Pengaruh Suhu dan Waktu Penyeduhan Teh Daun Kelakai (Stenochlarna Palutris) Dengan Treatmen Asam Lemon (Citrus Limon) Terhadap Kadar Besi (Fe)

Husnul Chotimah, Ayutha Wijinidyah, Jerry Selvia, Susan E Lumban Gaol

Abstract


Iron (Fe) is one of the many nutrients found in kelakai. Lemon acid treatment (Citrus lemonade) is used in the processing of kelakai tea powder as an effort to increase the nutritional value of the plant. The aim of this research is to determine how temperature and brewing time affect the iron (Fe) content in kelakai leaf tea (Stenochlarna palutris) prepared with lemon acid (Citrus lemonade). This research used a 2 factorial completely randomized design (CRD) and was experimental. There are two factors: the first is the temperature at which the brewing is done (40, 50 and 60 degrees Celsius), and the second is the brewing time (1, 5 and 10 minutes) with three repetitions. Two-Way Analysis of Variance (ANOVA) was used in data analysis, along with an additional 5% Honestly Significant Difference (BNJ) test. These findings show a very significant influence of brewing temperature, brewing time, and the combination of temperature and brewing time. The results of the research show that moderate temperatures produce high iron (Fe) levels, moderate brewing results in high iron (Fe) levels. The brewing temperature treatment T2 (50oC) had the highest amount of calcium at 2.73778 ppm. Iron (Fe) levels are low at temperature T1 (400C) of 1.42000 ppm.  The effect of brewing time on high iron (Fe) levels at F2 time (5 minutes) is 2.73778 ppm. The lowest iron (Fe) content was located at the longest brewing time, namely F3 (10 minutes) at 1.12267 ppm. T3F2 (600C, 5 Minutes) with iron (Fe) content of 3,707 ppm.  The treatment that produces the lowest iron (Fe) content is T2F3 (500C, 10 minutes) with a value of 0.702 ppm

Keywords


: Brewing temperature, Brewing time, Iron (Fe), Kalakai leaf tea (Stenochlarna palutris), Lemon acid pretreatment (Citrus lemon).

Full Text:

PDF

References


Ajisaka. 2012. Teh Khasiatnya Dahsyat. Penerbit Stomata, Surabaya.

Ariani, N., Hartati, S., & Karami, T. (2023). Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Bersama Ibu-Ibu Pkk Dan Lansia Di Desa Tatah Layap. Jurnal Bakti untuk Negeri, 3(2), 92-102.

Chotimah, H., Wijinidyah, A., & Selvia, J. 2024. Pengaruh Suhu Dan Lama Penyeduhan Terhadap Kadar Kalsium (Ca) Teh Daun Kelakai (Stenochlarna Palutris) Dengan Treatment Asam Lemon (Citrus Limon). Tengkawang: Jurnal Ilmu Kehutanan, 14(1).

Dewata, I. P., Wipradnyadewi, P. A. S., & Widarta, I. W. R. 2017. Pengaruh suhu dan lama penyeduhan terhadap aktivitas antioksidan dan sifat sensoris teh herbal daun alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal ITEPA Vol, 6(2).

Fahruni, F., Handayani, R., & Novaryatiin, S. (2018). Potensi tumbuhan kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. F.) Bedd.) asal Kalimantan Tengah sebagai afrodisiaka. Jurnal Surya Medika (JSM), 3(2), 144-153.

Hanafiah, K. 2012. Rancangan Percobaan. In PT. Raja Grafindo Persada

Handayani, R., & Rusmita, H. (2017). Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Akar Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. F.) Bedd.) terhadap Bakteri Escherichia Coli. Jurnal Surya Medika 2 (2): 13–26.

Ibrahim, A. M., Yunianta, Y., & Sriherfyna, F. H. 2015. Pengaruh Suhu dan Lama Waktu Ekstraksi terhadap Sifat Kimia dan Fisik pada Pembuatan Minuman Sari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dengan Kombinasi Penambahan Madu sebagai Pemanis [in press April 2015]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2).

Irmawan, M., Kalalinggi, S. Y., & Nainggolan, Y. (2022). Potensi Bioaktivitas Tumbuhan Alam Gambut sebagai Bahan Baku Obat.

Maharani., Haidah., & Haiyinah. (2000). Studi Potensi Kalakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd), sebagai Pangan Fungsional. Jurnal Budidaya Pertanian, 1–13.

Melda. 2011. Analisa Kandungan Besi(Ii) Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Dan Ion nitrat dengan Spektrofotometriuvpadaairbaku Dan Air Minumisi Ulang Di Kota Pekanbaru. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Nindyasari, S. 2012. Pengaruh suhu dan waktu penyeduhan teh hijau (Camellia sinensis) serta proses pencernaan in vitro terhadap aktivitas inhibisi lipase. Repository IPB. Bogor.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi penelitian kesehatan.

Sa’duddin, A. 2012. Penggunaan bunga kecombrang (etlingera elatior) dalam proses formulasi permen jelly (Bachelor's tehsis, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Setyamidjaja, D. 2000. Teh: Budi Daya dan Pengolahan Pascapanen. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Suparyanto & Rosad. 2015. Kelakai sebagai Antianemia Putri. Suparyanto dan Rosad. 5 (3): 248–53.

Tambun, R., Limbong, H. P., Pinem, C., & Manurung, E. 2016. Pengaruh ukuran partikel, waktu dan suhu pada ekstraksi fenol dari lengkuas merah. Jurnal Teknik Kimia USU, 5(4), 53-56.

Wijinindyah, A., Selvia, J., Chotimah, H., & Gaol, S. E. L. 2022. Potensi Tepung Daun Kelakai (Stenochlaena palutris (Burn. f) Bedd) Pretreatment Asam sebagai Alternatif Pencegah Stunting. Amerta Nutrition, 6.

Wijinindyah, A., Gaol, S. E. L., & Chotimah, H. 2023. Alternatif Olahan Bubuk Tabur dan Teh dari Kakalai, Kelor dan Cangkang Telur Sebagai Pangan Lokal Sumber Zat Besi dan Kalsium. In Prosiding Seminar Nasional Unimus (Vol. 6).

Wijinindyah, A., Gaol, S. L. L., Chotimah, H., Arfiyanti, Z., & Umniyati, S. 2023. Penguatan Olahan Pangan Lokal: Kalakai, Kelor dan Cangkang Telur untuk Mengatasi Stunting. Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 275-284.

Wijinindyah, A., Selvia, J., Chotimah, H., & Gaol, S. E. L. 2023. Potensi dan Karakteristik bubuk Cangkang Telur yang Dibuat dengan Perendaman Asam Alami. Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 25(1), 57-69.

Yang DJ, L. S., Hwang, dan J. T. Lin. 2007. Effects of different steeping methods and storage on caffeine, catechins and gallic acid in bag tea infusions. Journal Chromatograph. 3(24):312-320.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i4.12675

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.