Identifikasi Karakteristik Mineral Magnetik Berdasarkan Analisis XRF di Lahan Pertanian Sekitar Sungai Biyonga Kabupaten Gorontalo
Abstract
An analysis of soil chemical elements using X-Ray Fluorescence (XRF) has been conducted on paddy fields in Dutulanaa Village, Gorontalo Regency, and corn farms in Polohungo Village, Gorontalo Regency. Soil samples were taken at three locations, namely corn location 1 (location I), corn location 2 (location II), and paddy fields (location III). At each location, samples were taken at 2 points to obtain 6 pieces. The distance between sampling points is 10 m. Based on the results of XRF measurements, the elements that dominate in paddy fields and corn include silica (Si), iron (Fe), aluminum (Al), calcium (Ca), titanium (Ti), potassium (K), and manganese (Mn), where Si is a diamagnetic element, Fe is a ferromagnetic element, and Al, Ca, Ti, and K are paramagnetic elements. The most significant percentage is silica (Si), 60.27% in corn soil 2 points J2T2. The next highest element is iron (Fe), 29.47% in corn soil, 1 point J1T2. The next element is aluminum (Al), 9.10% in corn soil at 1 point J1T1, calcium (Ca) in corn soil at 2 points J2T2 is 10.03 %, titanium (Ti) was 2.31% in paddy fields at ST5 point and potassium (K) was 2.31% in a paddy field at ST5 point, and the lowest value was manganese (Mn) of 0.59% in corn soil 2 points J2T1. Even some heavy metal elements, such as lead (Pb), were found—zinc (Zn) and manganese (Mn). The highest heavy metal elements were found in agricultural corn land at 2 J2T2 points, namely lead (Pb) at 158 ppm, zinc (Zn) at 4,555 ppm, and manganese (Mn) at 17,100 ppm, where these results have exceeded the threshold of soil quality standards, resulting in environmental pollution of agricultural land.
Full Text:
PDFReferences
Adriyani, R. 2006. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Universitas Airlangga. Surabaya.
Anonim. 2011. Sumber Hara Silika untuk Pertanian. Warta Penelitian dan Perkembangan Penelitian.
Bachri, S. 2016. Statigrafi Lajur Volkano-Plutonik Daerah Gorontalo, Sulawesi. Jurnal Geo-Resource.
Bian, Y., T. Ouyang, Z. Zhu, N. Huang, H. Wan, & M. Li. 2014. Magnetic properties of agricultural soil in the Pearl River Delta, South China—Spatial distribution and influencing factor analysis. J. Appl. Geophys., vol. 107, hal. 36–44.
Bohn, H. L., B. L. Mc Neal, & G. A. O’Connor. 2005. Soil Chemistry. John Willey & sons. Newyork.
Callister, W, D., & D. G. Rethwisch. 2009. Material Science and Engineering An Introduction Eight Edition. New York. Oxford University Press Inc.
Daryanti, N, Y., S. Zulaikah, N. Mufti, & D. S. Haryati. 2018. Suseptibilitas Magnetik dan Kelimpahan Mineral Magnetik pada Tanah Sawah di Lawang dan Soekarno-Hatta, Malang. Universitas Negeri Malang. Malang.
Dearing, J. 1999. Environmental magnetic susceptibility. Using Bartington MS2 Syst. Kenilworth Chi Publ.
Fitri, I. 2016. Analisis Kandungan Mineral Logam Singkapan Batuan di Kawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton dengan Menggunakan XRF. Skripsi Universitas Haluleo. Kendari.
Hanani, Y., M. A. Wuryanto, & S. 2004. Tingkat Pencemaran Tanah oleh Pestisida di Daerah Pertanian Sayur. Universitas Diponegoro. Semarang.
Husna, W., S. & T. Wiyanto. 2013. Identifikasi Mineral Magnetik Abu Terbang (Flay Ash) dan abu dasar (Botom Ash) Sisa Pembakaran BatuBara PLTU Asam-Asam. FMIPA Unlam.
Khairani, M., R. Eso, & L. Saifudin. 2020. Analisis Suseptibilitas Magnetik Tanah dan Laju Evapotranspirasi di Desa Ranohaa, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika. Vol 5. No 3.
Kucer, N., Sabikoglu, I., & Can, N. 2012. Measurements of environmental pollution in industrial area using magnetic susceptibility method. Acta Physica Polonica A, 121(1), 20-22.
Mulyani, Y, T. 2017. Investigasi Sifat-Sifat Magnetik Alloy Co(1-x)Fex Nanocube dan Nanosphere dalam Variasi Komposisi Fe (x). Universitas Jember.
Nugroho, B. 2009. Peningkatan Produksi Padi Gogo dengan Aplikasi Silikat dan Fosfor serta [Soil] Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular Pada [Soil] Ultisol. IPB Press, Bogor.
Nurdin. 2011. Penggunaan lahan kering di DAS Limboto Provinsi Gorontalo untuk pertanian berkelanjutan. Universitas Negeri Gorontalo.
Nusantari, E. 2010. Kerusakan Danau Limboto dan Upaya Konservasi Melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Peran Perguruan Tinggi. Universitas Negeri Gorontalo.
Palia, S. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Petani Jagung Hibrida di Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara. Universitas Negeri Gorontalo.
Patty, D, J. 2013. Penentuan Unsur Dalam Rambut Berdasarkan Karakteristik Pola Flouresensi Sinar X (XRF). Jurusan Fisika Universitas Pattimura.
Prasdiantika, R., & S. Susanto. 2016. Preparasi dan Penentuan Jenis Oksida Besi pada Material Magnetik Pasir Besi Lansilowo. Jurnal Teknosains. Universitas Gadja Mada
Regita, D, S., Y. H. Darundiati, & N. A. Y. Dewanti. 2016. Hubungan Penggunaan dan Penanganan Pestisida pada Petani Bawang Merah Terhadap Residu Pestisida dalam Tanah di Lahan Pertanian Desa Wanasari Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro.
Rizkika, F., & P. Paloan. 2018. Analisis Mineral dan Uji Sifat Magnetik Daerah Panas Bumi di Desa Pencon, Gowa. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Universitas Negeri Makassar.
Rolandio, F., & A. Budiman. 2019. Analisis Tingkat Kesuburan Tanah Melalui Nilai Suseptibilitas Magnetik Pada Lahan Persawahan Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Jurnal Fisika Unand. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas.
Rusli, N, G, D., Hamdi, & F. Mufit. 2014. Kaitan Komposisi Unsur Dasar Penyusun Mineral Magnetik dengan Nilai Suseptibilitas Magnetik Guano dari Guan Bau-Bau Kalimantan Timur. Pillar Of Physics. Universitas Negeri Padang.
Sidabutar, P., Y. Yusmini, & J. Yusri. 2014. Analisis Usaha Tani Jagung (Zea Mays) di Desa Dosroha Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara. Universitas Riau.
Sposito, G. 2010. The Chemistry Of Soil Second Edition. Oxford Univ Press. London.
Sufardi. 2012. Pengantar Nutrisi Tanaman. Universitas Syiah Kuala. Bina Nanggroe. Banda Aceh.
Sulistiawaty, S., V. A. Tiwow, & U. Usman. 2021. Analisis Sifat Magnetik Residu Tanah Pertanian sebagai Solusi Menjaga Ketahanan Pangan. Universitas Negeri Makasar.
Tiwow, V, A., M. J. Rampe, & S. Sulistiawaty. 2022. Suseptibilitas Magnetik dan Konsentrasi Logam Berat Sedimen Sungai Tallo di Makassar. Universitas Negeri Makassar.
Ulfa, Y, S., dan A. Budiman. 2019. Analisis Suseptibilitas Magnetik Tanah Pada Lahan Perkebunan Kopi di Kabupaten Solok. Universitas Andalas. Padang.
Yunginger, R., S. Bijaksana, D. Dahrin, S. Zulaikah, A. Hafidz, K. H. Kirana, S. Sudarningsih, M. Mariyanto, & S. J. Fajar. 2018. Lithogenic and Anthropogenic Components in Surface Sediments from Lake Limboto as Shown by Magnetic Mineral Characteristics, Trace Metals, and REE Geochemistry. Ilmu Kebumian.
Yunginger, R., I. Supu, S. Zulaikah, A. Wijaya, A. I. W. S. Ramadani, & M. Mariyanto. 2022. Investigasi Sumber Mineral pada Sedimen Sungai Biyonga Sebagai Inlet Danau Limboto Menggunakan Parameter Suseptibilitas Magnetik. Universitas Negeri Gorontalo.
Yuniarti, A., T. Nurmala, E. Solihin, & N. Syahfitri. 2017. Pengaruh Dosis Pupuk Silika Organik Terhadap Silika Tanah dan Tanaman, Pertumbuhan dan Hasil Hanjeli. Universitas Padjadjaran.
DOI: https://doi.org/10.20527/jns.v3i2.9857
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Diterbitkan oleh FMIPA Universitas Lambung Mangkurat