Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Homesickness yang Dialami Mahasiswa Rantau

Rizka Amalia, Risma Maulida, Ririanti Rachmayanie Jamain, Muhammad Arsyad, Hendro Yulius Suryo Putro

Abstract


Pada dasarnya kemampuan bernalar kritis sangat penting untuk berbagai kegiatan yang sulit. Maka dari itulah artikel ini memiliki tujuan sebagai referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan bernalar kritis seorang peserta didik pada era globalisasi berdasarkan teori kognitif. Metode yang digunakan merupakan studi litertur yang mengkaji sumber-sumber bacaan sebagai referensi penelitian. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bernalar kritis seorang peserta didik pada era globalisasi berdasarkan teori kognitif terbagi menjadi empat model pembelajaran yang berbeda satu sama lain, baik itu dari tahapannya, tujuan, dan teknik y ng digunakan juga memiliki ciri khas nya masing, berikut 4 jenis model pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan bernalar kritis seorang peserta didik pada era globalisasi berdasarkan teori kognitif : 1). Video interaktif alur MERRDEKA adalah model pembelajaran yang berbentuk vidio interaktif yang memiliku alur 2). Model Pembelajaran Berbasis Masalah / Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang mana peserta didik diberikan suatu masalah dan harus bisa menyelesaikan maslah tersebut baik secara mandiri ataupun kelompok 3). Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Assessment Learning adalah model pembelajaran yang dibuat untuk melatih kemampuan peserta didik dalam menemukan dan mencari sendiri penyelesaian dari hal tersebut. dan 4). Kegiatan green lab adalah model pembelajarn yang berupa kegiatan di alam yang berdasarkan pada profil pelajar pancasila dan juga cocok diberikan kepada anak tingkat Sekolah Dasar yang mana di setiap tingkatan kelasnya juga memiliki perbedaan masing-masing. Saran kedepannya agar pemerintah dan sekolah dapat mengembangkan model pembelajaran yang ada dan menciptakan model pembelajaran lainnya yang lebih menarik.

Keywords


bernalar kritis, model pembelajaran, dan peserta didik.

Full Text:

PDF

References


Istanto, T. L., & Engry, A. (2019). Hubungan antara dukungan sosial dan homesickness pada mahasiswa rantau yang berasal dari luar pulau Jawa di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Pakuwon City. EXPERIENTIA: Jurnal Psikologi Indonesia, 7(1), 19-30.

Lestari, M. (2021). Hubungan Antara Sense of Belonging dengan Homesickness pada Siswa Baru di Pondok Pesantren. Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam, 12(1), 39-50.

Nusi, P., Murdiana, S., & Siswanti, D., N. (2022). Homesickness Ditinjau dari Gaya Kelekatan Secure dan Insecure pada Mahasiswa Rantau. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, 2(1), 1-10.

Mariska, A. (2018). Pengaruh Penyesuaian Diri dan Kematangan Emosi Terhadap Homesickness. Psikoborneo, 6(3), 310-316.

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Surabaya: Cipta Media Nusantara.

Rif’ati, M. I., Arumsari, A., Fajriani, N., Maghfiroh, V. S., Abidi, A. F., Chusairi, A., & Hadi, C. (2018). Konsep Dukungan Sosial. Jurnal penelitian: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya.

Yuliani, W. (2018). Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan dan konseling. Quanta, 2(2), 83-91




DOI: https://doi.org/10.20527/jpbk.2023.6.4.11588

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



PUBLISHER:
Program Studi Bimbingan dan Konseling
FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, South Kalimantan, Indonesia


 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
  
View My Stats