PERSENTASE LIMBAH PADA INDUSTRI SAWMILL PT. DASA INTIGA DI KAPUAS
Abstract
Industrial waste poses a serious problem in the industrial era. One of the challenges faced by wood processing industries is observed at PT. Dasa Intiga. The waste generated from production is not subjected to further treatment, resulting in its disposal and environmental pollution. The objectives of this research are to determine the percentage of sawmill waste generated by PT. Dasa Intiga, assess the waste management practices employed by PT. Dasa Intiga, and estimate the utilization of Wood Harvesting Waste based on Waste Dimension. The research methodology employed in this study is descriptive, utilizing field observation techniques. The research treatments are based on the types of industrial machines used and the processes involved in sawmill waste generation. The results of this study indicate that the percentage of sawmill waste produced by PT. Dasa Intiga exceeds 40% for all types, with the highest percentage found in Meranti Putih at 46.70% and an average waste percentage of 44.93%. The generated waste, such as wood dust, can be utilized for particleboard and blockboard production and can be used for the elimination of toxic heavy metal contamination, such as lead (Pb). Waste with a diameter class of 50-149 cm and a length of 1-5 m can be utilized for wall frames (bearings, walls, support beams, pillars, and crossbars), frames (doors and windows), casings, as well as for briquettes and firewood.
Limbah industri merupakan persoalan serius dalam era industri. Seperti yang terjadi di PT. Dasa Intiga hingga saat ini belum mengelola limbah dengan baik sehingga limbah yang dihasilkan terbuang dan mencemari lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini mengetahui presentase limbah sawmill yang dihasilkan oleh PT. Dasa Intiga, mengetahui pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan memperkirakan pemanfaatan limbah yang sesuai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik observasi lapang. Terdapat 4 (empat) jenis kayu yang akan dihitung persentase limbahnya (Meranti Putih, Meranti Merah, Keruing, dan Balau). Perhitungan persentase limbah dilakukan dengan pendekatan perhitungan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan persentase limbah sawmill yang dihasilkan oleh PT. Dasa Intiga semua jenis diatas 46% dimana yang tertinggi pada jenis Keruing sebesar 47,75% dan terendah Meranti Putih dengan rata-rata limbah yang dihasilkan sebesar 41,95%. Ada 2 (dua) jenis limbah yang dihasilkan, yaitu serbuk kayu dan potongan kayu, hingga saat ini belum dimanfaatkan dikarenakan belum ada tenaga khusus yang menangani, dan hasil yang diperoleh dinilai belum bisa menguntungkan secara ekonomi. Limbah berupa serbuk kayu bisa dimanfaatkan sebagai papan partikel maupun dan bisa digunakan untuk eliminasi cemaran logam berat beracun timbal (Pb), limbah yang memiliki kelas diameter 50-149 cm dengan panjang 1-5 m bisa digunakan sebagai rangka dinding (bantalan, dinding, kuda-kuda penopang, tiang, dan palang), kusen (pintu, dan jendela), dan kaso, serta bisa juga digunakan sebagai briket maupun kayu bakar
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Z., Thamrin, G. A., dan Silaban, C. 2017. Potensi Limbah Pemanenan Kayu di Lokasi Penebangan IUPHHK-HA PT. Dasa Intiga Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropis, 5(2), 174-181.
Angrianto,R., dan Rahawarin, Y. Y. 2020. Persentase Limbah pada Industri Sawmill Pt. Berau Karya Indah di Kabupaten Teluk Bintuni. Jurnal Kehutanan Papuasia. 6(1): 37-46.
Fatori M. 2013. Peralatan dan mesin penggergajian kayu. Jilid I. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
Pradipta, G. A., Susdiyanti, T., dan Supriono, B. 2021. Nilai Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu pada CV Sinar Jaya di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Jurnal Nusa Sylva, 21(2), 56-64.
Primaharinastiti, R., dan Prawita, A. 2000. Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu Meranti (Shoera spp) Untuk Eliminasi Cemaran Logam Berat Beracun Timbal (Pb). Fakultas Farmasi. Universitas Airlangga.
Purwanto, D. 2009. Analisa jenis limbah kayu pada industri pengolahan kayu di Kalimantan Selatan. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 1(1), 14-20.
Rianto R, Wahyudi, Djitmau DA. 2019. Potensi dan pemanfaatan limbah gergajian pada stand kayu di Distrik Manokwari Barat. Jurnal Kehutanan Papuasia. 5(1): 33-41.
Standar Nasional Indonesia. 1991. SNI 03-2445-1991 Spesifikasi Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung. Badan Standar Nasional.
Standar Nasional Indonesia. 1989. SNI 03-0675-1989 Ukuran Kusen Pintu Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun Pintu Kayu, dan Daun jendela Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung. Badan Standar Nasional.
Tuharea, A. F. R., Peday, H. F., dan Angrianto, R. 2022. Ketelitian Pengukuran Kayu Bulat pada IUPHHK PT. Manokwari Mandiri Lestari Kabupaten Teluk Bintuni. Jurnal Kehutanan Papuasia, 8(1), 187-196.
Uar, N. I. 2016. Produktivitas dan Rendemen Kayu Gergajian Pada Perusahaan IUIPHHK PT. Katingan Timber Celebes. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 9(1), 16-22.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v7i6.14392
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.