PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TINGGI POHON MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERUPA HAGAMETER DAN CLINOMETER

Yusoa Ventolo, Suyanto Suyanto, Yusanto Nugroho

Abstract


Measurement of tree height uses measuring instruments in the form of a meter and a clinometer, both of which are commonly used in forest inventory activities to measure tree height. Both measuring instruments use the same basic principle, which requires a variable distance between the tree and the base and a variable tilt angle. As far as the author's knowledge, there has never been a study to compare the measurement results of the two tools using the standard deviation value approach, the information is certain that the price of the clinometer is much cheaper than the meter tool. The objectives of this study were to analyze differences in the results of tree height measurements using a meter and a clinometer to their actual height. The results of field measurements, calculations and data analysis carried out can be drawn from the following conclusions: (1) The error rate of the meter and the clinometer is almost the same, with an average error rate of 2.87%. (2) The amount of calibration of the meter and clinometer can be positive or negative 2.87% of the actual value. (3) Based on the price aspect, the clinometer is an alternative if a meter device is not available.

Pengukuran tinggi pohon menggunakan alat ukur berupa hagameter dan clinometer, keduanya  sudah biasa digunakan dalam kegiatan inventarisasi hutan untuk mengukur tinggi pohon. Kedua alat ukur tersebut menggunakan prinsip dasar yang sama, yaitu membutuhkan variabel jarak antara pohon dengan pangkal dan variabel sudut kemiringan. Sejauh pengetahuan penulis belum pernah ada penelitian untuk membandingkan hasil pengukuran kedua alat tersebut  melalui pendekatan nilai simpangan baku,  informasi yang pasti bahwa harga alat clinometer jauh lebih murah dari pada alat hagameter. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan hasil pengukuran tinggi pohon menggunakan alat hagameter dan clinometer terhadap tinggi sebenarnya. Hasil pengukuran dilapangan, perhitungan dan analisis data yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Tingkat kesalahan alat ukur hagameter dan clinometer adalah hampir sama, rata-rata tingkat kesalahanny sebesar 2,87 %. (2) Besarnya kalibrasi alat hagameter dan clinometer bisa positif atau negatif 2,87 % dari nilai yang sebenarnya. (3) Berdasarkan aspek harga, maka clinometer adalah altenatif jika tidak tersedia alat hagameter


Keywords


Hagameter; Clinometer; Simpangan baku

Full Text:

PDF

References


Asy’ari, M., dan Karim, A.A. (2012). Pengukuran Kayu,Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Endom. W., dan Soenarno. 2018. Uji Coba Rekayasa Alat Ukur Diameter Pohon di Hutan Alam. J. Penelitian Hasil Hutan. 36(2): 101-112 p.

Faldiansah V. 2011. Laporan Inventarisasi Hutan: Pengukuran Tinggi Pohon. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Pariadi, H. A. 1979. Studi Ketelitian dan Efisiensi Lima Jenis Alat Ukur Diameter Pada Tiga Macam Kelas Diameter di Hutan Koleksi Universitas Mulawarman Lempake, Samarinda. Tesis Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda

Suharlan. A dan Yon Sodiono, 1976. Ilmu Ukur Kayu. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Syukur. D, 1981. Studi Tentang Ketelitian dan Efisiensi Dua Alat Ukur Tinggi Klinometer dan Waise di Areal PT. Kutai Timber Indonesia Sebulu. Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda.

Thamrin. H, 1987. Ketelitian Pengukuran Tinggi Tampa Menggunakan Jarak Datar. Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i6.4576

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.