ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LOKAL DAN PETANI PADI UNGGUL DI DAERAH PENGEMBANGAN PAJALE PADA KELOMPOK TANI BERUNTUNG DESA PEJAMBUAN KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Sebagai upaya peningkatan hasil padi Kementerian Pertanian telah merancang dan menetapkan Upaya Khusus (Upsus) untuk peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai (PAJALE) secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaran usahatani, biaya usahatani, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan permasalahan yang dihadapi oleh penyelenggara usahatani. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode survey. Pengambilan contoh melalui tiga tahap, pertama menentukan kecamatan mana yang akan diteliti, kecamatan yang dipilih adalah Kecamatan Sungai Tabuk, kedua dilakukan pemilihan dengan wilayah yang lebih kecil, desa yang terpilih adalah Desa Pejambuan, ketiga penentuan kelompok tani, kelompok tani yang terpilih adalah Kelompok Tani Beruntung. Penentuan pemilihan anggota kelompok tani dilakukan secara acak (random sampling) dari 25 anggota kelompok tani diambil masing-masing 10 orang petani padi lokal, dan 10 orang petani padi unggul. Biaya usahatani padi unggul Rp 12.528.700 sedangkan padi lokal Rp 8.489.200. Total biaya eksplisit padi unggul Rp 12.523.700 sedangkan padi lokal Rp 8.489.200. Biaya benih padi unggul Rp 113.029,41 sedangkan padi lokal Rp 163.113,21. Biaya pupuk padi unggul Rp 1.697.970 sedangkan padi lokal Rp 784.800. Biaya pestisida padi unggul Rp 1.215.126,05 sedangkan padi lokal Rp 1.144.340. Biaya tenaga kerja padi unggul Rp 8.860.250 sedangkan padi lokal Rp 6.118.000. Biaya penyusutan alat padi unggul Rp 241.300 sedangkan padi lokal Rp 200.500. Biaya pengairan lahan padi unggul Rp 143.675 sedangkan padi lokal tidak dilakukan pengairan. Biaya total padi unggul Rp 10.269.426,23 sedangkan padi lokal Rp 7.860.370,37. Penerimaan petani padi unggul Rp 20.475.000 sedangkan padi lokal Rp 16.009.259,3. Keuntungan padi unggul Rp 10.205.573,77 sedangkan padi lokal Rp 8.148.888,93. Kendala/permasalahan yaitu pengairan tidak lancar, tanaman padi unggul lebih rentan hama penyakit, perawatan tanaman padi unggul lebih rumit dibandingkan padi lokal, harga jual padi unggul rendah dan belum ada pasar yang pasti.
Kata kunci : upsus pajale, usahatani padi, biaya usahatani, penerimaan, pendapatan bersih
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20527/frontbiz.v2i4.674
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Email: [email protected]