IDENTIFIKASI KERUSAKAN TEGAKAN RAMIN (Gonystylus bancanus) DI PUNGGUALAS TAMAN NASIOANAL SEBANGAU KALIMANTAN TENGAH
Abstract
The purpose of this study was to determine the damage to ramin (Gonystylus bancanus) stands in Punggualas Sebangau National Park, Central Kalimantan. The research location was determined by purposive sampling on the transect line at Punggualas. This observation is carried out by exploring the transect line that has been determined so that the data in the form of ramin stands can be found and the damage is observed in stages, then the coordinates of the ramin point are taken using GPS. In this observation, 22 ramin stands were found in which the most damage occurred in the leaves of ramin, namely as many as 35 cases of damage with the most damage type were leaf color changes as many as 20 cases of damage and with the most dominant severity level was 20-29%.From the dominant severity with a value of 20-29% it can be seen that the damage suffered by ramin stands is in the mild category.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerusakan tegakan ramin (Gonystylus bancanus) di Punggualas Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling pada jalur transek di Punggualas. Pengamatan ini dilakukan dengan cara menjelajah jalur transek yang sudah ditentuan agar data yang berupa tegakan ramin dapat ditemukan dan langsung diamati kerusakannya secara bertahap kemudian titik koordinat ramin diambil menggunakan GPS. Pada pengamatan ini ditemukan sebanyak 22 tegakan ramin yang mana kerusakan terbanyak terjadi pada bagian daun ramin yaitu sebanyak 35 kasus kerusakan dengan tipe kerusakan terbanyak adalah perubahan warna daun sebanyak 20 kasus kerusakan dan dengan tingakat keparahan paling dominan adalah 20-29%. Dari tingkat keparahan dominan dengan nilai 20-29% dapat diketahui bahwa kerusakan yang diderita oleh tegakan ramin di Punggualas Taman Nasional Sebangau masuk dalam kategori ringan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim, 2004. Kunci Determinasi Serangga. Kanisius. Yogyakarta
Dahlan, E. N. 1992. Hutan Kota Untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan. APHI. Jakarta.
Devi Y, Safitri, Indriyanto, Agus M. Hariri. 2017. Tingkat Serangan Hama Pada Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) Di Desa Negara Ratu II Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.
Khanzada, M.A., Lodhi, A.M., & Shahzad, S. 2004. Mango dieback and gummosis in Sindh, Pakistan.
Machya K.T, dan R. Safe’i. 2017. Identifikasi Kerusakan Tegakan Pada Kawasan Pusat Pelatihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Universitas Lampung. Fakultas Kehutanan.
Mardji, D. 2003. Identifikasi dan Penanggulangan Penyakit pada Tanaman Kehutanan. Pelatihan Bidang Perlindungan Hutan di PT ITCI Kartika Utama, Samarinda.
Marsi Stalin. 2013. Analisis Kerusakan Pohon Di Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak. Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.
MC, Cartney, HA. 1994. Spore Disperal: Enviromnental and Biological Factors In Ecology of Plan Pathogen. Walingford. CAB International. Pp 172- 181
Nuhamara ST, Kasno, Irawan US. 2001. Assessment of Damage Indicator In Forest Health Monitoring to Monitor The Sustainability of Indonesian Tropical Rain Forest. Journal of Forest Health Monitoring to Monitor The Sustainability of Indonesian Tropical Rain Forest. MOF-ITTO-SEAMEO BIOTROP-USDA Forest Service. II (17): 95-125.
Naemah, D. dan Susilawati. 2015. Identifikasi Kesehatan Bibit Sengon (Paraserianthes Falcataria L) Di Persemaian. Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
Naemah, D. E. Winarni, Rusmana, dan M. Ardani. 2018. Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Dan Interval Waktu Terhadap Pertumbuhan Ramin (Gonystulus Bancanus (Miq.) Kurz. Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. BP2LHtbang LHK Banjarbaru.
Novizan. 2003. Petunjuk Pemakaian Pestisida. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Pracaya. 2008. Hama Penyakit Tanaman. Jakarta. Penebar Swadaya.
Rahayu S. 1999. Penyakit Tanaman Hutan Di Indonesia, Gejala, Penyebab, dan Teknik Pengendalian. Kanisius. Yogyakarta.
Rahayu Sri, Handojo Hadi Nurjanto, dan Rahman Gilang Pratama. 2015. Karekter Jamur Ceratocystis sp. Penyebab Penyakit Busuk Batang Pada Acacia decurrens dan Status Penyakitnya Di Taman Nasional Gunung Merapi, Yogyakarta. Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.
RPJP, 2018. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Sebangau Periode 2018-2027. Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Saputra D.P. 2012. Penilaian Kesehatan Semai Mahoni (Swietenia mahagoni) dan ulin (Euxidirexylon zwageri) Pada Persemaian Di Kantor BPTH Banjarbaru Kalimantan Selatan. Fakultas Kehutanan UNLAM. Banjarbaru.
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1982. Ekologi hutan Indonesia. Dapartemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB, Bogor.
Sindusuwarno, D.R, D.I., Utomo. 1981 Acacia Manium Jenis Pohon yang Belum Banyak Dikenal. Kehutanan Indonesia.
Sumardi dan Widyastuti, M. S. 2002. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Buku. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sumardi, Widyastuti. S. M. 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan Cetakan Ke 1. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Teguh Hardi TW., Prastyono, dan Burhan Ismail. 2007. Ramin Primadona Kehutanan Yang Rentan Kepunahan. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemulian Taman Nasional.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i3.3758
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.