ANALISIS PENGEMBANGAN DESA HALIAU SEBAGAI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

Indah Komala Sari, Abdi Fithria, Khairun Nisa

Abstract


Theepurposeooffthisrstudypwasstooanalyzeethe development of the village of Haliau as an object and tourist attraction, in Batu Benawa sub-district, Hulu Sungai Tengah Regency, South Kalimantan. Sampling for interviews using the Slovin formula based on the number of family heads with an error tolerance of 10%. Haliau village has two attractions, Haluhang Haliau and Outbound Bunga Water Park and Water Park which need to be developed with the right strategy seen from the SWOT analysis (StrengthsmWeaknesseslOpportunities Threats) by evaluating using IFAS andoEFAS matrices by determining strategies based on position in the matrix awareness. The results of IFAS and EFAS show that the absolute number of strength and opportunity factor scores (S + O) = 1.80 + 1.85 = 3.65. The absolute number of strength and threat factor scores (S + T) = 1.80 + 1.65 = 3.45. The absolute number of weakness and threat scores (W + T) = 1.10 + 1.65 = 2.75. The absolute number of weaknesses and opportunities scores (W + O) = 1.10 + 1.85 = 2.95. The greatest value is found in the sum of strength and opportunity factors. Reduction value of internal factors strengths and weaknesses (S-W) = 1.80 + 1.10 = 2.90. The value of reduction from external factors of opportunity and threat (O-T) = 1.85 + 1.65 = 3.5. The sum of internal and external factor values shows that the internal value is 0.75 and the external value is 0.15 from that value, so the SO strategy is in quadrant I, so from this value the strategy chosen is an aggressive strategy. Aggressive strategy is a strategy that utilizes all the strengths to take advantage of the greatest opportunities

Tujuan penelitian ini yaitu analisis pengembangan desa Haliau sebagai objek dan daya tarik wisata, di KecamatanOBatuLBenawaLKabupatenOHulu SungaiPTengah, Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel untuk wawancara menggunakan rumus slovin berdasarkan jumlah kepala keluarga dengan toleransi error 10 %. Desa Haliau mempunyai dua objek wisata yaitu Limbuhang Haliau dan Baruh Bunga Outbound dan WaterPark yang perlu dikembangkan dengan strategi yang tepat dilihat dari analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) dengan evaluasi menggunakan matriks EFAS dan IFAS dengan penentuan strategi berdasarkan posisi pada kuadran matriks. Hasil EFAS dan IFAS diketahui jumlah absolut skor faktor kekuatan dan peluang (S+O) = 1,80 + 1,85 = 3,65. Jumlah absolut skor dari faktor kekuatan danaancaman (S+T) = 1,80 + 1,65 = 3,45. Jumlah absolut skor kelemahan dan ancaman (W+T) =1,10 + 1,65 = 2,75. Jumlah absolut skor kelemahan dan peluang (W+O) = 1,10 + 1,85 = 2,95. Nilai terbesar ditemukan pada penjumlahan faktor kekuatan dan peluang. Nilai pengurangan dari faktor internal kekuatan dan kelemahan (S-W) = 1,80 + 1,10 = 2,90. Nilai pengurangan dari faktor eksternal peluang dan ancaman (O-T) = 1,85 + 1,65 = 3,5. Penjumlahan dari nilai faktor internal dan eksternal menunjukkan bahwa nilai internal 0,75 dan nilai eksternal 0,15 dari nilai tersebut maka strategi SO berada pada kuadran I, sehingga dari nilai ini strategi yang dipilih adalah strategi agresif. Strategi agresif adalah strategi yang memanfaatkan semua kekuatan untuk menggunakan besarnya peluang


Keywords


SWOT analysis; Haliau Village; Objects and Attractions Natural tourism

Full Text:

PDF

References


Atmoko, H.P.T., 2014. Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman. Jurnal Media Wisata. Vol.12, No. 2, p.146.

Brahmanto, E., Hermawan, H., Hamzah F. 2017. Strategi Pengembangan Kampung Batu Malakasari Sebagai Daya Tarik Wisata Minat Khusus. Jurnal Media Wisata. Vol. 15, No. 2, p. 598.

Handayawati, Budiono, dan Soemarno. 2010. Potensi Wisata Alam Pantai Bahari, PM PSLP PPSUB Malang.

Hermawan, H. 2017. Pengembangan Destinasi Wisata Pada Tingkat Tapak Lahan Dengan Pendekatan Analisis SWOT Desa Sidomulya, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Abdimas BSI. ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220. Vol. IV, No. 2, p.68.

Hunger, J David dan Thomas L Wheelen. 2003. Manajeman Strategis. Yogyakarta: Andi Ofset

Khairuddin, Nisa, K., Asysyifa, 2019. The Feasibility Analysis Of Ecotourism Of Mandin Mangapan Waterfall Paramasan Village, Banjar Regency, South Kalimantan Province. Jurnal Sylva Scienteae. ISSN:2622-8963 (online). Vol. 02, No. 3, p.495.

Marpaung, 2002. Pengentahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta

Saragih, Bangaran. 1998. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Bogor: Yayasan Mulia Persada.

Sufiadi, U.A., Udiansyah, Asyari, M. 2019. Enveronmental Development And Enveronmental Development Planning In Forestry Plantation, Forestry And Farming River In Villages Of Swarangan District Of Jorong Land Sea. Jurnal Sylva Scienteae. ISSN 2622-8963 (online). Vol. 02, No. 3, p. 578.

Wahyuningsih, E.B., Fithria, A., Kissinger, 2019. Strategy for enchanging the role of the community in the ecotourism development effort in the Tambela Subdistrict of Aranio Village, Banjar District. Journal of Biodiversity and Environmental Sciences (JBES). ISSN: 2220-6663 (print) 2222-3045 (online). Vol. 14, No. 2, p. 34-45.




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i5.4202

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.