ANALISIS ALIRAN PERMUKAAN DAN DEBIT PUNCAK DI CATCHMENT AREA SUNGAI HAURAN MENGGUNAKAN MODEL AGNPS (AGRICULTURAL NON POINT SOURCE POLLUTION MODEL)
Abstract
Aliran permukaan merupakan air yang mengalir di permukaan tanah dan merupakan curah hujan yang mengalir ke sungai atau saluran danau dan laut. Di daerah beriklim basah bentuk aliran yang mengalir dikenal sebagai aliran permukaan. Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai persatuan waktu. Penelitian ini dilakukan di Catchment Area Sungai Hauran karena dapat dikatakan sebagai daerah tangkapan air bagian hulu dari Sub Sub DAS Apukan, Sub DAS Banyu Hirang, DAS Maluka. Analisis Aliran permukaan dan debit puncak dapat menggunakan Agricultural Non Point Source Pollution Model (AGNPS). Pengolahan data menggunakan model AGNPS diperoleh nilai tertinggi aliran permukaan pada sebesar 7,366 mm. Nilai aliran permukaan yang tinggi terdapat pada daerah tangkapan hulu, hal ini di pengaruhi oleh tekstur tanah dan tutupan lahan pada area tersebut. Besar nilai debit puncak pada outlet keluaran model AGNPS sebesar 3,063 m3/s , sedangkan nilai debit puncak tertinggi yaitu sebesar 3,390 m3/s
Full Text:
PDFReferences
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
BPDAS .2013. Laporan Monitoring dan Evaluasi Kinerja DAS Catchment Area Sungai Hauran, Sub DAS Banyuhirang, DAS Maluka Tahun 2012. BPDAS Barito, Banjarbaru.
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa: Jakarta.
Harsoyo,B.2010.Review Modeling Hidrologi DAS di Indonesia. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 11: 41-47.
Linsley. Jr. & R.K, Kohler. 1996. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga: Jakarta.
Lippsmeier, G. 1994. Bangunan Tropis. Erlangga; Jakarta.
Londongsalu, D.T. 2008. Analisis Pendugaan Erosi, Sedimentasi, dan Aliran Permukaan Menggunakan Model AGNPS Berbasis Sistem Informasi Geografis di Sub DAS Jeneberang Propinsi Sulawesi Selatan. Skripsi Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Murtiono, U.H.2008. Kajian Model Istimasi Volume limpasan Permukaan Debit Puncak Aliran, Erosi Tanah Dengan Model Scs.rasional,dan Mulse.Studi khasus Balai Kehutanan: Solo.
Nugroho, S.P. 2000. Pengaruh Ukuran Sel Terhadap Hasil Prediksi Model AGNPS dalam Evaluasi Pengendalian Kualitas Perairan dari Sumber Pencemar Pertanian. Jurnal Teknologi Lingkungan. 11: 219-226.
Rahmanto, A.D. 2005. Analisis Biofisik Lahan dalam Rangka Pengelolaan DAS di Catchment Area Damar Gusang Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Skripsi Program Sarjana, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Soemarto, C.D. 1987. Hidrologi Tehnik. Usaha Nasional, Surabaya.
Wismarini, Th Dwianti.2011. Metode Perkiraan laju Aliran Puncak (debit air) Sebagai Dasar Analisis Sistem Drainase di Daerah Aliran Sungai wilayah Semarang dengan Bantuan SIG. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik: Semarang. 1: 3-9
DOI: https://doi.org/10.20527/jns.v3i1.8749
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Diterbitkan oleh FMIPA Universitas Lambung Mangkurat