2,188 ppm dan kandungan sulfat yang tinggi terutama di musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh adanya oksidasi pyrit yang terdapat pada lapisan tanah (sulfat masam).
Plastik gelombang merupakan bahan yang relatif murah dan banyak dijumpai di pasaran. Bahan ini dapat dirancang menjadi suatu konstruksi aerator yang dapat diperguankan untuk keperluan pembuangan atau pengurangan kandungan besi dari dalam air.
Proses pembuangan besi dengan konstruksi menara berlipat sebagai akibat adanya oksigen yang terserap ke dalam air selama mengalir melewati permukaan plastik gelombang. Selanjutnya oksigen akan mengoksidasi unsur besi terlarut menjadi unsur besi tak terlarut yang dapat mengendap sehingga mudah dipisahkan dari dalam air.
Studi ini dilakukan dengan mengambil air rawa yang menunjukkan kandungan besi (Fe) berkisar antara 3,208-5,820 mg/l dan kandungan manganese (Mn) berkisar antara 0,330-0,347 mg/l. setelah melewati konstruksi menara berlipat diperoleh hasil sebagai berikut : kandungan besi (Fe) berkisar antara 2,551 – 1,009 mg/L dan kandugnan Manganese (Mn) berksiar antara 0,27 – 0,02 mg/L. hasil studi dengan metode menara berlipat (dengan enam lipatan) ini dapat mereduksi kandungan besi dari dalam air dengan efisiensi yang bervariasi antara 61,91%-80,94 % sedangkan peningkatan efisiensi antara 0,43 % sampai 11,74% untuk setiap penambahan plat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Chow, V.T.,1995, Hidrolika saluran terbuka, PT. Erlangga, jakarta
Departemen pekerjaan umum. 1995, pedoman teknis sederhana bangunan pengairan untuk pedesaan, PT. Mediatam sapta karya dep. PU, Jakarta
Glenn, s.,fangmeir, D.D., Elliot W.J., and Frevet, R.K.,1983 soil and water conservation engineering, fourth edition, John Willey & Sons, Inc, New York
Kamulyan, B., dan Darmanto, 1994, Pengaruh tata air terhadap kondisi kesehatan masyarakat studi kasus di kota pontianak, media teknik, No.2 Thn.XVI, halaman 55 - 6-1.
Kamulyan, B., dan darmanto, 1991, kualitas air, fakultas teknik universitas lampung, lampung
Kamulyan B.1998 personal approach, civil engineering department, gadjah mada university, yogyakarta
Moehansyah, H. 1985, lahan rawa di kalimantan selatan dan potensinya untuk pertanian studi kasus : kemampuan tanah lahan rawa di kecamatan-kecamatan sungai pandan, amuntai tengah dan lampihong, kabupaten hulu sungai utara, dinas pe-rtanian tanaman pangan propinsi dati I kalimantan selatan, P4DT, Amuntai.
Slavin, W., 1968, atomic absorption spectroscopy, john willey & sons, inc., new york
Triatmodjo, B. 1992, hidraulika, beta offset, yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v2i1.444
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v2i1.444.g367
Article Metrics
Abstract view : 411 timesPDF - 190 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 INFO-TEKNIK
This work is licensed under a�Creative Commons Attribution 4.0 International License.�
Indexed By:
Citation :
SINTA 6 mulai Vol. 19 No. 2 2018 (SK NO. 164/E/KPT/2021)GOOGLE SCHOLAR : Sitasi = 78, H-index = 5, i10-index = 2
IPI :� Artikel = 100
IOS 3969 : Artikel = 239
�