Struktur Koloni Dan Bentuk Sarang Lebah Kelulut Heterotrigona itama Mendukung Praktik Meliponikultur Berkelanjutan Di Desa Padang Panjang
Abstract
Penelitian ini menganalisis struktur koloni dan bentuk sarang lebah kelulutHeterotrigona itama untuk mendukung praktik meliponikultur berkelanjutan di Desa PadangPanjang, Kabupaten Banjar. Sampel lebah diambil dari kebun karet dan cempedak kemudiandiawetkan. Struktur koloni dianalisis berdasarkan parameter warna, sifat fisik, jumlah koloni,serta aktivitas keluar masuk sarang. Pengamatan dilakukan pukul 10.00–11.00. Aktivitas keluarmasuk lebah banyak didapati di kebun cempedak. Pintu masuk berbentuk corong di kebun karetdengan diameter ±3,1 cm lebih besar dibandingkan di kebun cempedak sekitar ±0,6 cm. Rata-ratapanjang corong di kebun karet adalah ±4,3 cm, lebih panjang dibandingkan di kebun cempedak±2,6 cm. Warna corong umumnya kuning kecoklatan 60% di kebun cempedak. Jumlah pot madudi kebun karet sebanyak ±25 pot, lebih banyak dibandingkan kebun cempedak. Volume pot madudi kebun karet ±4,1 ml/pot, lebih sedikit dibanding kebun cempedak. Volume log berbentuksilinder di kebun karet ±7,8 liter, lebih rendah dibandingkan di kebun cempedak. Rata-rata volume ukuran topping adalah ±11,2 liter di kebun karet, lebih besar dibanding di kebun cempedak. Rata-rata jarak sarang dari sumber air di kebun karet 10,4 m lebih jauh dibanding kebun cempedak sekitar ±9,4 m. Struktur koloni lebah H.itama sangat kompleks dan dinamis. Mereka hidup dalam kelompok, dengan masing-masing memainkan peran yang berbeda dalam produksi madu dan propolis.
Full Text:
PDFReferences
Azmi, W. A., Ghazi, R., & Nasrhruddin, I. S. (2019). Morphological, nest architecture and colony characteristics of stingless bees (Hymenoptera; Apidae; Meliponini) from Tasik Kenyir, Terengganu. Greater Kenyir Landscapes: Social Development and Environmental Sustainability. From Ridge to Reef, 1(1), 111–121.
Denada, A. N. I., Winarno, G. D., Iswandaru, D., & Fitriana, Y. R. (2020). Analisis persepsi pengunjung dalam pengelolaan lebah madu untuk mendukung kegiatan ekowisata di Desa Kecapi, Kalianda, Lampung Selatan. Jurnal Belantara, 3(2), 153–162.
Harjanto, S., Mijianto, M., Arbainsyah & Ramlan, A. (2020). Budidaya Lebah Madu Kelulut Sebagai Alternatif Mata Pencaharian Masyarakat.
Mohd, K. S. , & Basyirah, N. (2020). Chemical and Biological Investigation of Apiculture Products from Stingless Bees Heterotrigona itama. Journal Of Agrobiotechnology, 11, 7– 19.
Roubik, D. (2006). Stingless Bee Nesting Biology. Apidologie. Apidologie, 37(1), 124– 143.
Sriwahyuni, D., Suwarno, Rizki, A., & Siregar, S. (2023). Heterotigona (Cockerell) Stingless Beehive Architecture in The Pocut Meurah Intan Grand Forest Park, Aceh Besar District, Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 9(1), 37–44.
Syarifuddin, K. (2006). Ilmu Usaha tani jurusan sosial ekonomi pertanian fakultas. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
DOI: https://doi.org/10.20527/jns.v4i2.12854
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Diterbitkan oleh FMIPA Universitas Lambung Mangkurat