Analisis Usahatani Ubi Kayu di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui penyelenggaraan usahatani ubi kayu, menghitung besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan tingkat kelayakan serta hambatan yang di hadapi selama proses usahatani ubi kayu di Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar. Penelitian ini menggunakan metode survey pada kelompok tani di Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar yang melaksanakan budidaya ubi kayu, dengan jenis data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Populasi petani ubi kayu berjumlah 70 orang, dari tersebut jumlah yang diambil sebanyak 30 orang dengan teknik simpel random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui penyelenggaraan usahatani ubi kayu di Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan teori dan teknologi yang dianjurkan seperti cara pengolahan tanah secara guludan, penanaman yang menyesuaikan waktu, pemupukan dengan sesuai dosis anjuran, penyiangan dan penyemprotan insektisida sesuai dengan waktu masa tanamnya agar mendapatkan hasil panen yang baik sesuai. Rata-rata biaya eksplisit yang dikeluarkan sebesar Rp 17.581.541/UT dengan rata-rata luas lahan per usahatani adalah 1,05 hektar atau Rp 16.702.464/ha. Rata-rata biaya implisit yang dikeluarkan sebesar Rp 3.054.006/UT atau Rp 2.901306/ha, maka total biaya rata-rata sebesar Rp 20.635.547/UT atau Rp 19.603.769/ha. Rata-rata penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 49.903.333/ UT atau Rp 47.408.167/ha. Rata-rata pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 32.321.793/UT atau Rp 30.706.703/ha, dan rata-rata keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 29.267.767/UT atau Rp 27.804.397/ha. Hasil analisis RCR menunjukkan angka 2,47 untuk per UT dan 2,34 untuk per hektar yang artinya setiap pengeluaran Rp 1 diperoleh penerimaan sebesar Rp 2,47 untuk per usahatani dan 2,34 untuk per hektar, maka usahatani ubi kayu menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Hambatan yang dihadapi oleh dalam penyelenggaraan usahatani ubi kayu diantaranya serangan penyakit pusarium/pembusukan dari luas tanam 35 ha dengan luas panen yang rusak 3,5 ha (10%) yang disebabkan cuaca yang tidak menentu serta kekeringan di musim kemarau.
Kata kunci: usahatani, ubi kayu, keuntungan, RCR
Full Text:
PDFReferences
BAPPENAS. 2014. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 -2019. Jakarta
DPMTSP. 2018. Potensi Pertanian. https://dpmptsp.kalselprov.go.id. (diakses 4 November 2019)
Kasim, S. 2006. Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. ULM, Banjarbaru
Suratiyah, K. 2009. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta
DOI: https://doi.org/10.20527/frontbiz.v3i4.1993
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Email: [email protected]