LIFE FORCE AND GROWTH QUALITY OF WHITE JABON (Anthocephaluscadamba) ON VARIOUS OF SOIL TYPES IN POST-MINING CEMENT AREAS
Abstract
Lahan kegiatan semen pasca penambangan harus direhabilitasi dan direvegetasi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Jabon putih (Anthocephaluscadamba) adalah salah satu spesies alternatif yang ditanam di lahan semen pascatambang, karena spesies ini mampu hidup di tanah terbuka dan tidak subur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan hidup dan pertumbuhan jabon putih di lahan bekas tambang semen yang memiliki berbagai jenis tanah, yaitu laterit, tanah liat dan batu kapur. Metode yang digunakan adalah melakukan inventarisasi dan pengukuran tanaman Jabon putih yang ditanam di berbagai jenis tanah (laterit, tanah liat dan batu kapur). Penelitian dilakukan selama tiga bulan dengan durasi pengukuran setiap bulan untuk 300 tanaman dengan masing-masing jenis tanah terdiri dari 100 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan persentase kelangsungan hidup tanaman jabon putih di laterit, tanah liat, dan batu kapur masing-masing adalah 91%, 87% dan 93%. Kualitas tanaman sehat di tanah laterit adalah 50%, tanaman tidak sehat 37%, tanaman mendekam 4% dan tanaman mati 9%, di tanah liat jumlah tanaman sehat 46%, tanaman tidak sehat 32%, mendekam tanaman 9% dan tanaman mati 13%, sedangkan di tanah kapur jumlah tanaman sehat adalah 67%, tanaman tidak sehat 24%, tanaman merana 2% dan tanaman mati 7%. Tingkat pertumbuhan rata-rata pada tanaman Jabon putih terjadi di laterit, tanah liat dan batugamping masing-masing 1,51 cm, 1,61 cm, dan 1,81. Pertumbuhan jumlah daun jabon di tanah laterit, tanah liat, dan kapur masing-masing adalah 0,59, 0,61 dan 0,67. Pertumbuhan tanaman jabon putih terbaik dari ketiga jenis tanah tersebut adalah tanah kapur.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20527/jss.v3i3.2186
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.