Edukasi dan Pemberian Makanan Tambahan untuk Penanggulangan Stunting di Kecamatan Made, Surabaya
Abstract
Permasalahan yang dihadapi mitra (Puskesmas Made Surabaya) adalah ada beberapa balita di wilayah kerja mitra yang menderita stunting. Penyebab stunting diantaranya adalah kurangnya tingkat pengetahuan orang tua tentang gizi sehingga makanan yang dikonsumsi balita tidak dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi pencegahan stunting dan makanan tambahan agar balita stunting dapat mengejar ketinggalan pertumbuhannya. Kegiatan ini menggunakan metode edukasi, pemberian makanan tambahan dan pendampingan. Kegiatan berlangsung dari Agustus 2021-Mei 2022 dengan sasaran ibu yang memiliki balita stunting. Edukasi diberikan melalui seminar berjudul Ayo Cegah Stunting pada hari Senin tanggal 14 September 2021 yang dihadiri oleh 24 orang Ibu. Pemberian makanan tambahan dan pendampingan dilakukan melalui kunjungan ke rumah-rumah balita stunting setiap minggu selama 3 bulan. Hasil kegiatan adalah peningkatan pengetahuan Ibu mengenai stunting (83,3%), semua anak menyukai dan menghabiskan nugget yang diberikan serta peningkatan lingkar lengan 1-2%, tinggi badan 1-3%, dan berat badan 0.1-0.6 % balita. Dari hasil tersebut disimpulkan edukasi pencegahan stunting melalui metode ceramah cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan Ibu dan pemberian makanan tambahan yang mengandung protein hewani dapat membantu peningkatan tinggi badan anak.
The problem faced by the partners (Puskesmas Made Surabaya) is that several toddlers in the partner's work area suffer from stunting. The causes of stunting include the lack of parental nutrition knowledge, so the food toddlers consume cannot meet their nutritional needs. This activity aims to provide stunting prevention education and additional food so toddlers can catch up on their growth. This activity uses educational methods to provide additional food and assistance. The activity takes place from August 2021 to May 2022, targeting mothers with stunting toddlers. Education was provided through a seminar entitled Let's Prevent Stunting on Monday, 14 September 2021, which 24 mothers attended. Additional food and assistance is provided through visits to homes for stunting toddlers every week for three months. The results of the activity were an increase in mothers' knowledge about stunting (83.3%), all children liked and ate the nuggets given, and an increase in arm circumference of 1-2%, height of 1-3%, and weight of 0.1-0.6% of toddlers. From these results, it was concluded that stunting prevention education through the lecture method was quite effective in increasing mother's knowledge, and providing supplementary food containing animal protein could help increase children's height.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ayu, D., Arum, S., & Astuti, P. (2017). Hubungan antara kebiasaan makan ikan dengan status gizi balita usia 6 - 59 bulan pada keluarga nelayan rw 01 desa nyamplungsari kecamatan petarukan kabupaten pemalang. Food Science And Culinary Education Journal, 6(2), 70–76.
Bakorwil bojonegoro. (2023). Angka Prevalensi Stunting Jawa Timur Tahun 2022 Di Bawah Standar WHO.
Hidayat, F. A. (2019). Upaya pencegahan stunting melalui pemberian makanan tambahan dan penerapan pola hidup bersih sehat di paud tunasmulya desa pabean kecamatan dringu kabupaten probolinggo. Jurnal Abdi Panca Mara, 1(1), 25–29.
Jezua, E. M., Silitonga, H. T. H., & Rambung, E. (2021). Asi eksklusif, status imunisasi, dan kejadian stunting di indonesia : studi literatur. Prominentia Medical Journal, 2(1), 17–26.
Kominfo Prov Jatim. (2022). Targetkan Stunting Jatim Turun Hingga 13,5% Tahun 2024, Wagub Emil: Intervensi Harus Sesuai Data Riil Di Lapangan. Retrieved from
https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/targetkan-stunting-jatim-
turun-hingga-13-5-tahun-2024-wagub-emil-intervensi-harus-sesuai-data-riil-di-lapangan
Lin, Y., Hu, Z., Alias, H., & Wong, L. P. (2020). Knowledge, attitudes, impact, and anxiety regarding covid-19 infection among the public in china. Frontiers in Public Health, 8(May), 1–7.
Nopiyanto, Y. E., Sutisyana, A., Raibowo, S., & Yarmani, Y. (2021). Blended learning with jigsaw in increasing interest, motivation, and learning outcomes in sports sociology learning. Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 5(1), 26–34.
Pemkot Surabaya. (2023). Prevalensi Stunting Surabaya Terendah Se-Indonesia. Retrieved from https://www.surabaya.go.id/id/berita/72140/prevalensi-stunting-
surabaya-terendah-se-indonesia
Purbowati, M. R., Ningrom, I. C., & Febriyanti, R. W. (2021). Gerakan bersama kenali, cegah, dan atasi stunting melalui edukasi bagi masyarakat di desa padamara kabupaten purbalingga. AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 2(1), 15-22.
Rokom, R. (2021). Penurunan prevalensi stunting tahun 2021 sebagai modal menuju generasi emas indonesia 2045. Retrieved from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211227/4339063/penurunan-prevalensi-stunting-tahun-2021-sebagai-modal-menuju-generasi-emas-indonesia-2045/
Rokom, R. (2023). Prevalensi stunting di indonesia turun ke 21,6% dari 24,4%. Retrieved from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/#:~:text=Kementerian%20Kesehatan%20mengumumkan%20hasil%20Survei,21%2C6%25%20di%202022.
Sholikhah, A., & Dewi, R. K. (2022). Peranan protein hewani dalam mencegah stunting pada anak balita. JRST (Jurnal Riset Sains Dan Teknologi), 6(1), 95-100.
UNICEF. (2021). Levels and trends in child malnutrition UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates Key findings of the 2021 edition. Retrieved from World Health Organization website: https://www.who.int/publications/i/item/9789240025257
WHO. (2014). Global nutrition targets 2025: stunting policy brief (WHO/NMH/NHD/14.3). Geneva: World Health Organization; 2014. https://doi.org/10.7591/cornell/9781501758898.003.0006
Wicaksono, R. A., Arto, K. S., Mutiara, E., Deliana, M., Lubis, M., & Batubara, J. R. L. (2021). Risk factors of stunting in indonesian children aged 1 to 60 months. Paediatrica Indonesiana (Paediatrica Indonesiana), 61(1), 12–19.
Widanti, Y. A. (2017). Prevalensi, faktor risiko, dan dampak stunting pada anak usia sekolah. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 1(1), 23–28.
Yadika, A. D. N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar. Jurnal Majority, 8(2), 273–282.
DOI: https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i3.8397
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by: Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is licensed under From March 27, 2020 to June 3, 2020 From Juni 4, 2020 to the present (updated stats) |