Perbedaan Kejadian Anemia pada Pasien yang Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Kurang Dari 5 Tahun dan Lebih Dari Sama Dengan 5 Tahun

Naisya Balela, Miftahul Arifin, Meitria Syahadatina Noor

Abstract


ABSTRACT: Diabetes mellitus (DM) is a group of symptoms that occur in a person caused by an increase in blood glucose levels due to a progressive decrease in insulin secretion and  motivated by insulin resistance. Prolonged hyperglycemia causes microvascular complications such as neuropathy and kidney disorder associated with the occurrence of anemia in type 2 diabetes mellitus patients. The aim of this research was to determine differences of anemia incidence in patient who suffering type 2 diabetes mellitus <5 years and ≥ 5 years in RSUD Ulin Banjarmasin from June to August 2013. The research used descriptive analytic methode with cross sectional approach. All 78 samples were selected by purposive sampling methode who fulfilled inclusion criteria, included patients with type 2 diabetes mellitus, have a laboratory results of haemoglobin level, and willing to be the subject of research. Research showed that 57% patients suffering from type 2 diabetes mellitus <5 years have anemia, whereas 86% patients suffering from type 2 diabetes mellitus ≥ 5 years have anemia. Data were analyzed by chi-square statistic test with 95% confidence level showed that there was a significant difference between the incidence of anemia in patients with type 2 diabetes mellitus < 5 years and ≥ 5 years (p = 0,004, RP = 1,51). It can be concluded that there was an increased risk incidence of anemia in patients with type 2 diabetes mellitus ≥ 5 years in RSUD Ulin Banjarmasin from June to August 2013.

 

Keywords: type II diabetes mellitus, sickness periode, anemia incidence

 

ABSTRAK: Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dan dilatarbelakangi oleh resistensi insulin. Hiperglikemia yang berlangsung lama menyebabkan terjadinya komplikasi mikrovaskular yaitu neuropati dan gangguan pada ginjal yang berkaitan dengan terjadinya anemia pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian anemia pada pasien yang menderita DM tipe 2 < 5 tahun dan ≥ 5 tahun di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juni-Agustus 2013. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 78 sampel dipilih secara purposive sesuai kriteria inklusi, yaitu pasien DM tipe 2, mempunyai hasil laboratorium berupa kadar hemoglobin, dan bersedia menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pasien yang menderita DM tipe 2 < 5 tahun mengalami kejadian anemia sebesar 57%, sedangkan pasien yang menderita DM tipe 2 ≥ 5 tahun mengalami kejadian anemia sebesar 86%. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kejadian anemia pada pasien yang menderita DM tipe 2 < 5 tahun dan ≥ 5 tahun (p = 0,004, RP = 1,51). Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan risiko kejadian anemia pada pasien yang menderita DM tipe 2 ≥ 5 tahun di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juni-Agustus 2013.

 

Kata-kata kunci: diabetes melitus tipe 2, lama menderita, kejadian anemia


Full Text:

PDF

References


Suyono S. Patofisiologi diabetes melitus. Dalam: Soegondo S, Soewondo P, dan Subekti I, eds. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2011.

International Diabetes Federation. IDF diabetes atlas fifth edition; (online), http://www.idf.org/diabetesatlas/5e/the-global-burden, diakses 21 Desember 2012.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil riset kesehatan dasar Provinsi Kalimantan Selatan 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

SMF Rekam Medis RSUD Ulin Banjarmasin. Laporan 10 besar penyakit rawat inap dan rawat jalan tahun 2012. Banjarmasin: RSUD Ulin, 2013.

Pusat Data Elektronik RSUD Ulin Banjarmasin. Laporan jumlah kunjungan RSUD ulin tahun 2012. Banjarmasin: RSUD Ulin, 2013.

Waspadji S. Komplikasi kronik diabetes: mekanisme terjadinya, diagnosis dan strategi pengelolaan. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, dan Alwi I, eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing, 2009.

Adejumo BI, Dimkpa U, Ewenighi CO, et. al. Incidence and risk of anemia in type 2 diabetic patients in the absence of renal impairment. Health 2012; 4: 304-308.

Ruiu DC, Mota E, Trican E, et. al. Renal anemia and cardiac dysfunction in diabetic versus non diabetic patients. Rom J Diabetes Nutr Metab Dis 2012; 19 (2): 131-141.

Bonakdaran S, Gharebaghi M, and Vahedian M. Prevalence of anemia in type 2 diabetes and role of renal involvement. Saudi J Kidney Dis Transpl 2011; 22 (2): 286-290.

Rani PK, Raman R, Rachepalli SR, et. al. Anemia and diabetic retinopathy in type 2 diabetes mellitus. JAPI 2010; 58: 91-94.

Silalahi GA. Metodologi penelitian dan studi kasus. Sidoarjo: Citra Media, 2003.

Abate A, Birhan W, Alemu A, et. al. Association of anemia and renal function test among diabetes mellitus patients. BMC Hematology 2013; 13: 1-15.

Thomas MC, Cooper ME, Tsalamandris C, et. al. Anemia with impaired erythropoietin response in diabetic patients. Arch Intern Med 2005; 165: 466-469.

Toyri JP, Niskanen LK, and Mantysaari MJ. Occurrence, predictors, and clinical siginificance of autonomic neuropati in NIDDM. Diabetes 1996; 45: 308-315.

Inassi J and Vijayalakshmy R. Role of duration in the development of nephrophaty in type 2 diabetic patients. National Journal Of Medical Research 2013; 3: 5-8.

Alpers CE. Ginjal. Dalam: Kumar V, Abbas AK, dan Fausto N, eds. Robbins & cotran dasar patologis penyakit. Jakarta: EGC, 2009.

Bakris GL. Recognition, pathogenesis, and treatment of different stages of nephropathy in pateints with type 2 diabetes mellitus. Mayo Clin Pro 2011; 86 (5) : 444-456.

Buturovic BA and Heljic B. Effects of hyperglikemia and iron deficiency on kidney and heart function in type 2 diabetes disease. Bosnian Journal Of Basic Medical Sciences 2006; 6 (1): 78-81.

Chen CX, Li YC, Chan SL, et. al. Anaemia and type 2 diabetes implications from a retrospectively studied primary care case series. Hong Kong Med J 2013; 19: 214-221.

Makadiya R, Bhanvadia V, Bhavsar M, et. al. Association of anaemia in type 2 DM in patients of dhiraj general hospital. International Journal Of Biomedical And Advance Research 2013; 4 (6): 410-413.

PERKENI. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI, 2011.

Soewondo P. Pemantauan kendali diabetes melitus. Dalam: Soegondo S, Soewondo P, dan Subekti I, eds. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2011.

Bakta IM. Pendekatan terhadap pasien anemia. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, dan Alwi I, eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing, 2009.

Karyadi E, Schultink W, Nelwan RHH, et. al. Poor micronutrient status of active pulmonary tuberculosis patients in indonesia. American Society For Nutritional Sciences 2000; 130: 2953-2958.




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jbk.v10i1.931

Article Metrics

Abstract view : 1271 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Berkala Kedokteran

Indexed by :

          

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

joomla
visitors View My Stats