Kampanye DAGUSIBU Antibiotik yang Tepat di Kantor Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin
Abstract
Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama terkait resistensi. Masyarakat kerap kali keliru dalam penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan antibiotik dengan benar. Kegiatan ini bertujuan menghimbau pentingnya penggunaan obat antibiotik yang bijak, baik dari obat tersebut pertama didapatkan, kemudian obat tersebut digunakan dan disimpan, serta tahapan pembuangan obat sesuai dengan jenis dan bentuk dari obat tersebut. Metode promosi kesehatan yang digunakan yaitu ceramah dan pemberian leaflet kepada peserta. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pretest dan postest untuk menilai peningkatan pemahaman. Kegiatan diikuti oleh 30 kader Kelurahan Pemurus Dalam. Hasil post-test yang dilakukan pada 30 peserta menunjukkan adanya peningkatan dari pretest dengan rata-rata 45 menjadi 81,25. Berdasarkan data tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman setelah pemberian materi sebesar 36,25. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal penting untuk kader desa sebagai agen yang membantu menyebarluaskan DAGUSIBU Antibiotik yang tepat.
Kata Kunci: Kader, Edukasi, Antibiotik, Resisten
The relatively high intensity of use of antibiotics is a global threat to health, especially related to resistance. People often make mistakes in using, storing and destroying antibiotics properly. This activity aims to encourage the importance of wise use of antibiotics, both from the first time the drug is obtained, then the drug is used and stored, as well as the stages of drug disposal according to the type and form of the drug. The health promotion methods used are lectures and giving leaflets to participants. Evaluation of activities is carried out through pretest and posttest to assess increased understanding. The activity was attended by 30 Pemurus Dalam Village cadres. The results of the post-test conducted on 30 participants showed an increase from the pretest with an average of 45 to 81.25. Based on these data, it shows that there is an increase in understanding after giving material of 36.25. It is hoped that this activity will become an important provision for village cadres as agents who help disseminate DAGUSIBU appropriate antibiotics.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Albusalih, F., Naqvi, A., Ahmad, R., & Ahmad, N. (2017). Prevalence of Self-Medication among Students of Pharmacy and Medicine Colleges of a Public Sector University in Dammam City, Saudi Arabia. Pharmacy, 5(4), 51. https://doi.org/10.3390/pharmacy5030051
Cesur, S., & Demiröz, A. P. (2013). Antibiotics and the Mechanisms of Resistance to Antibiotics. Medical Journal of Islamic World Academy of Sciences, 21(4), 138–142. https://doi.org/10.12816/0002645
Farida, H., Herawati, H., Hapsari, M., Notoatmodjo, H., & Hardian, H. (2016). Penggunaan Antibiotik Secara Bijak Untuk Mengurangi Resistensi Antibiotik, Studi Intervensi di Bagian Kesehatan Anak RS Dr. Kariadi. Sari Pediatri, 10(1), 34. https://doi.org/10.14238/sp10.1.2008.34-41
Insany, A. N., Destiani, D. P., Sani, A., Sabdaningtyas, L., & Pradipta, I. S. (2015). Association between Perceived Value and Self-Medication with Antibiotics: An Observational Study Based on Health Belief Model Theory. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 4(2), 77–86. https://doi.org/10.15416/ijcp.2015.4.2.77
Kemenkes RI. (2009). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta.
Kemenkes RI. (2011). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2406/MENKE /PER/XII/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta.
Pujiastuti, A., & Kristiani, M. (2019). Sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan benar pada guru dan karyawan SMA Theresiana I Semarang. Indonesian Journal of Community Services, 1(1), 62. https://doi.org/10.30659/ijocs.1.1.62-72
Sianturi, M. O., Ompusunggu, H. E. S., & . D. . (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Antibiotik dengan Sikap dan Tindakan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep pada Mahasiswa/i Universitas HKBP Nommensen Medan. Health and Medical Journal, 3(1), 38–42. https://doi.org/10.33854/heme.v3i1.580
Suryadi, A. M. A., Ramadhani, F. N., Makkulawu, A., & Papeo, D. R. P. (2022). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tindakan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter. Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 4(3), 717–726. https://doi.org/10.37311/jsscr.v4i3.7141
DOI: https://doi.org/10.20527/jpmp.v1i2.9689
Refbacks
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea dipublikasi oleh
Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License