Pengaruh Musik Melayu dalam Tabuhan Gamalan Banjar
Abstract
Kebudayaan Melayu yang ada di Kalimantan Selatan telah masuk dan memengaruhi kesenian-kesenian Banjar, salah satunya pada Gamalan Banjar. Pengaruh Melayu dalam Gamalan Banjar nampak pada teknik tabuh, vokal, dan pantun. Teknik tabuh saluk dan culit serta vokal kilung pada Gamalan Banjar memiliki cengkok yang sama pada Musik Melayu, yang oleh orang Melayu Riau disebut grenek. Sedangkan teks pantun sudah tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu ciri dari budaya Melayu yang sangat kuat. Pendekatan Musik Melayu Riau digunakan karena belum adanya literasi tentang musik Melayu Banjar. Temuan-temuan tentang pengaruh Musik Melayu pada tabuhan Gamalan Banjar masih berupa pengantar yang mengharuskan adanya penelitian lanjutan yang lebih spesifik dan mendalam.
Kata kunci: pengaruh musikal, musik melayu, gamalan banjar, teknik tabuh
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Depok: Raja Grafindo Persada.
Rass, JJ. 1968. Hikayat Banjar (A study in Malay historiography). Manuskrip. Banjarmasin: Museum Lambung Mangkurat.
Rizaldi. 2010. “Cengkok dan Grenek dalam Biola Melayu”. Daring: http://rizaldiisipadangpanjang.blogspot.co.id/2010/08/cengkok-dan-grenek-dalam-biola-Melayu.html. Diakses 20 Januari 2017
Saleh, Idwar. 1983. Wayang Banjar dan Gamelannya. Banjarmasin: Museum lambung Mangkurat.
Takari, Muhammad. 2003. Kesenian Melayu: Kesinambungan, Perubahan, dan Strategi Budaya. Batam: Depertamen Etnomusikologi FIB USU dan Majlis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI).
DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v2i2.5205
Article Metrics
Abstract view : 993 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 462 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by
View Our Stats