POTENSI KARBON TERSIMPAN DALAM TEGAKAN DI KECAMATAN BANJARBARU UTARA KOTA BANJARBARU

Saifullah Saifullah, Suyanto Suyanto, Ahmad Jauhari

Abstract


Measurement carbon potential is needed because it enters the era of carbon trading. The carbon market is believed to be able to provide incentives to reduce emissions which are very efficient and effective to do. This incentive is given to provide financing and technology assistance to reduce carbon emissions. The purpose of research was to analyze the potential for biomass and carbon uptake in the North Banjarbaru sub-district, Banjarbaru City. The method used to analyze the potential for biomass and carbon uptake was using NDVI analysis (Normalized Difference Vegetation Index) and field observations. Field observations were carried out by means of positive sampling by considering the NDVI value with the actual conditions in the field. Data processing was carried out by measuring the diameter of the tree stands, then converting the diameter value to biomass and carbon uptake using allometric analysis. The results of biomass potential’s 160.99 tons and carbon absorption potential is 277.69 tons. The difference in the yield of biomass potential and carbon sequestration is influenced by the use of the allometric formula

Pengukuran potensi karbon sangat diperlukan karena telah memasuki era perdagangan karbon. Pasar karbon mampu menyediakan insentif untuk menurunkan emisi yang sangat efisien dan efektif untuk dilakukan. Insentif ini diberikan untuk memberikan bantuan pembiayaan dan teknologi untuk mengurangi emisi karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi biomassa dan serapan karbon di kecamatan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru. Metode yang digunakan untuk menganalisis potensi biomassa dan serapan karbon, yaitu menggunakan analisis NDVI (Normalized Difference Vegetation Indeks) dan Observasi lapangan. Observasi lapangan dilakukan secara Puposive Sampling dengan mempertimbangkan nilai NDVI dengan Keadaan Sebenarnya dilapangan. Pengolahan data dilakukan dengan mengukur diameter tegakan pohon, kemudian konversi nilai diameter ke biomassa dan serapan karbon menggunakan analisis alometrik. Hasil potensi biomassa sebesar 160,99 ton dan potensi serapan karbon sebesar 277,69 ton. Perbedaan hasil potensi biomassa dan serapan karbon dipengaruhi oleh penggunaan rumus alometrik.


Keywords


Potensi Biomassa dan Serapan Karbon; NDVI; Alometrik

Full Text:

PDF

References


Arhatin, R.E. 2007. Pengkajian Algoritma Indeks Vegetasi dan Metode Klasifikasi Mangrove dari Data Satelit Landsat-5 TM dan Landsat-7 ETM+: Studi Kasus di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9947.

Arief, A. 2005. Hutan dan Kehutanan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

[CIFR] Center for International Forestry Research. 2010. REDD: Apakah itu? Pedoman CIFOR tentang hutan, perubahan iklim dan REDD. Bogor: CIFOR.

Dharmawan, I.W.S., Siregar, C.A. 2008. Karbon tanah dan pendugaan karbon tegakan Avicennia marina (Forsk.) Vierh di Ciasem, Purwakarta. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 5, 317 328. https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.4.317-328.

Hairiah K., Ekadinata A., Sari R.R., Rahayu S. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon : dari tingkat lahan ke bentang lahan. Petunjuk Praktis. Edisi Kedua. Bogor, World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, Universitas Brawijaya (UB), Malang.

Hardjana AK. 2009. Potensi biomassa dan karbon pada hutan tanaman Acacia mangium di HTI PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 7(4):237-249. https://doi.org/10.20886/jpsek.2010.7.4.237-249.

Hilmi, E. 2003. Model penduga kandungan karbon pada pohon kelompok jenis Rhizophora spp. dan Bruguiera spp. dalam tegakan hutan mangrove (Studi kasus di Indragiri Hilir Riau). [Disertasi] Sekola1h Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. 170 hal. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/874.

Nowak, D.J. dan D.E. Crane. 2002. Carbon storage and sequestration by urban trees in the USA. Environmental pollution 116: 381-389

Onrizal. 2004. Model penduga biomasa dan karbon tegakan hutan kerangas di Taman Nasional Danau Sentarum Kalimantan Barat. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3918.

Rahayu, S., B. Lusiana, dan M. Van Noordwijk. 2007 .Penggunaan Cadangan Karbon di Atas Tanah pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Laporan Tim Proyek Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyimpanan Karbon (FORMACS). World Agroforestry Centre (ICRAF).

[SNI]. 2011. Standar Nasional Indonesia.Pengukuran dan Penghitungan CadanganKarbon-Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan (Ground Based Forest Carbon Accounting). Badan Standarisasi Nasional.

Sulastri. 2015. Biomassa Karbon Pohon yang Tersimpan di Arboretum Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah Kota Palu. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Untad

Yamani, A. 2013. Studi Kandungan Karbon pada Hutan Alam Sekunder di Hutan Pendidikan Madiangin. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Jurnal Hutan Tropis Borneo, 1 (1). pp. 85-91. ISSN 1412-4645. http://eprints.unlam.ac.id/id/eprint/517.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i4.3944

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.