KARAKTERISTIK VEGETASI HABITAT BERSARANG ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) di KAWASAN TAMAN NASIONAL SEBANGAU KALIMANTAN TENGAH

Dimas Bagus Ramadhon, Abdi Fithria

Abstract


This study aims to determine the distribution and characteristics of orangutan nesting habitats and analyze the state of vegetation in orangutan native habitats in the Sebangau National Park, Central Kalimantan. Sampling of research samples was determined by Purposive Sampling on 4 transect lines at the observation site with an area of each transect line of 1000m x 10m, and also made Anvage plots of 20m x 100m in size of 8 lanes. The number of nests found at the research location in the Sebangau National Park Area is 21 nests with an average nest class of 3 and 4. The condition of the forest in the Sebangau National Park area is a type of peat swamp forest located on the banks of the Katingan river, the type of vegetation obtained in the undergrowth is dominated by Malilis, Punak, Tutup Kebali, Sial, Kalalawit because it has the highest INP value (%), while the type vegetation of pole and tree vegetation is dominated by Tatumbu, White Galam, Jambu Burung, Aghatis, Karipak, and Madang Pirawas plants because they have the highest INP value (%). At the research location, it is known to have moderate species diversity because at seedling and sapling vegetation types are known to have moderate species diversity > 2 and at pole and tree vegetation growth rates are known to have moderate diversity levels > 2.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik habitat bersarang orangutan serta menganalisis keadaan vegetasi pada habitat bersarang orangutan di kawasan Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. Pengambilan data sampel penelitian ditentukan secara Purposive Sampling pada 4 jalur transek di lokasi pengamatan dengan luas masing-masing jalur transek sebesar 1000 m x 10 m, dan juga membuat plot Anveg dengan ukuran 20m x 100 m sebanyak 8 jalur. Jumlah sarang yang ditemukan pada lokasi penelitian di Kawasan Taman Nasional Sebangau adalah sebanyak 21 sarang dengan rata-rata kelas sarang yakni kelas 3 dan 4. Kondisi hutan di kawasan Taman Nasional Sebangau merupakan tipe hutan rawa gambut yang berada di tepi sungai Katingan, jenis vegetasi yang didapat pada tumbuhan bawah didominasi oleh tumbuhan Malilis, Punak, Tutup Kebali, Sial, Kalalawit karena memiliki nilai INP (%) tertinggi, Sedangkan jenis vegetasi tumbuhan tiang dan pohon didominasi oleh jenis tumbuhan Tatumbu, Galam Putih, Jambu Burung, Agathis, Karipak, dan Madang Pirawas karena memiliki nilai INP (%) tertinggi. Pada lokasi penelitian, diketahui memiliki keanekaragaman jenis sedang karena pada jenis vegetasi tingkat semai dan pancang diketahui memiliki keanekaragaman jenis sedang > 2 dan pada jenis vegetasi tingkat pertumbuhan tiang dan pohon diketahui memiliki tingkat keanekaragaman sedang > 2.


Keywords


Nest, Importance Value Index (INP), Species Diversity

Full Text:

PDF

References


Ancrenaz, M., Calaque, R., and Lackman, I. (2004). Orangutan nesting behavior in disturbed forest of Sabah, Malaysia: Implications for nest census. International Journal of Primatology, 25(5), 983 -1000.

Bismark, M. 2006. Populasi Primata Endemik Mentawai di Kompleks Hutan Desa Tiniti Siberut Utara. Laporan Penelitian. C.I. Jakarta. 159P

Fithria A, Syam’ani, Rezekiah AA, Rahmadi A. 2019. Orangutan (Pongo pygmaeus) habitat suitability mapping based on remote sensing imagery in forest area, Hulu Sungai Utara Regency, South Kalimantan Province, Indonesia. J. Bio. Env. Sci. 14(6), 126-135.

Ismaini, L. et al. (2015) Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Gunung Dempo, Sumatera Selatan

IUCN (World Conservation Union) 2007 IUCN Red List of Threatened Species (IUCN, Gland, Switzerland, 2007)

Kissinger R Rodinah, DW Alan, MNP Rina, 2017. Nepenthes gracilis: Spesies Kunci Bioprospeksi di Hutan Lindung Tipe Kerangas" Penerapan Bioprospeksi sebagai Suatu Pendekatan Konservasi Modern" Edisi Revisi. http://eprints.ulm.ac.id/2516/1/3_buku%20bioprospeksi%20nepenthes%20revisi% 202017.pdf

Kusmana Cecep. 1995. Teknik Pengukuran Keanekaragaman Tumbuhan. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Lambert, J.E., 1998, Primate Digestion, Evolutionary Anthropology, 7(1):8-20.

MacKinnon, J.R. 1974. The Behaviour and Ecology of Wild Orangutan. Anim Behav. 22:3-74.

Maple, T.L. 1980. Orangutan Behavior. Van Mostrand Reinhold Company. New York

Rijeksen, H.D. 1978 A Field Study on Sumatran Orangutans (Pongo pygmaeus abelii): Ecology, Behaviour and Conservation. H. Veenam & Zonen, Wageningen.

Russel, 1994. Peranan Indonesia dalam Konservasi Primata Journal of The WWF Indonesia Program, Jakarta.

Sutisna U. 1981. Komposisi jenis hutan bekas tebangan di Batulicin, Kalimantan Selatan, Deskripsi dan Analisis. Bogor: Balai Penelitian Hutan.

Soerianegara I, dan A. Indrawan. 1988. Ekologi Hutan. Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i3.3741

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.