IDENTIFIKASI KERUSAKAN BIBIT MAHONI (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) DI BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTH) DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abstract
This study aims to determine the damage to mahogany (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) seedlings through the causes of damage, location of damage, type of damage, and severity and to calculate the intensity of damage to mahogany (S. mahagoni (L.) Jacq) seedlings using the Environmental method. Monitoring and Assessment Program (EMAP). This study uses two types of data, namely primary data and secondary data. Primary data was obtained when conducting field observations by observing directly the physical condition of mahogany seedlings by analyzing according to the criteria and requirements of the EMAP guidelines, secondary data collection was carried out by collecting and measuring data from the agency responsible for the environmental conditions of the research location such as nursery locations, weather and rainfall. identification of damage to mahogany seedlings was most dominantly caused by two causes of attack at once, namely insects/pests and disease by 26.28%, with the dominant location being attacked, namely on the leaves by 70.42% and the type of damage that mostly consisted of damaged leaves and leaf discoloration. namely 367 types, while the most dominant severity level is 30%-39% at 30.42%, then the intensity of insect/pest and disease attacks is 69.85%, the intensity of insect/pest attack is 13.85%, the intensity of attack is disease by 19%, the percentage of healthy seedlings by 9.14% and the percentage of dead seedlings by 21%. Seedling damage due to insect/pest attack, disease, plant competition, and human activities is categorized as seriously damaged. Integrated insect or pest control (IPM) is needed by combining compatible control controls, namely plant quarantine, physical, mechanical, forestry, chemical and biological
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan bibit mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) melalui penyebab kerusakan, lokasi kerusakan, tipe kerusakan, dan tingkat keparahan serta menghitung intensitas kerusakan pada bibit mahoni (S. mahagoni (L.) Jacq) melalui metode Enviromental Monitoring and Assesment Program (EMAP). Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan saat melakukan observasi di lapangan dengan mengamati secara langsung kondisi fisik bibit mahoni dengan cara dianalisis sesuai dengan kriteria dan persyaratan panduan EMAP, pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan dan mengukur data dari instansi yang bertanggung jawab atas kondisi lingkungan lokasi penelitian seperti lokasi pembibitan, cuaca dan curah hujan. identifikasi kerusakan bibit mahoni paling dominan disebabkan oleh dua penyebab serangan sekaligus yaitu serangga/hama dan penyakit sebesar 26,28%, dengan lokasi yang dominan terserang yaitu pada daun sebesar 70,42% dan tipe kerusakan yang paling banyak berupa daun rusak dan perubahan warna daun yaitu sebesar 367 tipe, sedangkan tingkat keparahan paling dominan yaitu 30%-39% sebesar 30,42%, kemudian intensitas serangan serangga/hama dan penyakit keseluruhan sebesar 69,85%, intensitas serangan serangga/hama sebesar 13,85%, intensitas serangan penyakit sebesar 19%, persentase bibit sehat sebesar 9,14% dan persentase bibit mati sebesar 21%. Kerusakan bibit akibat serangan serangga/hama, penyakit, persaingan tumbuhan, dan kegiatan manusia masuk dalam kategori rusak parah. Diperlukan pengendalian serangga atau hama terpadu (PHT) dengan menggabungkan seputar kontrol pengendalian yang kompatibel yaitu karantina pada tanaman, fisik, mekanik, kehutanan, kimia dan biologi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggraeni. 2009. Colletotrichum Sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Beberapa Bibit Tanaman Hutan di Persemaian. Mitra Hutan Tanaman, 4(1), 29-35.
Adinugroho W.C. 2008. Persepsi Mengenai Tanaman Sehat. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Budi, S.W.R. 2006. Module Pelatihan Pemeliharaan Tanaman Hutan, ITTO Training Proceedings. Faculty of Forestry IPB, PD 210/03 Rev. 3 (F).
Departemen Kehutanan RI, 2001. Informasi Singkat Benih Edisi-5. Jakarta: Direktorat Pembenihan Tanaman Hutan.
Dika, J.A., Basir, Rachmawati. 2020. Studi Tingkat Kerusakan Bibit Mahoni (Swietenia mahagoni) yang Disebabkan Oleh Serangga Di Persemaian. Jurnal Sylva Scienteae, 3(2): 253-262
Falahudin, I. 2012. Peranan semut rangrang (Oecophylla smaragdina) dalam pengendalian biologis pada perkebunan kelapa sawit. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Hanafiah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Gramedia
Irwanto. 2006. Penilaian Kesehatan Hutan Tegakan Jati (Tectona grandis) dan Eucalyptus (Eucalyptus pellita) pada Kawasan Hutan Wanagama l. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Gajah Mada.
Jafar, S. H., Thomas, A., Kalangi, J. I., & Lasut, M. T. 2013. Pengaruh Frekuensi Pemberian Air terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil). COCOS, 2(2)
Kementrian Kehutanan, BPDAS Solo. 2011. Info tanaman hijau. http://www.bpdassolo.net/index.php/tanaman-kayu-kayuan/tanaman- mahoni. Diakses 27 September 2021.
Koteng, Rosa Suryantini, Ratna Herawatiningsih. 2019. Identifikasi Serangga Hama Dan Tingkat Kerusakan Bibit Trembesi (Samanea Saman (Jacq.). Merr. Di Areal BPDASHL Kapuas Kota Pontianak. Jurnal Hutan Lestari, 7(3): 1058-1067.
Krisits, T. Kritsch, P. Krautler, K. Matlakova, M. & Halmschlager, E. 2012. Ash Dieback Associated With Hymenoscyphus Pseudoalbidus Inforest Nurseries In Austria. J. Agric Uxt. Rural. Dev, 4(9):230-235.
Lukman, A. 2012 Pengaruh Komposisi Media Sapih dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Bibit Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq) di persemaian. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 9(1): 35 – 41.
Mindawati N, Megawati. 2013. Manual Budidaya Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan peningkatan produktivitas hutan, badan penelitian dan pengembangan kehutanan.
Muhtadin S. 2005. Intensitas Serangan Hama Pada Anakan Mahoni (Swietenia Macrophylla King) Di Persemaian GN-RHL. CV. Zambrud Jaya Mulya Kabupaten Tabalong. Kalimantan Selatan.
Nasution, A.S. 2008. Pengenalan Patologi/Penyakit Tumbuhan. Http:/ /Sanoesi. Wordpress.Com/2008/12/17/Pengenalan-Patologipenyakit-Tumbuhan/ (Diakses 31 Maret 2022).
Ningrum. 2020. Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman Dalam Perlindungan Koleksi Tanaman di Kebun Raya Purwodadi. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 7 (2): 305-314.
Martias. 2020. Identifikasi Kerusakan Jabon Putih (Anthocephalus cadamba) di Miniatur Hujan Tropis Balai Pembenihan Tanaman Hutan Kalimantan Selatan. Skripsi. Banjarbaru: Fakultas Kehutanan ULM
Pracaya. 2009. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penerbit Swadaya
Raden M.I.A. 2018. Analisis Morfosiologis Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq). Makassar: Universitas Hasanuddin.
Rikto. 2010. Tipe Kerusakan Pohon Hutan Kota (Studi Kasus: HutanKota Bentuk Jalur Hijau, Kota Bogor -Jawa Barat).Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Salwiyyah, S., Susilawati, S., & Fithria, A. 2020. Kesehatan Bibit Jabon Merah (Anthocephalus Macrophyllus) Di Balai Perhutanan Sosial Dan Kemitraan Lingkungan (Bpskl) Banjarbaru Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2(6), 1063-1072.
Saputra D.P. 2012. Penilaian Kesehatan Semai Mahoni (Swietenia mahagoni) dan Ulin (Euxidirexylon zwageri) Pada Persemaian. [skripsi] Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat.
Suharti, T., Kurniaty, R., & Darwiati, W. 2015. Identifikasi dan Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Bibit Kranji (Pongamia pinnata). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, 3(2), 71-80.
Sumardi, WidyastutiS.M. 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 228 P.
Susilawati, S., & Naemah, D. 2018. Identifikasi Kesehatan Bibit Balangeran (Shorea Balangeran K) Di Persemaian Health Identification of Balangeran (Shorea Balangeran K) seeds in nursery. Jurnal Hutan Tropis, 6 (1), 82-89.
Widyastuti, D., & Hidayat, S. H. 2005. Pengaruh Waktu Infeksi Virus Kerdil Pisang Terhadap Kerentanan Tiga Kultivar. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika: Journal of Tropical Plant Pests and Diseases, 5 (1), 42-49.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i4.10015
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.