ANALISIS GEOMETRI JALAN ANGKUT TAMBANG PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN MATERIAL TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) PADA TAMBANG BATUBARA PT SAPTAINDRA SEJATI JOP SITE BORO
I Komang Ediyana, Nurhakim Nurhakim, Romla Noor Hakim
Abstract
Dalam kegiatan operasi penambangan dan pencapaiaan target produksi, operasi pengangkutan memegang peranan yang sangat penting. Pada kegiatan pegangkuatan, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah jalan angkut. Setiap operasi penambangan memerlukan jalan angkut sebagai sarana infrastruktur yang vital pada lokasi penambangan. Maka dari itu perlu dilakukan perlakuan khusus agar dapat mendukung alat angkut yang digunakan. Jika geometri jalan angkut sesuai dengan persyaratan dan dimensi alat angkut akan digunakan, hal ini tentu dapat memberikan konstribusi yang besar untuk waktu edar dan kecepatan alat angkut yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi geometri jalan angkut yaitu; lebar jalan angkut, jari-jari tikungan, superelevasi, kemiringan jalan, cross slope dan pengaruh geometri jalan angkut terhadap waktu edar alat angkut yang digunakan.
Lebar jalan lurus aktual dilapangan mulai dari 11.1 meter – 34.3 meter dan lebar jalan pada tikungan 19 meter – 35.5 meter. Sedangkan secara teoritis lebar jalan lurus 19 meter dan tikungan 29 meter. Kemiringan jalan angkut 0.43% – 12.2%. Sedangkan standar maksimal yaitu 10%. Jari – jari tikungan pada tikungan 1 sebesar 22.86 meter, tikungan 2 sebesar 47.79 meter, tikungan 3 sebesar 38.47 meter, tikungan 4 sebesar 23.17 meter dan tikungan 5 sebesar 37.67 meter. Superelevasi jalan angkut pada tikungan 1 sebesar 0.96 meter, tikungan 2 sebesar 1.22 meter, tikungan 3 sebesar 1.42 meter, tikungan 4 sebesar 0.89 meter dan tikungan 5 sebesar 0.76 meter. Maka perlu dilakukan penambahan sebesar 0.2 meter pada tikungan 1, 0.27 meter pada tikungan 4 dan 0.4 pada tikungan 5. Pembuatan cross slope dapat dilakukan dengan menggurangi tinggi bagian bagian samping jalan angkut sebesar 20 cm lebih tinggi dari as jalan. Pengaruh geometri jalan akut terhadap waktu edar alat angkut (cycle time), bila kondisi jalan angkut tidak memenuhi standar alat angkut yang melaluinya tentu akan mempengaruhi waktu tempuh bermuatan dan waktu tempuh kosong dari alat angkut yang melewatinya.
W.Kaufman, Walter and James Ault. 1977. Society Of Mining Design Of Surface Mine Haulage Road-A manual. United States Departement of The Interior, Berau Of Mine.
Muchjihidin. 2006. Pengendalian Mutu dalam Industri Batubara, Institut Teknologi Batubara.
Indonesianto,Y. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan UPN “Veteran”, Yogyakarta.
Nurhakim. 2004. Buku Panduan Kuliah Lapangan II edisi ke-2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Jalan Tambang, Diklat Perencanaan Tambang Terbuka Unisba, Bandung.