MODAL SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKOWISATA DI HUTAN LINDUNG

Christine Wulandari

Abstract


Ekowisata adalah salah satu bentuk pariwisata yang dominan kaidah keindahan alamnya, mempunyai unsur pendidikan, dan mendukung pengembangan kelembagaan masyarakatnya. Dengan demikian program ini cocok untuk dikembangkan di hutan lindung karena dapat menambah pendapatan masyarakat akibat adanya larangan penebangan dalam memanfaatkan hasilnya. Program ekowisata akan bisa berkembang dengan baik jika ada kerjasama yang baik antar anggota pengurusnya berdasarkan modal sosial yang dimiliki. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2018 di hutan lindung tepatnya di lokasi ekowisata Pinus Ecopark, Provinsi Lampung karena masih minimnya penelitian modal sosial dalam pengembangan ekowisata terutama di hutan lindung. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis modal sosial masyarakat yang mengelola ekowisata di hutan lindung. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkatan modal sosial para pengurus Pinus Ecopark adalah sedang dan dominasi interelasinya bersifat bridging sehingga mudah untuk dapat dikembangkan level modal sosialnya dalam mendukung pengembangan lokasi ekowisata tersebut.


Keywords


ekowisata; modal sosial; interelasi bridging

Full Text:

PDF

References


Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 2018. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang di Provinsi Lampung. Bandarlampung.

Fukuyama, F. 2007. Trust: The Social Virtues and The Creaton of Prosperity. London: Hamish Hamilton.

Goeldner C.R, Ritchie B, &McIntosh R.W. 2000. Tourism: Principle, Practice, Philosophies. Ed ke 8. John Wiley & Sons, Inc. Canada.

Grootaert, C. 2004. Measuring Social Capital: An Integrated Questionnaire. Washington D.C.: The World Bank.

Hasbullah, J. 2006. Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia)Cetakan Pertama. Jakarta: MR-United Press.

Kapucu, N. 2011. Social Capital and Civic Engagement. International Journal of Social Inquiry, 4(1): 23-43.

Kasih Y. 2007. Peranan Modal Sosial (social capital) terhadap efektivitas lembaga keuangan di pedesaan (studi kasus di Provinsi, Sumatera Barat).(http://isjd.pdii.lipi.go.ig/admin/jurnal/12106118125pdf. Diakses pada tanggal 19 Mei 2018)

Milic J.V, Jovanovic S, & Krstic B. 2008. Sustainability Performance Management System of Tourism Enterprises. Facta Universitatis. Series: Economis and Organization, Vol. 5, No. 2: 123 – 131.

Poli W.I.M. 2007. Modal Sosial Pembangunan: gambaran dan dua distrik di Kabupaten Jayapura.Makasar: Hasanuddin University Press. 215 hal.

Prusak, L. 2001. In Good Company: How Social Capital Makes Organization Works. Harvard: Harvard Business School Press.

Putnam, R.D. 1993. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. The American Prospect. 13: 35-42.

Rachmawati E. 2010. Sistem Sosial Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Gunung Salak Endah. Tesis. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor.

Rahmayulis R. 2008. Modal Sosial dalam Pengembangan Ekowisata pada Masyarakat Adat di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kalimantan Barat. Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, IPB. Bogor.

Rinawati, R. 2012. Social Capital of the Community in the Development Private Forest at the Sub Watershed of Upstream Cisadane. Tesis tidak diterbitkan. Bogor: IPB.

Sidu, D. 2006. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan Lindung Jompi Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Disertasi tidak diterbitkan. Bogor: IPB.

Sondakh, A. 2010. Jendela Pariwisata: Perkembangan Pariwisata: Perkembangan Pariwisata Indonesia. Jakarta: Kesaint Blance Publishing.

Syahriar, G.H. & Darwanto. 2015. Modal Sosial dalam Pengembangan Ekonomi Pariwisata (Kasus Daerah Obyek Wisata Colo Kabupaten Kudus). Jurnal Ekonomi Regional, 10: 126–138.

UNEP atau United Nations Environment Programme dan [WTO] World Tourism Organization. 2002. Quebec Declaration on Ecotourism. Quebec City, Canada: World EcotourismSummit.

Uphoff, N.2000. Understanding Social Capital: Learning from the Analysis and Experienses of Participation. In Dasgupta P and Serageldin I (Eds.). Social Capital: A Multifaceted Perspective. Washington D.C.: The World Bank.

Winarni, I. 2011. Keterkaitan Antara Modal Sosial dengan Produktivitas pada Sentra Bawang Merah di Kecamatan Pangelangan Kabupaten Bandung. Tesistidak diterbitkan. Jakarta: Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia Salemba.

Wulandari, C. & Budiono, P. 2015. Sosial Capital Status on HKm Development in Lampung. International Conference of Indonesia Forestry Researchers. Bogor, 21-22 Oktober 2015.

Wulandari, C & Budiono, P. 2017. Pentingya Modal Sosial Masyarakat Sekitar Hutan dalam Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat. Seminar Nasional Komhindo III di Palangkaraya pada tanggal 3 Novemver 2017.

Yustika, A.E. 2010. Ekonomi Kelembagaan, Definisi, Teori, dan Strategi. Malang: Bayumedia Publishing.

Zhao, W., Ritchie, J.R.B.& Echter, C.M. 2011. Social Capital and Tourism Entepreneurship. Annals of Tourism Research. 38(4): 1570-1593




DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jht.v7i3.7509

Article Metrics

Abstract view : 1586 times
PDF - 934 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Hutan Tropis Indexed by :

      

 

Jurnal Hutan Tropis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License