PERTUMBUHAN TANAMAN AGROFORESTRI DAN KONDISI TAPAK DI AREAL REVEGETASI DI KAWASAN HUTAN LINDUNG LIANG ANGGANG BANJARBARU
Abstract
This study aims to analyze the growth of agroforestry plants and soil fertility at site conditions in the revegetation area of the Protected Forest Area Liang Anggang Banjarbaru. This research was conducted in the Liang Anggang Protected Forest Area, for 3 months. To analyze plant growth data and analysis of soil fertility using two methods, namely the analysis of plant growth using the method of determining the percentage of plant growth, while the analysis of soil fertility in site conditions based on physical and chemical of soil characteristics. The results showed that in the research location there were 9 types of plants, namely Petai, Belangiran, Mango, Longan, Rambutan, Soursop, Sawo, Jengkol and Citrus plants with a total plant of 377 individuals. There were 214 individuals at location 1 and there were 163 individuals at location 2. The highest percentage of plant life was petai at 63.69% and the lowest percentage was soursop plants at 6.25%. The highest plant height was jengkol at 177.83 cm, while the lowest was longan plant at 58.62 cm. The highest plant diameter was petai plants with a diameter of 2.1 cm while the lowest was longan plants with a diameter of only 1.0 cm. Soil fertility in the research site, the soil type has low fertility. The low fertility at the research location is due to limiting factors, namely the low content of P2O5, K2O and saturation of soil alkalis
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan tanaman agroforestri dan kesuburan tanah pada kondisi tapak di areal revegetasi di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang, Selama 3 bulan. Untuk menganalisis data pertumbuhan tanaman dan analisis kesuburan tanah menggunakan dua metode yaitu analisis pertumbuhan tanaman menggunakan metode penentuan persentase tumbuh tanaman sedangkan analisis kesuburan tanah pada kondisi tapak dengan menggunakan uji sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian diketahui bahwa dilokasi penelitian terdapat 9 jenis tanaman yaitu tanaman Petai, Belangiran, Mangga, Kelengkeng, Rambutan, Sirsak, Sawo, Jengkol dan Jeruk dengan total tanaman sebanyak 377 individu. Ada sebanyak 214 individu pada lokasi 1 dan terdapat 163 individu pada lokasi 2. Persentase hidup tanaman yang tertinggi ialah petai sebesar 63,69% dan persentase yang terendah ialah tanaman Sirsak sebesar 6,25%. Tinggi tanaman yang tertinggi ialah tanaman jengkol sebesar 177,83 cm sedangkan yang terendah ialah tanaman kelengkeng sebesar 58,62 cm. Diameter tanaman yang tertinggi ialah tanaman petai dengan diameter 2,1 cm sedangkan yang terendah ialah tanaman kelengkeng dengan diameter hanya 1,0 cm. Kesuburan tanah pada tapak penelitian, jenis tanahnya memiliki kesuburan rendah. Faktor pembatas yang menyebabkan rendahnya kesuburan pada lokasi penelitian, rendahnya kandungan P2O5, K2O dan kejenuhan basa tanah
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Balai Penelitian Tanah, 2004. Cara Pengambilan Contoh Tanah untuk Analisis (Uji Tanah). Bogor.
Fauzi Y., EE Widyastuti, I. Satyawibawa, R. Hartono. 2008. Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta.
Garret, H.E. 2009. North American agroforestry: An integrated science and practice, 2nd Ed. American Society of Agronomy, Mad- ison, WI. 379 p.
Hardjowigeno. S, 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Hartati W. 2008. Evaluasi distribusi hara tanah dan tegakan mangium, sengon dan leda pada akhir daur untuk kelestarian produksi hutan tanaman di UMR Gowa PT Inhutani I unit III Makassar. Jurnal Hutan dan Masyarakat.3(2):111-234
Mayamuk Kabupaten Sorong, Jurnal Agroforestri. Edisi X:201-208.
Mindawati N., A. Indrawan, I. Mansur dan O. Rusdiana. 2010. Analisis Sifat-sifat Tanah di Bawah Tegakan Eucaplitus urograndis. Jurnal Tanaman Hutan, 3(1):13-22.
Nair, P.K.R. 1989. An Introduction to Agroforestry. Buku. Kluwer Academic Publisher. Belanda.
Nurohman, A., Fauzi, H., & Bakri, S. 2020. Evaluasi Tanaman Revegetasi Pada Program Restorasi Gambut Di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2(5), 804-812.
Olivi, R., & Qurniati, R. 2015. Kontribusi agroforestri terhadap pendapatan petani di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Jurnal Sylva Lestari, 3(2), 1-12.
Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis dan Macam Tanah di Indonesia untuk Keperluan Surpey dan Pemetaan Tanah Daerah Transmigrasi. Pusat Penelitian Tanah Bogor.
Radjagukguk, B. 2000. Perubahan sifat-sifat fisik dan kimia tanah gambut akibat reklamasi lahan gambut untuk Pertanian. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. 2(1):1-15.
Rahmanadi, D., Yuwati, T.W. 2008. Revegetasi pada Hutan dan Lahan Rawa Gambut Terdegredasi di Kalimantan Tengah. Prosiding Seminar Nasional Rawa.Universitas Lambung Mangkurat dan Dapartemen Pekerjaan Umum, Hal 79-86.
Rini N, Hazli S. Hamzar dan BP Teguh. 2009. Pemberian Fly Ash pada Lahan Gambut untuk Mereduksi Asaam Humat dan Kaitannya terhadap Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Jurnal Teroka. 9(2):143-154
Sarief. E. S. 1989. Fisika dan Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 220 hal.
Sianturi, F. 2006. Perubahan Sifat Fisik dan Kimia Tanah pada Areal Bekas Terbakar di Tegakan Puspa (Sehima wallichi Korth). Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Soewandita H. 2009. Kajian Status Kesuburan Tanah dan Analisis Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Tanaman Perkebunan di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 10(2): 128-133.
Subatra, K. 2013. Pengaruh Sisa Amelioran, Pupuk N dan P terhadap Ketersidaan N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi di Musim Tanam Kedua pada Tanah Gambut. Jurnal Lahan Suboptimal. Vol. 2, No.2: 159-169.
Sukarman. 2011. Tinggi Permukaan Air Tanah dan Sifat Fisik Tanah Gambut serta Hubungannya dengan Pertumbuhan Tanaman Acacia erassicarpa A. Cunn Ex Benth. Tesis Paska Serjana Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.
Susanto A.N. 2005. Pemetaan dan Pengelolaan Status Kesuburan Tanah di Dataran Wai Apu Pulau Buru. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 8(3): 325
Wahyunto dan I.G.M. Subiksa. 2011. Pengelolaan Lahan gambut Indonesia. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Widjaja-Adhi, I P.G., D.A Suriadikarta, M.T. Sutriadi, I G.M. Subiksa, dan I W. Suastika. 2000. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pengembangan lahan rawa. hlm. 127−164. Dalam A. Adimihardja, L.I. Amien, F. Agus, dan D. Djaenudin (Ed.). Sumber Daya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Widyasari, H.N.A.E. 2008. Pengaruh sifat fisik dan kimia tanah gambut dua tahun setelah terbakar dalam mempengaruhi pertumbuhan Acacia crassicarpa A. Cunn. Ex Benth di Areal IUPHHK-HT PT. Sebangun Bumi Andalas Wood Industries. Skripsi. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor, 109 hlm
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i6.4603
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.