PERILAKU KONSERVASI PADA MASYARAKAT DI AREAL AGROFORESTRI KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR

Aprilian Putri Dian Kristinawati, Mochamad Arief Soendjoto, Eko Rini Indrayatie

Abstract


Agroforestry carried out by the community is a legacy from their parents or ancestors, from these activities the community has carried out conservation activities unconsciously in maintaining and balancing natural sustainability. There is a cycle of interdependence between the use of natural resources and conservation actors which results in conservation behavior. Data was collected through interviews with 30 respondents and direct observation in three villages, namely Kiram Village, Bi'ih Village, and Pulau Nyiur Village, then classified and tabulated based on the existing categories. The components implemented by the village community in Karang Intan District are the Agrisilviculture, Silvopastura, and Agrosilvopastura components. Based on the components applied for land management, the techniques or methods are the same, including land management, seed procurement, planting, maintenance, eradication of pests and diseases, harvesting and utilization of forest products or livestock. Conservation activities carried out by the village community range from land clearing by slashing, conservation protection of wild animals, carrying out scorching, embroidery, and caring for newly planted seeds using organic fertilizers.

Agroforestri yang dilakukan masyarakat merupakan warisan dari orang tua atau leluhurnya, dari kegiatan tersebut masyarakat telah melakukan kegiatan konservasi secara tidak sadar dalam menjaga dan menyeimbangkan kelestarian alam. Adanya siklus saling ketergantungan antara pemanfaatan sumberdaya alam dengan pelaku konservasi yang mengakibatkan timbulnya perilaku konservasi. Data dikumpulkan melalui hasil wawancara dengan 30 responden serta observasi langsung pada ketiga desa yaitu Desa Kiram, Desa Bi’ih, dan Desa Pulau Nyiur kemudian diklasifikasikan dan ditabulasikan berdasarkan kategori yang ada. Komponen yang diterapkan oleh masyarakat desa di Kecamatan Karang Intan yaitu komponen Agrisilvikultur, Silvopastura, dan Agrosilvopastura. Berdasarkan komponen yang diterapkan untuk pengelolaan lahan memiliki teknik atau cara yang sama meliputi pengelolaan tanah, pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit, pemanenan dan pemanfaatan hasil hutan ataupun ternak. Kegiatan konservasi yang dilakukan oleh masyarakat desa mulai dari pembukaan lahan dengan cara menebas, perlindungan konservasi pada satwa liar, melakukan pendangiran, melakukan penyulaman, dan perawatan pada bibit yang baru di tanam menggunakan pupuk organik


Keywords


Agroforestri; Konservasi; Perilaku masyarakat; Perilaku konservasi

Full Text:

PDF

References


Diniyati, D., & Achmad, B. 2015. Kontribusi pendapatan hasil hutan bukan kayu pada usaha hutan rakyat pola agroforestri di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmu Kehutanan, 9(1): 23-31.

Garsetiasih, R. 2015. Persepsi Masyarakat Sekitar Kawasan TNMB dan TNAP Yang Terganggu Satwaliar Terhadap Konservasi Banteng (Bos javanicus d’Alton 1823). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 12(2): 119-135.

Ginting, B., Sulaeman, R., & Sribudiani, E. 2017. Peranan Hasil Hutan Bukan Kayu Terhadap Pendapatan Masyarssakat di Desa Cintarakyat Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmu-Ilmu Kehutanan, 2(1), 44-49.

Hani, A., & Geraldine, L. P. 2018. Pertumbuhan tanaman semusim dan manglid (Magnolia champaca) pada pola agroforestri. Jurnal Ilmu Kehutanan, 12(2): 172-183.

Hasibuan, Malayu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Hiola, A. S., & Puspaningrum, D. 2019. Pengetahuan, Sikap dan Praktek Konservasi Lahan Pada Aagroforestri Ilengi. Gorontalo Journal of Forestry Research, 2(1), 40-53.

Idris, A.I., Arafat, A., & Fatmawati, D. 2019. Pola dan Motivasi Agroforestri Serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Petani Hutan Rakyat Di Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 92-113.

Labone, H. 2021. Persepsi Masyarakat Bajo Di Desa Samarengga Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali Terhadap Tingkat Pendidikan. Jurpis: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 18(1), 101-112.

Mantra, I.B. 2000. Demografi umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasir, B., Lakani, I., & Monde, A. 2019. Penerapan Teknologi Usahatani Konservasi Terpadu Pada Daerah Rawan Longsor untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 7(1), 55-61.

Ohorella, S., & Hilmanto, R. 2011. Kajian Kandungan Bahan Organik Tanah yang tersimpan pada Lahan Agroforestri dengan Sistem Tebas dan Bakar (Slash and Burn). Jurnal Agrohut, 2(2), 119-127.

Oktaviyani, E. S., Indriyanto, I., & Surnayanti, S. 2017. Identifikasi Jenis Tanaman Hutan Rakyat Dan Pemeliharaannya Di Hutan Rakyat Desa Kelungu Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari, 5(2), 63-77.

Purba, M., Marsela, A., Mustika, R., Subakti, R., Khairani, S., & Suwardi, A. B. 2020. Potensi Potensi Pengembangan Agroforestri Berbasis Tumbuhan Buah Lokal. Jurnal Ilmiah Pertanian, 17(1), 27-34.

Samosir, I., & Yamani, A. 2021. Analisis Pengelolaan Agroforestri Tradisional Pada Masyarakat Desa Paraduan Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir. Jurnal Sylva Scienteae, 4(2), 300-307.

Setiawan, B., Indriyanto, I., & Bintoro, A. 2020. Forest stand maintenance by Farmers of Beringin Jaya Community Forest, Protection Forest Management Unit North Kota Agung, Tanggamus. Jurnal Silva Tropika, 4(1), 241-253.

Storey G, Marzuki A. 2002. Survei sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan (Contoh untuk perencanaan dan pelaksanaan di tingkat operasional) Berau Forest Management Project. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Suharjito, Didik. 2000. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Jakarta: Pustaka Jaya.

Tjatjo, N. T. 2015. Karakteristik Pola Agroforestri Masyarakat Di Sekitar Hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. JSTT, 4(3).




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v6i5.10652

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.