Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Herba Lampasau (Diplazium esculentum Swartz) Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Karagenin-Λ
Abstract
Herba lampasau secara empiris digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah sebagai obat antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol herba lampasau yang diujikan dan mengetahui dosis yang dapat menunjukkan potensi sebagai antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan dengan 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit jantan. Kelompok I diberikan suspensi Voltaren® (natrium diklofenak) 6,525 mg/kgBB sebagai kontrol positif. Kelompok II diberikan suspensi CMC-Na 0,5 % dosis 25 mL/kgBB sebagai kontrol negatif. Kelompok III, IV, dan V diberikan ekstrak etanol herba lampasau dosis 125, 250, dan 500 mg/kgBB. Perlakuan terhadap mencit diberikan secara peroral, kemudian setelah 1 jam diberikan perlakuan penyuntikan kaki kiri mencit secara subplantar dengan karagenin-λ 1 % (b/v) sebanyak 0,1 mL. Data yang dievaluasi berupa perubahan volume udem kaki mencit yang kemudian dihitung persen radang (% R) dan persen inhibisi radang (% IR) selama 360 menit pengamatan. Hasil statistik dengan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan persen radang (% R) tiap kelompok perlakuan tidak homogen dan tidak normal (p<0,05), sehingga menggunakan uji nonparametrik Kruskal-wallis. Hasil uji Kruskal-wallis diperoleh perbedaan yang bermakna pada menit ke-30 hingga 360 (p<0,05), sehingga dilanjutkan ke uji Mann-Whitney U. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh ekstrak etanol dosis 500 mg/kgBB memberikan efek antiinflamasi yang sama dengan Voltaren® (p>0,05) dan efek yang lebih besar daripada ekstrak etanol herba lampasau dosis 125 dan 250 mg/kgBB. Ekstrak etanol herba lampasau terbukti memiliki efek antiinflamasi terhadap mencit jantan yang diinduksi karagenin-λ berdasarkan nilai persen inhibisi radang maksimum ekstrak 125, 250, dan 500 mg/kgBB secara berturut-turut sebesar 71,72%, 81,49 %, dan 92,60 %. Dosis potensial sebagai antiinflamasi adalah dosis ekstrak etanol 125 mg/kgBB.
Kata kunci : Diplazium esculentum Swartz, lampasau, ekstrak etanol, persen inhibisi radang, antiinflmasi.
Kata kunci : Diplazium esculentum Swartz, lampasau, ekstrak etanol, persen inhibisi radang, antiinflmasi.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.20527/jps.v3i2.5747
Article Metrics
Abstract view : 1041 timesPDF - 3178 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pharmascience
Jurnal Pharmascience Published by:
Program Studi Farmasi Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru, Indonesia
Jurnal Pharmascience is indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.