Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Dagusibu Obat Skabisida Topikal

Saftia Aryzki, Iwan Yuwindry

Abstract


: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (kutu kecil) yaitu Sarcoptes scabieis varietas hominis. Penyakit tersebut merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dagisibu obat skabisida topical dan cara pemakaian melalui ceramah langsung serta pemberian brosur. Pengabdian dilaksanakan di Balai Kecamatan Pemurus Luar pada hari Sabtu 18 Juni 2022 dengan jumlah peserta 54 orang. Peserta dengan kelompok usia lebih dari 50 tahun merupakan target usia pertama pada pengabdian ini. Tahap awal pelaksanaan yaitu pemberian edukasi, setelah itu dilakukan diskusi tanya jawab dan terakhir tahap evalusi hasil dari kegiataan. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest. Hasil evaluasi menunjukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi dengan rata-rata nilai untuk pretest sebesar 100.000 dan posttest sebesar 100.000. Kesimpulan dari kegiatan ini hasil evaluasi menunjukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi terkait DAGUSIBU bahwa sebelum adanya pemaparan (pre-test) memiliki presentase pengetahuan sebanyak 30%, sedangkan sesudah pemaparan (post-test) mengalami peningkatan dengan presentase sebanyak 39%.

Scabies is a skin disease caused by mites (small lice), namely Sarcoptes scabies varieties hominins. The disease is a public health problem, especially in tropical and subtropical climates. This community service aims to increase public knowledge about the Dagitibu Topical Scabetic Drugs and how to use them through direct lectures and giving brochures. The dedication was held at the Pemuru Luar District Hall on Saturday, 18 June 2022, with 54 participants. Participants with an age group of more than 50 years are the first age target in this service. The initial stage of implementation is the provision of education; after that, a question and answer discussion is carried out and finally, the evaluation stage of the results of activities. The activity's success is evaluated by providing a pretest and posttest. The evaluation results showed increased public knowledge after education, with an average value for a pretest of 100,000 and a posttest of 100,000. The conclusion from this activity, the evaluation results show an increase in public knowledge after being given education related to Dagusibu that before the presentation (pretest), had a percentage of knowledge of 30%, whereas after the posttest) increased with a percentage of 39%.

 


Keywords


Dagisibu Obat Skabisida; Pengetahuan

Full Text:

PDF

References


Aryzki, S., & Ayuchecaria, N. (2022). Peningkatan pengetahuan tanaman berkhasiat obat dan penggunaannya pada masyarakat kelurahan kalampangan kota palangka raya. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3), 825-829.

Depkes RI. 2008. Profil kesehatan republik indonesia tahun 2008. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Elisma, E., Rahman, H., & Lestari, U. (2020). Ppm pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan tanaman obat sebagai obat tradisional di desa mendalo indah jambi luar kota. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 274.

Gitawati, R., & Handayani, R. S. (2008). Latar belakang gitawat. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 11(3), 283-288.

Harahap. N. A., & Tanuwijaya, J. (2017). Tingkat pengetahuan pasien dan rasionalitas swamedikasi di tiga apotek kota palangkaraya. J Sains Farm Klin, 3(5), 186-192.

Kustantie, A. M., & Rachmawati, K. (2016). Perilaku pencegahan penyakit terhadap kejadian skabies pada santri di pondok pesantren al-falah. Dunia Keperawatan, 4(1), 1-7.

Lutfiyati, H., Yuliatuti, F., & Dianita, P. S. (2017). Pemberdayaan kader pkk dalam penerapan dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, dan buang) obat dengan baik dan benar. The 6th University Research Colloquium 2017, 1(1), 9-14.

Suherman, H. (2019). Pengaruh Faktor Usia, Jenis Kelamin, Dan Pengetahuan Terhadap Swamedikasi Obat. Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan dan Keperawatan, 10 (2), 94-108.

Sumayyah, S., & Salsabila, N. (2017). Obat tradisional antara khasiat dan efek sampingnya. Majalah Farmasetika, 2(5), 1-4.

Triani, E. (2017). Hubungan kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies pada anak-anak di panti asuhan al hidayah mataram. Jurnal Kedokteran Unram, 2(9), 1-11.

Yulianto, S., & Kirwanto, A. (2016). Pemanfaatan tanaman obat keluarga oleh orang tua untuk kesehatan anak di duwet ngawen klaten. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), 75-80.




DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i2.7284

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under
Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0

From March 27, 2020 to June 3, 2020
View My Stats

From Juni 4, 2020 to the present (updated stats)
View My Stats