PEMANFAATAN KONFLIK ANTARA GAJAH DAN MANUSIA SEBAGAI EKOWISATA DI DESA TEGAL YOSO
Abstract
The increasing conflict between humans and elephants makes people think that the existence of elephants is detrimental, so humans tend to antagonize them. conflict does not always have a bad connotation, but can be a source of positive experience. This can mean that elephant and human conflicts can become important information, knowledge and education in the development of elephant conflict ecotourism. This study aims to analyze the causes of elephant conflicts, analyze efforts to overcome elephant conflicts, analyze people's perceptions of the use of elephant and human conflicts as ecotourism. The research was conducted from May 14, 2023 to June 14, 2023 in Tegal Yoso Village, Purbolinggo sub-district, East Lampung. The tools used in this research are stationery, GPS (Global Positioning System), camera, and laptop. The materials used in this research were Respondents, 30 people from Tegal Yoso Village. The research was conducted through survey and interview methods. The results of the research obtained the causes of conflict are habitat changes that are getting worse, decreased availability of resources, and the number of food crops favored by elephants around the forest border area, and tataliman. Conflict mitigation efforts are ERU to help mitigate conflicts between elephants and humans, night patrols, building guard towers, blocking, blocking and driving elephants into the forest area, and building embankments to block elephants and prevent flooding. The people of Tegal Yoso Village strongly agree to the utilization of elephant and human conflicts as ecotourism.
Konflik manusia dengan gajah yang semakin meningkat membuat masyarakat menganggap keberadaan gajah merugikan, sehingga manusia cenderung memusuhinya. konflik tak selamanya berkonotasi buruk, tapi bisa menjadi sumber pengalaman positif. Hal ini dapat dimaksudkan bahwa konflik gajah dan manusia bisa menjadi sebuah informasi, pengetahuan dan edukasi yang penting dalam pengembangan ekowisata konflik gajah. Penelitian ini bertujuan yaitu menganalisis penyebab terjadinya konflik gajah?, menganalisis upaya penanggulan konflik gajah?, menganalisis persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan konflik gajah dan manusia dijadikan sebagai ekowisata?. Penelitian dilakukan pada 14 Mei 2023 sampai 14 Juni 2023 di Desa Tegal Yoso kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ATK, GPS (Global Positioning System), kamera, dan laptop. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Responden, 30 orang masyarakat Desa Tegal Yoso. Penelitian dilakukan melalui metode survei dan wawancara. Hasil penelitian yang didapatkan penyebab terjadinya konflik ialah Perubahan habitat yang semakin memburuk, penurunan ketersediaan sumber daya, dan banyaknya tanaman pangan yang disukai gajah sekitar areal perbatasan hutan, dan tataliman. Upaya penanggulangan konflik yaitu terdapat ERU dalam membantu mitigasi konflik antara gajah dan manusia, patroli malam, pembuatan menara jaga, pemblokadean, penghalauan serta penggiringan gajah ke dalam kawasan hutan, dan pembuatan tanggul untuk penghalauan gajah serta pencegahan banjir. Masyarakat Desa Tegal Yoso sangat setuju terhadap pemanfaatan konflik gajah dan manusia dijadikan sebagai ekowisata.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, M., Ali, S., & Putri, H. 2017. Persepsi Masyarakat Sekitar Kawasan Konflik Gajahvdengan Manusia terhadap Konservasi Gajah dan Habitatnya di Kecamatan LembahvSeulawah, Aceh Besar, Jurnal Biologi Edukasi. 9(1): 16–19.
Alpiadi, A., & Prayogo, H. 2019. Perilaku harian gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Elephant Respon Unit Taman Nasional Way Kambas Lampung. Jurnal Hutan Lestari, 7(1).
Armanda, F., Abdullah. & Ali, M. S. 2018. Analisis konflik manusia dengan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Jurnal EduBio Tropika, 6(1): 6-9.
Bangun, P., Putranti, I. R., & Hanura, M. 2017. Efektivitas Kerjasama WWF Indonesia–Bbskda Riau dalam Memerangi Perdagangan Ilegal Gading Gajah Sumatera di Provinsi Riau 2010-2015. Journal of International Relations, 3(4), 74-83.
Berliani, K., Alikodra, H.S., Masy'ud, B. & Kusrini, M.D. 2016. Social, economy, cultural and community perception on sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus) conflict area in Aceh Province. International Journal ofSciences: Basic and Applied Research, 27(2), 170-181.
Dans, S. L., Crespo, E. A., Coscarella, M. A. 2016. Wildlife tourism: Underwater behavioral responses of South Americansea lions to swimmers. Applied Animal Behaviour Science, 188: 91-96.
Denada, A. N. I., Winarno, G. D., Iswandaru, D. & Fitriana, Y, R. 2020. Analisis persepsi pengunjung dalam pengelolaan lebah madu untuk mendukung kegiatan ekowisata di Desa Kecapi, Kaianda, Lampung Selatan. Jurnal Belantara, 3(2): 153-162.
Evans, L. J., Goossens, B., Davies, A. B., Reynold, G & Asner, G. P. 2020. Natural and antropogenic drivers of Bornean elephant movement strategies. Global Ecology and Conservation, 22: 1-11.
Fadillah, R., Defri, Y., & Evi, S. 2014. Sebaran dan Perkiraan Produksi Pakan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck.) di Sekitar Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Fakultas Pertanian, 1(2).
Febryano, I. G. & Rusita. 2018. Persepsi wisatawan dalam pengembangan wisata pendidikan berbasis konservasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 8(3): 376-382.
Febryano, I. G. & Rusita. 2018. Persepsi wisatawan dalam pengembangan wisata pendidikan berbasis konservasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 8(3): 376-382.
Febryano, I. G., Rusita., Banuwa, I. S., Setiawan, A., Yuwono, S. B., Marcelina, S. D., Subakir. & Krismurniati, E. D. 2019. Determining the sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus) carrying capacity in Elephant Training Centre, Way Kambas National Park, Indonesia. Forestry Ideas, 25(1): 10-19.
Hamdan, Amran, A., and Asar, S. M. 2017. Persepsi masyarakat terhadap status kawasan suaka margasatwa Ko’mara Kabupaten Takalar. Jurnal Hutan dan Masyarakat 9(2): 105– 113.
Hidayat, W., Abdullah., and Khairil, . 2018. Estimasi Populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Berdasarkan Metode Defekasi di Kawasan Hutan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Jurnal EduBio Tropika 6(1): 35-40.
International Union for Conservation of Nature. 2018. World Conservation Union-Red List of Threatened Species. (Jun. 21, 2023).
Kuswanda, W. 2014. Tingkat Perburuan, Pengetahuan Masyarakat dan Kebijakan Perlindungan Trenggiling (Manis javanica Desmarest, 1822) di Sekitar Hutan Konservasi di Sumatera Utara. Jurnal INOVASI Media Litbang Provinsi Sumatera Utara 11(2): 120-130.
Lalika, A. B., Herwanti, S., Febryano, I. G. & Winarno, G. D. 2020. Persepsi pengunjung terhadap pengembangan ekowisata di Kebun Raya Liwa. Jurnal Belantara, 3(1): 25-31.
Marscall, S., Granquits, S. M. & Burns, G. L. 2017. Interpretation in wildlife tourism: Assesing the effectiveness of signage on visitor behaviour at a seal watching seal in iceland. Journal of Outdoor Rrcreation and Tourism, 17: 11-19.
Muchlas, I. N., Setiawan, A., Winarno, G. D. & Harianto, S. P. 2018. Inventarisasi potensi sumber daya ekowisata di Danau Way Jepara Lampung Timur. 1(2): 54-66.
Mustafa, T., Abdullah. & Khairil. 2018. Analisis habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) berdasarkan software smart di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Biotik, 6(1): 1-10.
Nuryasin, Yoza, D. & Kausar. 2014. Dinamika dan resolusi konflik gajah sumatera (Elephas maximus sumatranuus) terhadap manusia di kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Jom Faperta, 1(2):1-14.
Nyhus PJ, Sumianto, Tilson R. 2000. Crop raiding elephant and conservation implication at Way Kambas National Park, Sumatera Indonesia. Oryx Journal34(4): 262-274
Nyhus, P., & Sumianto & Tilson, R. L. 1999. The tiger human di mension in southeast Sumatra. Seidensticker, J., Jack son, P. & Christie, S., eds. Riding the tiger: tiger conservation in human dominated landscapes. Cambridge Univer sity Press, Cambridge, 144.
Olivier, R. 1978. Distribution and status of the Asian elephant.Oryx, 14(4), 379-424.
Powell, E. E., Hamann, R., Bitzer, V., & Baker, T. 2018. Bringing the elephant into the room? Enacting conflict in collective prosocial organizing. Journal of Business Venturing, 33(5), 623-642.
Pratiwi, P., Iswandaru, D., Hilmanto, R., Febryano, I. G., Ismanto, I., Sugiharti, T., & Subki, S. 2022. Analisis Konflik Manusia Dengan Gajah Di Sekitar Resort Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Berdasarkan Persepsi Masyarakat Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat. Jurnal Belantara, 5(1), 106-118.
Ranaweerage, E., Ranjewa, A. D. G. & Sugimoto, K. 2015. Tourism-induced disturbance of wildlife in protected areas: A case study of free ranging elephants in Sri Lanka. Global Ecology and Conservation, 4: 625-631.
Rees, P. A. 2021. Chapter 11- the Future of Elephants in Capacity, Elephant Under Human Care. Academic Press.
Rianti, A., & Garsetiasih, R. 2017. Persepsi masyarakat terhadap gangguan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(2): 83–99.
Rusita, Febryano, I. G., Banuwa, I. S. & Slamet, S. B. 2019. Potensi hutan air tawar sebagai alternatif ekowisata berbasis gajah sumatera (Elephas maximus Sumatranus). Journal of Nature Resources and Environmental Management, 9(2): 498-506.
Salsabila, A., Gunardi, D. W., & Arief, D. 2017. Studi Perilaku Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Scripta Biologica, 4(4): 229–233.
Sandra, D. P., Soemarmo. & Hakim, L. 2015. Strategic management of nature-based tourism in Ijen Crater in the context of sustainable tourism development. Jurnal of Indonesian Tourism and Development Studies, 3(3): 123-129.
Santiapillai, C., & Ramono, W. S. 1993. Why do elephants raid crops in Sumatra. Gajah, 11, 55–58.
Sari, N. N., Winarno, G. D., Harianto, S. P. & Fitriana, Y. R. 2020. Analisis potensi dan persepsi wisatawan dalam implementasi sapta pesona di objek wisata belerang simpur Desa Kecapi. Jurnal Belantara, 3(2): 163-172.
Setiasih, G., Rianti, A., & Takandjandji, M. 2018. Potensi vegetasi dan daya dukung untuk habitat gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di areal perkebunan sawit dan hutan produksi Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Berita Biologi, 17(1), 49-64.
Shaffer, L. J., Khadka, K. K., Hoek, J. V. D. & Naithani, K. J. 2019. Human-elephant conflict: A review of current management strategies and future directions. Frontiers in Ecology and Evolution.
Sitompul, A. F. 2004.Conservation implications of human-elephant interactions in two national parks in Sumatra (Doctoral dissertation, University of Georgia).
Sitompul, A. F. 2011. Ecology and conservation of Sumatran elephants (Elephas maximus sumatranus) in Sumatra, Indonesia. University of Massachusetts Amherst.
Soehartono, T. 2007. Strategi dan rencana aksi konservasi gajah Sumatera dan gajah Kalimantan, 2007-2017. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan RI.
Subarna, T. 2011. Faktor yang mempengaruhi masyarakat menggarap lahan di hutan lindung: Studi kasus di Kabupaten Garut Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 8(4), 265-275.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukmantoro, Y. W. (2019). Optimalisasi ruang dan sumber daya bagi gajah sumatera dan manusia di lanskap sumatera bagian tengah (Doctoral dissertation, IPB (Bogor Agricultural University).
Utami, D. F., Setiawan, A., and Rustiati, E. L. 2015. Kajian Interaksi Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) dengan Masyarakat Kuyung Arang, Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari 3(3): 63–70.
Wibowo, A., I Gusti, A. K. R. H., and Al Sentot, S. 2017. Implementasi Kebijakan dalam Penanggulangan Konflik antara Manusia dan satwa liar di Provinsi Jambi (Ditinjau dari Hukum dan Kebijakan Publik). in: Prosiding SnaPP 265–274.
Yoza, D., Siregar, Y. I., & Mulyadi, A. (2020). Carrying capacity estimation of Sumatran elephant habitat (Elephas maximus sumatranus T) in Tesso Nilo National Park. Journal of Animal Behaviour and Biometeorology, 8(1), 41-48.
Zong, J., Liu, S., Wang, L., & Guo, X. (2014). Population Size and Distribution Changes of Asian Elephant Manglazi Nature Reserve, Xishuangbanna Nature Reserve. Journal Forest Inventory and Planning, 39(1): 89–93.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i3.12795
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.