ANTROPOLINGUISTIK DALAM MANTRA DAYAK MAANYAN DI KALIMANTAN SELATAN (ANTROPOLINGUISTICS IN MAANYAN MANTRAS IN SOUTH KALIMANTAN)
Abstract
Antropolinguistik dalam Mantra Dayak Maanyan di Kalimantan Selatan. Artikel ini menyajikan
hasil penelitian tentang antropolinguistik dalam mantra Dayak Maanyan. Fokus penelitian ini
adalah berbagai mantra dan unsur simbol budaya dari khazanah satuan lingual dalam mantra yang
digunakan oleh masyarakat Maanyan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik
pengumpulan data observasi, perekaman, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
masyarakat Dayak Maanyan menggunakan mantra untuk berbagai keperluan hidup, antara lain
untuk pelindung diri, penawar racun, menyembuhkan orang sakit, menangkap ikan, bercocok tanam,
atau untuk keperluan hidup yang lain. Dalam mantra yang digunakan ditemukan sejumlah kosakata
36
yang merepresentasikan kepercayaan dan aspek sosial-budaya masyarakat Dayak Maanyan. Sejumlah
kosakata itu antara lain minyak oles dipercaya memiliki sifat panas yang dapat digunakan sebagai
penghalau ruh jahat; kain hitam dipercaya dapat melindungi diri dari padangan bangsa jin; jarum
dipercaya dapat melindungi diri dari rasa sakit; parang dapat digunakan sebagai penawar racun; dupa
dapat digunakan sebagai perantara mengundang ruh. Selain itu, dari kosakata dalam mantra yang ada
juga tampak bahwa orang Maanyan percaya ada makhluk gaib penjaga danau, penjaga sungai, penjaga
hutan atau yang lain. Sementara itu, mereka percaya bahwa bagian tubuh manusia melambangkan
nasib atau sifat tertentu. Masyarakat Dayak Maanyan percaya menyucikan ujung jari, menyucikan
telapak kaki, dan menyucikan mata kaki dengan menggunakan mantra bisa membawa kegeruntungan;
menyucikan lutut dapat memperpanjang umur; menyucikan tenggorokan dapat mendatangkan
kemashuran; dan menyucikan bulu mata dapat membentuk perilaku jujur.
Kata-kata kunci: sosial-budaya, mantra, tradisi lisan
Full Text:
PDFReferences
Amir, Andriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi.
Bogdan, Robert C & Sari Knopp Biklen. 1998. Qualitative Research for Education: An Introduction to
Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon Inc.
BPS Kabupaten Tabalong. 2014. Kabupaten Tabalong dalam Angka 2014. Tabalong: BPS.
Denzin, Norman K., dan Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. California-USA:
Sage Publication.
Duranti, Alessandro. 2000. Linguistic Anthropology. New York: Cambridge University Press.
Ganie, Tajuddin Noor. 2009. Puisi Banjar Genre Lama Bercorak Mantra. Banjarmasin: Rumah Pustaka
Folklor Banjar.
Klinken, Gerry van. 2006. Colonizing Borneo. State Building and Ethnicity in Central Kalimantan. Indonesia.
No 81.
Koentjaraningrat. 1987. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Liliweri, Alo. 2003. Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Miles, M.B. & A. Michael Huberman. 1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan dari Qualitative Data
Analysis. Alih Bahasa: Tjejep Rohendi Rosidi. Jakarta: UI Press.
Northcott, Michael S. 2005. Pendekatan Sosiologis dalam Peter Connolly (Ed). Aneka Pendekatan Studi Agama.
Terjemahan Imam Khoiri. Yogyakarta: LKiS.
Nöth, Winfried. 2006. Semiotik. Terjemahan oleh Darmodjo dkk. Surabaya: Airlangga University Press.
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Terjemahan oleh Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta:
Tiara Wacana.
Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v7i1.3765
Article Metrics
Abstract view : 1128 timesPDF - 1349 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY:
OAI 2.0
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya (JBSP) by Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lambung Mangkurat is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International