PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA ERA COVID-19 DI SMP NEGERI 26 BANJARMASIN DAN MTSN 4 KOTA BANJARMASIN

Abstract

Pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah saat pandemi Covid-19 melalui penggunaan media online dengan bantuan aplikasi google classroom, whattsApps, dan google form yang biasa dipakai untuk komunikasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Pada penelitian ini , pelaksanaan dan kendala yang terjadi ketika pembelajaran jarak jauh pada era Covid- 19 di SMP Negeri 26 Banjarmasin dan MTSN 4 Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik yang digunakan adalah strategi eksplorasi subyektif dengan metodologi ekspresif. Observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi  adalah  metode  yang  digunakan  untuk pengumpulan data. Subyek dalam penelitian ini adalah pendidik dan siswa di SMP Negeri 26  Banjarmasin  dan  MTSN  4  Kota  Banjarmasin.  Hasil  review  menunjukkan  bahwa pelaksanaan  pembelajaran  jarak  jauh  pada  masa  virus  corona  di  SMP  Negeri  26 Banjarmasin dan MTSN 4 Kota Banjarmasin sudah berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan tercapainya tujuan penelitian yang ditunjukkan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar yang sudah memiliki enam tahapan. yaitu: a. Menetapkan materi ajar;  b.  Menetapkan  rancangan  model  pembelajaran  jarak  jauh  yang  digunakan;  c. Menetapkan  format  pembelajaran  yang  dilakukan  secara  online;  d.  Melakukan  uji  coba terhadap  rancangan  yang  dibuat;  e.  Menyelenggarakan  model  pembelajaran  jarak  jauh dengan  baik  dan  professional;  f.  Menyiapkan  kriteria  untuk  melakukan  evaluasi pelaksanaan  pembelajaran  jarak  jauh.  Adapun  kendala  yang  terjadi  ketika  pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pada era Covid-19 di SMP Negeri 26 Banjarmasin dan MTSN 4 Kota Banjarmasin jika ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil belajar terletak pada siswa yaitu ada beberapa siswa yang belum mempunyai handphone sebagai fasilitas  belajar,  sehingga  ada  beberapa  orang  tua  yang  merasa  berat  karena  harus membelikan handphone dan menyiapkan anggaran dana untuk membeli kouta.