ANALISIS EROSI DAN TINGKAT BAHAYA EROSI PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN YANG BERBEDA DI SUB DAS BANYUIRANG DAS MALUKA

Monica Andriana, Badaruddin Badaruddin, Khairun Nisa

Abstract


This study aims to analyze erosion and the level of erosion hazard in the Banyuirang watershed in the Maluka watershed. The method used in this study is the USLE (Universal Soil Loss Equation) method. The results showed that the value obtained from the erosion rate calculation was the highest in the reed with a value of 399.44 tons / ha / year and the lowest value in the plantation with a value of 1.64 tons / ha / year. This shows that the absence of vegetation affects the soil which will be damaged and affects the rate of erosion, especially on steep slopes. The level of erosion hazard varies from very light class (0-SR), mild class I (IR), moderate class 2 (II-S), heavy class 3 (III-B) and very heavy class 4 (IV-SB), class which is very heavy in the reed and bush land. While the level of erosion hazard is very mild located in reed, bush, plantations and secondary forests. The value of erosion hazard level is obtained from the value of erosion rate with erosion hazard class and soil solum depth.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis erosi dan tingkat bahaya erosi di Sub DAS Banyuirang DAS Maluka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan laju erosi adalah yang tertinggi ada di lahan alang-alang senilai 399,44 ton / ha / tahun dan nilai terendah di perkebunan dengan nilai 1,64 ton / ha / tahun. Ini menunjukkan bahwa tidak adanya vegetasi berdampak pada tanah yang akan menjadi rusak dan berpengaruh pada laju erosi, terutama pada lereng yang curam. Tingkat bahaya erosi bervariasi dari kelas sangat ringan (0-SR), kelas I ringan (I-R), kelas 2 sedang (II-S), kelas 3 berat (III-B) dan kelas 4 sangat berat (IV-SB), kelas yang sangat berat berada di lahan alang-alang dan semak belukar. Sedangkan tingkat bahaya erosi sangat ringan berada pada lahan alang-alang, semak belukar, perkebunan dan hutan sekunder. Nilai tingkat bahaya erosi diperoleh dari nilai laju erosi dengan kelas bahaya erosi dan kedalaman solum tanah.


Keywords


Erosi; DAS Maluka; Tingkat Bahaya Erosi

Full Text:

PDF

References


Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. Bogor: IPB Press.

Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Barito. 2013. Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis Wilayah Kerja BPDAS Barito. https://bpdasbarito.or.id. [diakses: 20 Agustus 2019].

Departemen Kehutanan R.I 2009. Peraturan Menteri Kehutanan RI No: P.32/Menhut II/2009 Tentang Tatacara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai. Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Jakarta.

Indriati, N. 2012. Indeks dan Tingkat Bahaya Erosi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Suka Bumi. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institud Pertanian Bogor.

Kadir, S. 2014. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Untuk Pengendalian Banjir di Catcmen Area Jaing Sub DAS Negara Provinsi Kalimantan Selatan. [Disertasi] Malang: Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program Pascasarna Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Kartika, I., Indarto, I, Pudjojono, M dan Ahmad, H. 2016. Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi pada Level Sub DAS: Studi pada Dua DAS Identik. Jiurnal Agroteknologi 10 (1)

Kementrian Kehutanan RI. 2009. Peraturan Menteri Kehutanan RI No: P. 39/Menhut-II/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu

Nugroho. Y. 2009. Aanalisis Sifat Fisik-Kimia dan Kesuburan Tanah Pada Lokasi Rencana Hutan Tanaman Industri PT Prima Multibuwana. Prodi Budidaya Universitas Lambung Mangkurat. KalSel.Volume 10 No. 27.

Nursa’ban, M., 2006. Pengendalian Erosi Tanah Sebagai Upaya Melestarikan Kemampuan Lingkungan. Jurnal Geomedia Vol 4. No.2 hal 93-116

Pasaribu, PHP, Rauf, A, dan Slamet, B. 2012. Kajian Tingkat Bahaya Erosi untuk Arahan Konservasi Tanah pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Jurnal Geografi. 10(1): 51-62.

Qurratul, A, 2008. Prediksi Tingkat Bahaya Erosi Dengan Metude USLE di Lereng Timur Gunung Sindoro. Skripsi SI Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Vol. 2. No. 2 : 623-627.

Rahim, S.E. (2006). Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Rauf, A., Lubis, KS, dan Jamilah. 2011. Dasar-Dasar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Medan: USU Press.

Ruslan, M. 1992. Sistem Hidrologi Hutan Lindung DAS Riam Kanan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. [Disertasi]. Bogor: Fakultas Pascasarjan, Institut Pertanian Bogor.

Rusnam, R. (2013). Analisis Spasial Besaran Tingkat Erosi pada Tiap Satuan Lahan di Sub DAS Batang Kandis. Jurnal Dampak, 10 (2) : 149 – 167.

Sulistyaningrum, D., Susanawati, LD, dan Suharto, B. 2014. Pengaruh Karakteristik Fisika – Kimia Tanah Terhadap Nilai Indeks Erodibilitas Tanah dan Upaya Konservasi Lahan. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 1(1): 55 – 62.

Triwilaida, 2000. Efektivitas Berbagai Jenis Tanaman Kayu-Kayuan Dalam Pengendalian Erosi Di DTW Wonogiri: Suatu Analisis. Buletin Teknologi Pengelolaan DAS No. VI, I hal 32-46.

Utomo, W.H. dan Mahmud.1984. The Possibility for Using USLE in Rich Andosol of East Java. Bangkok: Proc. 5th ASEAN. Soil Conf.

Wischmeier, WH. and Smith, DD. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses. A Guite to Conservation Planning, US Departement of Agriculture Handbook No. 537, USDA, Washington, D.C.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i4.3932

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.