PENGARUH ASOSIASI JENIS TUMBUHAN TERHADAP KUALITAS BIJI KOPI DI KAWASAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG BATU TEGI PROVINSI LAMPUNG
Abstract
Manipulation of coffee crop site was believed as the best choice in order to develop coffee business through the improvement of coffe bean quality. A good planning was needed to determine the plants species correlated with the physical quality of coffee bean. The objectives of the research were to figure out the plants species correlated with the physical quality of coffee bean and to develop a plan of multi stratum planting in order to increase the physic quality of coffee bean. Data and information collecting was conducted by employing stratified sampling method. Data analysis was conducted by using multiple linear regressions. Weight of coffee bean per 1,000 bean were the dependent variables of the research, while the independent variables were species of plants in each phase of growth i.e. tree, pole, sapling and seedling and cover crop. The research result showed that the species positively correlated with the weight of coffee beans per 1,000 beans (Y1) i.e. avocado (Persea americana), mahogany (Swietenia mahagoni) and medang (Actinodhapne sp.) of tree phase; rubber (Hevea brasiliensis) and kapok (Ceiba pentandra) of sapling phase; avocado (Persea americana) and stingy bar (Parkia speciosa) of pole phase; bandotan (Ageratum conyzoides), chilly (Capsicum anum L), kirinyuh (Eupatorium porfeliatum), and rambatan (Mikania micranta) of seedling phase and ground cover crop.
Rekayasa tempat tumbuh kopi merupakan pilihan terbaik untuk pengembangan bisnis kopi melalui peningkatan kualitas biji. Perencanaan yang baik dibutuhkan untuk menentukan jenis-jenis tumbuhan yang berkorelasi dengan kualitas fisik biji kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis tumbuhan yang berkorelasi terhadap kualitas fisik biji kopi dan menyusun rencana penanaman asosiasi jenis tanaman multistrata untuk meningkatkan kualitas fisik biji kopi. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan metode stratifikasi sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Variabel tetap dalam penelitian ini adalah berat bobot kopi/1000 biji. Variabel bebasnya adalah jenis tumbuhan tiap fase yaitu pohon, tiang, pancang, semai dan tumbuhan bawah. Berdasarkan hasil penelitian, jenis tumbuhan yang berkorelasi positif terhadap bobot kopi/1000 biji adalah alpukat (Persea americana), mahoni (Swietenia mahagoni) dan medang (Actinodhapne sp.) fase pohon; karet (Hevea brasiliensis) dan kapuk randu (Ceiba pentandra) fase pancang; alpukat (Persea americana) dan petai (Parkia speciosa) fase tiang; bandotan (Ageratum conyzoides), cabai (Capsicum anum L), kirinyuh (Eupatorium porfeliatum) dan rambatan (Mikania micranta) fase semai dan tumbuhan bawah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aprianis, Y. 2011. Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Acacia crassicarpa A. Cunn. di PT Arara Abadi. Jurnal Tekno Tanaman Hutan. 4 (1): 41-47.
Andriani, S., Santosa, P. B., dan Adi, R. N., 2013. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan DAS Terpadu untuk Kesejahteraan Masyarakat. Malang, 30 September 2013. 34 p.
Ariyanti, M. S., Yahya, K., Murtilaksono, Suwarto, dan Siregar, H. H. 2016. Pengaruh tanaman penutup tanah Nephrolepis biserrata dan teras gulud terhadap aliran permukaan dan pertumbuhan kelapa sawit. Jurnal Kultivasi. 15 (2): 123-124.
Bote, A.D, dan Struik, P.C. 2011. Effects of shade on growth, production and quality of coffe (Coffea arabica) in Ethiopia. Journal of Horticulture and Forestry. 3 (11): 336-341.
Chandra, D., Ismono, R. H., dan Kasymir, E. 2013. Prospek perdagangan kopi robusta Indonesia di Pasar Internasional. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis. 1 (1) : 82-95.
Decazy, F., Avelino, J., Guyot, B., Perriot, J. J., Pineda, C., dan Cilas, C. 2003. Quality of different honduran coffes in relation to several environments. Journal of Food Science. 68 (7): 2356-2361.
Dirjen Perkebunan. 2014. Outlook Komoditas Pertanian (Perkebunan). Pusat Data dan Informasi Departemen Pertanian. Jakarta. 63 p.
Frinckh, M. R., dan Wolfe, M. S. 2007. The epidemiology of plant diseases: diversification strategies. Journal The Epidemiology of Plant Diseases. 3 (3): 217222.
Hidayat, T. C., Simangsunsong, G., Eka, L. I dan Harahap, Y. 2007. Pemanfaatan Berbagai Limbah Pertanian Untuk Pembenah Media
Tanam Bibit Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. 15 (2) hal 185-193.
Khasanah, N., Lusiana, B., Farida, M dan Noordwijk. 2004. Simulasi limpasan permukaan dan kehilangan tanah pada berbagai umur kebun kopi: Studi kasus di Sumberjaya, Lampung Barat. Agrivita. 26: 81-89.
Merdekawati, L. 2013. Kemampuan empat jenis tanaman dalam menyerap cemaran merkuri di media Tailing. Jurnal Fakultas Kehutanan Tanjungpura. 6 (2): 59-65.
Prasmatiwi, F. E., Irham, A., Suryantini, dan Jamhari. 2010. Analisis keberlanjutan usaha tani kopidi kawasan hutan Kabupaten Lampung Barat dengan pendekatan nilai ekonomi lingkungan. Jurnal Pelita Perkebunan. 26 (1): 65-75.
Qifli, A. K. M., Hairiah, K., dan Suprayogo, D. 2014. Studi nitrifikasi tanah dengan penambahan seresah asal hutan alami dan agroforestri kopi. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 1 (2): 17-27.
Ruijven, J. V., Berg, M. P., Peeters, T. H. M., dan Berendse, F. 2013. Leaf litter quality drives litter mixing effect through complementary resource use among detritivores. Journal Oecologia. 17 (3): 269-280
Rosalva, A. J., Paolini, M., Robles, and Villegas, E. 2006. Nitrogen and phosphorus contributions from litterfall in shade grown coffee (Coffea arabica) plantations in the
Setiawan, D. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Buku. Trubus Agriwidya. Jakarta. 156 p.
Young, A. 1990. Agroforestry for Soil Conservation. Buku. CAB International. Wallingford. 80p.
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jht.v6i3.6006
Article Metrics
Abstract view : 321 timesPDF - 432 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Hutan Tropis Indexed by :