RESOLUSI KONFLIK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA KINARUM

Tisha Wildayanti Ramadhini, Udiansyah Udiansyah, Arfa Agustina Rezekiah

Abstract


ABSTRACT. Development of ecotourism in Kinarum Village by KPHP Tabalong and KTH Watu Murung faced obstacles from certain groups thus caused conflict. This study aims to identify the conflicts that occur in the process of ecotourism development in Kinarum Village and formulate the conflict resolution. Conflict of ecotourism development in Kinarum Village occurred between Kinarum Village Head and illegal loggers group due to perception differences and poor communication. and between KTH Watu Murung and the Illegal Loggers group due to different interest. Conflict resolution that could be done to overcome this ecotourism development conflict consists of two stages. The first stage is persuasion, mediation and empowerment. The second stage, coercion will be done if the first stage is deemed unsuccessful.
Keywords: conflict; ecotourism; conflict resolution; illegal logging.


ABSTRAK. Pengembangan ekowisata di Desa Kinarum oleh KPHP Tabalong dan KTH Watu Murung menghadapi hambatan dari kelompok masyarakat sehingga menyebabkan konflik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konflik yang terjadi dalam proses pengembangan ekowisata di Desa Kinarum dan merumuskan resolusi konflik tersebut. Konflik pengembangan ekowisata di Desa Kinarum terjadi antara Kepala Desa Kinarum dengan kelompok penebang liar akibat perbedaan persepsi serta komunikasi yang kurang baik. dan antara KTH Watu Murung dengan Kelompok Penebang Liar akibat perbedaan kepentingan. Resolusi konflik yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik pengembangan ekowisata ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu persuasi, mediasi dan pemberdayaan. Tahap kedua, koersi atau paksaan dilakukan jika tahap pertama dianggap tidak berhasil.
Kata kunci: konflik; ekowisata; resolusi konflik; penebangan liar.


Full Text:

PDF

References


Agusta I. 2003. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif. Bogor: Litbang Pertanian.

Fandeli & Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM, Pustaka Pelajar, Unit Konservasi Sumberdaya Alam Daerah Istimewa. Yogyakarta.

Fisher, S et al. 2001. Mengelola Konflik, Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak. Jakarta: The British Council.

Kinseng, RA. 2013. Identifikasi Potensi, Analisis, dan Resolusi Konflik. Terjemahan oleh Nikijuluw VPH, Adrianto L, Januarini N, editor. Bogor: IPB Press.

Kusnadi. 2003. Akar Kemiskinan Nelayan, Kemiskinan dan Perbutan Sumberdaya Perikanan. Kerjasama Pusat Penelitian Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Lembaga Penelitian Universitas Jember, dan Penerbit Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.

Marina, I & AH Dharmawan. 2011. Analisis Konflik Sumberdaya Hutan Di Kawasan Konservasi. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia V(1):90-95

Nasikun. 2003. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nisa J. 2015. Resolusi Konflik dalam Perspektif Komunikasi. SALAM; Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i 2(1):19-30.

Pemerintah Indonesia. 2013. Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 No. 130. Sekretariat Negara. Jakarta.

Prasasti, BG., Basuni, S., & Sunarminto, S. 2015. Strategi Penyelesaian Konflik Penguasaan Lahan di Lokapurna Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Media Konservasi 20(1): 40-47.

Rahmantyo TYF. 2012. Upaya Peningkatan Kemampuan Resolusi Konflik Melalui Bimbingan Kelompok Bagi Siswa Kelas X-Logam SMK Negeri 1 Kalasan. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negerti Yogyakarta.

Rahmat PS. 2009. Penelitian Kualitatif. Jurnal EQUILIBRIUM 5(9):1-8.

Rauf M. 2001. Konsensus dan Konflik: Sebuah Penjagaan Teoritis. Dikti Depdiknas.

Setiadi EM & U Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, AplikaSetisi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Susilowati. 2015. Konflik Tenurial dan Sengketa Tanah Kawasan Hutan yang Dikelola oleh Perum Perhutani. Jurnal Repertorium, 3:143-151.

Tadjudin D. 2000. Manajemen Kolaborasi. Bogor. Pustaka LATIN.

UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization). 2009. Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias Selatan.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v2i2.1065

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.