Hubungan Kadar HbA1C Dengan Kejadian Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus: Di RSUD Ulin Banjarmasin April-September 2012
Abstract
Keywords: HbA1C, diabetic foot ulcer, diabetes mellitus
ABSTRAK: Diabetes melitus (DM) adalah kelainan yang ditandai dengan hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolut. Pemeriksaan HbA1C merupakan tes yang memberikan indikasi kadar glukosa darah rata-rata selama 2-3 bulan sebelumnya, yang memberikan penilaian tentang pengendalian kadar glukosa seseorang. Apabila kadar glukosa tidak terkontrol, dapat berisiko terjadi komplikasi kaki diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kadar HbA1C dengan kejadian kaki diabetik pada pasien DM di RSUD Ulin Banjarmasin bulan April-September 2012. Penelitian ini adalah penelitian survei observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien DM dengan kaki diabetik yang memiliki kadar HbA1C ≥ 7% (buruk) adalah 13 orang (100%) dan tidak ada pasien yang memiliki kadar HbA1C < 7% (normal), sedangkan pasien DM tanpa kaki diabetik yang memiliki kadar HbA1C < 7% sebanyak 31 orang (35,6%) dan yang memiliki kadar HbA1C ≥ 7% adalah 56 orang (64,4%). Hasil analisis data menggunakan uji Fisher menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara kadar HbA1C dengan kejadian kaki diabetik (p = 0,008). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar HbA1C dengan kejadian kaki diabetik pada pasien DM di RSUD Ulin Banjarmasin bulan April-September 2012.
Kata-kata kunci: HbA1C, kaki diabetik, diabetes melitus
Full Text:
PDFReferences
Suyono S. Diabetes melitus di Indonesia. Dalam: Sudoyo AW, ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Jakarta: Interna Publishing, 2009. Hal. 1873-83.
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Rekam medis 2011. Banjarmasin: RSUD Ulin, 2011.
Price SA. Patofisiologi. Jakarta: EGC, 2006.
Robert G, Thomas Z, David G, et al. Diabetic foot disorders: a clinical practice guideline. Journal of Foot and Ankle Surgery 2006; 45(5): 1-66.
Winn W. Koneman’s color atlas and textbook of diagnosis of microbiology. USA: Lippincott William & Wilkin, 2006.
Ruslianti. Pengobatan diabetes melalui pola makan. Jakarta: Kawan Pustaka, 2008.
Dahlan S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2011.
Gershater MA, Londahl M, Nyberg P, et al. Complexity of factors related to outcome of neuropathic and neuroischaemic/ischaemic diabetic foot ulcers: a cohort study. Diabetologia 2009; 52: 398-407.
Gavran L, Brkic S, Batic-Mujanovic O, et al. A better level of HbA1C control achieved by family medicine teams, bosnia and Herzegovina, by using diabetes mellitus type 2 recommended guidelines. Med Glas Ljek Komore Zenicko-doboj kantona 2011; 8(2): 255-9.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jbk.v9i2.951
Article Metrics
Abstract view : 959 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Berkala Kedokteran
Indexed by :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.