KARAKTERISTIK VEGETASI SEKITAR JENIS BALANGERAN (Shorea balangeran Korth) DI TAMAN HUTAN RAYA SULTAN ADAM MANDIANGIN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Shorea balangeran korth species belong to the Meranti Group which is community found in swamp forest or Kerangas Forest. S. Balangeran tree can also grow in open fields such as grass fields. The S. balangeran korth species grow relatively fast compared to other peat swamp plant species and the wood has a good adaptation but it plant and species still has limitations in very marginal land conditions. The objectives of this study are: i) to analyze the composition of the vegetation around S. balangeran in Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin. ii) to analyze the habitat characteristics of S. balangeran. Data processing analysis used vegetation analysis by using the value of the important index (INP) and the diversity index of Shanon_Wiener. The results of the study showed the composition of the species of seedlings around S. balangeran consisted of 16 species, the sapling level consisted of 15 species, the pole level consisted of 7 species and at the tree level consisted of 7 species. The S. balangeran species in the Sultan Adam Mandiangin TAHURA area was the dominant species
Jenis Shorea balangeran korth termasuk jenis Meranti yang umumnya tumbuh di lahan rawa gambut dan hutan. Shorea balangeran juga dapat tumbuh di lahan terbuka seperti padang ilalang, dan pertumbuhannya relatif cepat dibandingkan jenis tumbuhan rawa gambut lainnya. Kayu Shorea balangeran dapat beradaptasi pada kondisi lahan yang marginal meskipun tetap memiliki keterbatasan pada faktor kondisi tempat tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah : i) komposisi vegetasi disekitar Balangeran (S. balangeran Korth) di Taman Hutan Raya (Tahura). ii) menganalisis karakteristik habitat Balangeran (S. balangeran Korth). Analisis pengolahan data menggunakan analisis vegetasi yaitu dengan mencari Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks Keanekaragaraman dari Shanon_Wiener. Hasil dari penelitian menunjukan Komposisi jenis tingkat semai disekitar S. balangeran terdiri atas 16 Jenis, tingkat pancang terdiri atas 15 Jenis, tingkat tiang terdiri atas 7 jenis dan pada tingkat pohon terdiri atas 7 jenis. Jenis Balangeran (Shorea balangeran Korth) di kawasan TAHURA Sultan Adam Mandiangin merupakan jenis dominan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abrori, M. 2016. Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Cagar Alam Manggis Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. [Skripsi]. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri (UIN). Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang.
Admin Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) ULM. 2018. Workshop Rencana Teknis Pengelolaan KHDTK dan Penataan Batas Wilayah KHDTK Hutan Pendidikan dan Pelatihan ULM. [Internet]. https://khdtk.ulm.ac.id. (Diakses tanggal 23 Januari 2020).
Alhani F, Manurung TF, Darwati H. 2015. Keanekaragaman Jenis Vegetasi Pohon Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurnal Hutan Lestari. 3(4):590-598.
Balai Perencanaan Pembangunan Daerah [BPPEDA]. 2018. Selamat Datang di Objek Wisata Tahura Sultan Adam. [Internet]. https://bappelitbang.banjarkab.go.id (Diakses tanggal 23 Januari 2020).
Brady, N.C. 1984. The Nature and Properties of Soils. Macmillan Publishing Company. New york
Destaranti N, Sulistyani, E Yani. 2017. Struktur Dan Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tegakan Pinus Di Rph Kalirajut Dan Rph Baturraden Banyumas. Scripta Biologica, 4(3):155-16
Hilwan, I. 2015. Karakteristik biofisik pada berbagai kondisi hutan kerangas di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Silvikultur Tropika 6(1):59–65.
Hilwan, I., Y. Setiadi, dan H. Rachman. 2013. Evaluasi pertumbuhan beberapa jenis Dipterokarpa di areal revegetasi PT Kitadin, Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika 4(2):108–112.
Hubungan Masyarakat (Humas ULM). 2018. Universtias Lambung Mangkurat Kelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK). [internet]. https://ulm.ac.id. (Diakses tanggal 23 Januari 2020).
Ismaini, L., Masfiro, L., Rustandi, dan Dadang, S. 2015. Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Gunung Dempo Sumatera Selatan. UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jawa Barat. Jurnal Masyarakat Biodiversty Indonesia. 1(6): 1397 – 1402.
Maridi, Alanindra, S., Putri, A. 2015. Analisis Struktur Vegetasi di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Jurnal Bioedukasi, 8 (1):28-42
Mardini A, Boediyono A, Atmoko BD, Harjadi B, Gunawan. 2010 Analisi kerentanan tumbuhan hutan akibat perubahan iklim. Solo : Badan Penelitian dan Pengembangan Hutan
Nahdi, M.S., Darsikin. 2014. Distribusi dan Kelimpahan Spesies Tumbuhan Bawah pada Naungan Pinus mercusii, Acacia auticuliformis dan Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri, Yogyakarta. Jurnal Nature Indonesia. 16(1):33-41.
Yusra. 2017. Struktur Komunitas Tumbuhan Herba di Bawah Tegakan Vegetasi Pinus (Pinus merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan Sebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan. [Skripsi]. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i6.4612
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.