IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAUN MERANTI MERAH (Shorea leprosula) DI MINIATUR HUTAN HUJAN TROPIS BANJARBARU
Abstract
The health of plants is very important to note especially in forest plants such as Miniature tropical Rainforest (MH2T). Information about the health of plants especially red Meranti is necessary so that the purpose of development in MH2T can be achieved, the preservation of endemic types such as plants Meranti and ulin do not suffer damage or attack pests and diseases and of course in order to maintain the sustainability of tropical rainforest. Forest damage can be caused by the presence of biotic and abiotic factors, therefore necessary introduction of the types of damage found, alternative control and introduction of forest health monitoring methods with the aim of building a productive and healthy plant forest is able to achieve. This research aims to identify leaf damage and calculate the percentage of its damage. The method used in this research is by scoring the visible damage that occurs in red Meranti plant leaves that exist in MH2T, and calculate the percentage damage of red Meranti plant leaves using the formula according to Abadi (2003). The result of this research is the dominant type of damage that is the leaf loss of 194 cases with a percentage value of 34.52% damage while the largest damage group as many as 139 cases with the type of leaves fall, perforated and dry and found in the S. Leprosula plant
Kesehatan tanaman sangat penting diperhatikan terutama pada hutan tanaman seperti Miniature Hutan Hujan Tropis (MH2T). Informasi tentang kesehatan tanaman terutama meranti merah sangat diperlukan agar tujuan pembangunan di MH2T dapat tercapai, kelestarian jenis endemik didalamnya seperti tanaman jenis meranti dan ulin tidak mengalami kerusakan ataupun serangan hama dan penyakit dan tentu saja dalam rangka mempertahankan keberlanjutan hutan hujan tropis. Kerusakan hutan dapat disebabkan adanya faktor biotik dan abiotik, oleh karena itu diperlukan pengenalan jenis-jenis kerusakan yang ditemukan, alternatif pengendalian dan pengenalan metode pemantauan kesehatan hutan dengan tujuan membangun hutan tanaman yang produktif dan sehat mampu tercapai. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kerusakan daun dan menghitung persentase kerusakannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skoring yang dilihat kerusakan yang terjadi pada daun tanaman meranti merah yang ada di MH2T, dan menghitung persentase kerusakan daun tanaman meranti merah menggunakan rumus menurut Abadi (2003). Hasil dari penelitian ini adalah tipe kerusakan dominan yaitu daun rontok sebanyak 194 kasus dengan nilai persentase kerusakan 34,52% sedangkan golongan kerusakan terbesar sebanyak 139 kasus dengan tipe daun rontok, berlubang dan kering sekaligus ditemui pada tanaman S.leprosula
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abadi A.L.2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan III. Malang Bayumedia Publishing.
Eko, A.P., Endro, S., & Sri Sumiyati (2017). Pengaruh Variasi C/N Rasio terhadap Produksi Kompos dan Kandungan Kalium (K), Pospat (P) dari Batang Pisang dengan Kombinasi Kotoran Sapi dalam Sistem Vermicomposting. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(2).
Fadliatur R, Siti. 2019. Kajian Tingkat Kerusakan Bibit Ulin (Eusideroxylon Zwageri) Pada Areal Shade House, Shaded Area Dan Tempat Terbuka Di Balai Perhutanan Sosial Dan Kemitraan Lingkungan Banjarbaru. Skripsi. Fakultas Kehutanan.Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbar
Joker D. 2002. Informasi Singkat Benih: Shorea leprosula Miq. Jakarta: Direktorat Perbenihan Tanama n Kehutanan, Departemen Kehutanan.
Kramer, D.J. dan T.T. Kozlowski. 1960. Physiology of Trees, dalam Pengkajian Penerapan Teknis Budidaya Rhizopora mucronata dengan stek Hopokotil. McGraw-Hill. New York.
Leppe, D. & Noor, M. 1992. Uji Coba Jenis dan Jarak Tanam Tiga Jenis Meranti. Jurnal Penelitian Hutan Tropika Samarinda Wanatrop, 6(1).
Naemah, D. & Susilawati. 2015. Identifikasi Kesehatan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria L) di Persemaian. Jurnal Hutan Hujan Tropis 3(2): 158-165
Naemah, D. 2011. Interaksi Pupuk Organik dan Media Ramah Lingkungan terhadap Pertumbuhan Semai Meranti Merah (Shorea leprosula Miq). Laporan Penelitian. Universitas Lambung Mangkurat.
Nasif, M. dan Pratiwi. 1989. (Swietenia macrophylla). Informasi Teknis No. 18 1981. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor.
Rahayu, S. (1999). Penyakit Tanaman Hutan di Indonesia: Gejala, Penyebab, dan Teknik Pengendaliannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Shofiyah, Siti (2018). Uji Efektivitas Ekstrak Daun Dan Biji Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Kutu Daun Persik (Myzus Persicae Sulz) (Homoptera; Aphididae) Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.). Thesis. Universitas Brawijaya.
Sitompul, S.M. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press: Yogyakarta.
Sumardi & Widyastuti. S. M. 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Wahid P. 2018. Penyebab Daun Pada Bibit Berjatuhan (Rontok) dan Solusi Penanganannya. https://tipspetani.com (Diakses tanggal 15 Februari 2020)
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i5.4203
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.