IDENTIFIKASI KERUSAKAN TEGAKAN JABON PUTIH (Anthocephalus cadamba) DI MINIATUR HUTAN HUJAN TROPIS BALAI PEMBENIHAN TANAMAN HUTAN KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Identification of damage to jabon putih (Anthocephalus cadamba) stands in Miniature Tropical Rainforest of Balai Pembenihan Tanaman Hutan Kalimantan Selatan. The purpose of this study was to analyze the health conditions of A. cadamba plants through the appearance of damage to the leaves, branches and stems. The research method used was the scoring method by observing the damage to white Jabon plants on the leaves, branches and stems and determining the intensity and percentage of damage. Damage data of Jabon Putih were collected by surveying the whole tree. Based on the analysis, the condition of damage to white Jabon plants is the most dominant of the three parts of the plant, namely the leaves (occurs in 358 plants), the branches (occurs in 243 plants) and parts of the stems (occurs in 230 plants) with the intensity of damage to the white Jabon plants. that is, 61.72% is categorized as heavily damaged and the percentage of damage to white Jabon plants is 89.5%
Identifikasi kerusakan tegakan jabon putih (Anthocephalus cadamba) di Miniatur Hutan Hujan Tropis Balai Pembenihan Tanaman Hutan Kalimantan Selatan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis kondisi kesehatan tanaman jabon putih (A. cadamba) melalui kenampakan kerusakan pada bagian daun, cabang dan batang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode skoring dengan mengamati kerusakan tanaman jabon putih pada daun, cabang dan batang serta menentukan intensitas dan presentase kerusakan. Pengambilan data kerusakan jabon putih dilakukan dengan survey keseluruhan pohon. Berdasarkan analisis Kondisi kerusakan pada tanaman jabon putih ini yang paling dominan dari ketiga bagian tanaman yaitu bagian daun (terjadi pada 358 tanaman), bagian cabang (terjadi pada 243 tanaman) dan bagian batang (terjadi pada 230 tanaman) dengan intensitas kerusakan pada tanaman jabon putih yaitu sebesar 61,72% ini termasuk kategori rusak berat dan persentase kerusakan tanaman jabon putih yaitu sebesar 89,5%
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adinugroho W.C. 2008. Konsep Timbulnya Penyakit Tanaman. Bogor. Mayor Silvikultur Tropika Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Adinugroho W.C. 2008. Persepsi Mengenai Tanaman Sehat. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Asmaliyah, Lukman H. A, Mindawati N. 2016. Pengaruh Teknik Persiapan Lahan terhadap Serangan Hama Penyakit pada Tegakan Bambang Lanang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 13(2), 139-155.
Buliyansih, A. S. R. I. 2005. Penilaian dampak kebakaran terhadap makrofauna tanah dengan metode forest health monitoring (FHM). Fakultas kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Gigir, S. F., Rondonuwu, J. J., Kumolontang, W. J., & Kawulusan, R. I. 2014. Respon Pertumbuhan Kemangi (Ocimum sanctum L) Terhadap Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik. In Cocos (Vol. 5, No. 3).
H. M. Husni Hasan. 2017. Budidaya Jabon (Anthosephalus macrophyllus). Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Provinsi Banten.
Hardjana K. A. 2013. Correlation Model Between Height and Crown Diameter with Diameter at Breast Height on Tengkawang Tungkul Putih (Shorea macrophylla (de Vriese) P.S. Ashton) and Tungkul Merah (Shorea stenoptera Burck) Stand in Semboja, Sanggau Regency. Jurnal Penelitian Dipterokarpa, 7 (1) : 7-18.
Iswati, R. 2012. Pengaruh dosis formula pgpr asal perakaran bambu terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum Lycopersicum syn). Jurnal Agroteknotropika, 1(1).
Muslihudin, M., Effendy, M., & Peran, S. B. (2019). Identifikasi Kesehatan Pohon-pohon Di Sebagian Kawasan Perkotaan Kota Banjarbaru. Jurnal Sylva Scienteae, 1(1), 104-116.
Naemah, D., & Susilawati, S. 2016. Identifikasi Kesehatan Bibit Sengon (Paraserianthes Falcataria L) Di Persemaian Balai Perbenihan Tanaman Hutan (Bpth) Banjarbaru Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis, 3(2).
Nurbaiti, F., Haryono, G., & Suprapto, A. 2017. Pengaruh Pemberian Mulsa dan Jarak Tanam Pada Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max, L. Merrill.) Var. Grobogan. Vigor: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika (Journal Of Tropical and Subtropical Agricultural Sciences), 2(2), 41-47
Pracaya 2010. Hama dan penyakit tanaman. Cetakan ke-4. Jakarta: Penebar Swadaya.
Pratiwi. 2003. Prospek pohon jabon untuk pengembangan hutan tanaman di Jakarta. Buletin Badan Litbang Kehutanan 4(1):61-66 hlm.
Rikto. 2010. Tipe Kerusakan Pohon Hutan Kota (Studi Kasus : Hutan Kota Bentuk Jalur Hijau, Kota Bogor - Jawa Barat). Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rudito, R., Suwarto, S., Azkiyah, L., Witono, Y., Saragih, B., & Arung, E. T. 2017. Growth characteristics of Dayak Borneo yam (Dioscorea hispida) and detoxification techniques as alternative food. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 3, No. 1, pp. 99-103).
Sumardi & SM Widyastuti. 2004. Dasar-dasar perlindungan hutan. Cetakan ke-1 . Yogyakarta: gajah mada university press. 228 p.
Sumardi & SM Widyastuti. 2007. Dasar-dasar perlindungan hutan. Cetakan ke-4. Yogyakarta: gajah mada university press. 228 p.
Surahman. 2011. Pertumbuhan Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) Pada Kondisi Lingkungan Kurang Optimum dan Respon Terhadap Pemupukan Lanjutan. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Susilawati, S., & Naemah, D. 2018. Identifikasi Kesehatan Bibit Balangeran (Shorea Balangeran K) Di Persemaian Health Identification of Balangeran (Shorea Balangeran K) seeds in nursery. Jurnal Hutan Tropis, 6(1), 82-89
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i4.3952
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.