ANALISIS GENDER DALAM PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI DESA AMBUNGAN DAN DESA UJUNG BATU KECAMATAN PELAIHARI

Raudhah Raudhah, Hafizianor Hafizianor, Asysyifa Asysyifa

Abstract


The are of emancipation has changed the role of women who used to only play a role in the domestic activities. The enactment of a 30% quota for female candidates in a important achievement in post-reform Indonesian democracy, so far they are many women who work in all fields, both as enterpreneurs, and uccopying important positions such as ministers to presidents. All women’s involvement in depelovment is an attempt to improve gender equality. The role of managing forest that were once considered the work of men has now changed, women are also able to play a role in managing forests and even the minister of forest policy making is a women. The goverentment is trying to improve the welfare of community by providing social forestrys cheme solution,on of which is HKm. This study aims to analyze the role of women and man in teh decision making in community forest management activities in the Ambungan and Ujung Batu villages, Pelaihari sub-district. The object of the research is the Kariya Jaya Forest Farmer Group, Ambungan Village and Harapan Bersama Forest Farmer Group, Ujung Batu Villages, Pelaihari sud-district, Tanah Laut Districts. Based on the result of study, teh decision making on palnting activities in the HKm program by the husband was 66%, the wife 13% and the joint decision of the husband and wife 21%. Decision making in kelulut honey bee cultivation by 79%, 9% in wife, and 12% in join decision. Decision making in financial mattes by husband 32,8%, wife 31,6%, and joint decision of husband and wife 35,6%. Decision making in family social and domestic activities by husband is 28,83%, wife is 38,44% and joint decision is 38,7%

Era emansipasi sekarang telah mengubah peran perempuan yang dahulu hanya beperan domestik kini merambah ke peran publik. Pemberlakuan kuota 30% bagi caleg perempuan merupakan capaian penting dalam demokrasi indonesia pascareformasi, hingga saat ini sudah banyak perempuan yang berprofesi di segala bidang, baik sebagai pengusaha, pengacara, hingga menduduki posisi penting seperti menteri hingga presiden. Peran mengelola hutan yang dulunya dianggap sebagai pekerjaan laki-laki sekarang sudah berubah, perempuan juga mampu berperan dalam mengelola hutan bahkan menteri pengambil kebijakan dalam kehutanan sendiri seorang perempuan. Pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan solusi skema perhutanan sosial, salah satunya adalah HKm. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perempuan dan laki-laki dalam pengambilan keputusan pada kegiatan pengelolaan hutan kemasyarakatan di desa ambungan dan desa ujung batu kecamatan pelaihari. Objek penelitian ini adalah kelompok tani hutan kariya jaya desa ambungan dan kelompok tani hutan harapan bersama desa ujung batu kecamatan pelaihari kabupaten tanah laut. Berdasarkan hasil penelitian, pengambilan keputusan pada kegiatan penanaman  dalam program HKm oleh suami sebesar 66%, istri 13% dan keputusan bersama suami istri 21%. Pengambilan keputusan dalam kegiatan budidaya lebah madu kelulut oleh suami sebesar 79%, istri 9% dan keputusan bersama suami istri 12%. Pengambilan keputusan dalam masalah keuangan oleh suami sebesar 32,8%, istri 31,6% dan keputusan bersama suami istri 35,6%. Pengambilan keputusan dalam kegiatan sosial dan domestik keluarga oleh suami sebesar 28,83%, istri 38,44% dan keputusan bersama suami istri 38,7%


Keywords


Analysis; Gender; HKm

Full Text:

PDF

References


Anita, R. 2015. Harmoni dalam Keluarga Perempuan Karir: Upaya Mewujudkan Kestaraan dan Keadilan Gender dalam Keluarga. Palastren. 8(1).

Boyer-Rechlin, B. 2010. Women in forestry: A study of Kenya’s Green Belt movement and Nepal’s community forestry program. Scandinavian Jurnal of Forest research Vol 25: pp. 69-72.

Dyah, Purbasari. (2015). Pembagian Peran Daam Rumah Tangga Pada Pasangan Suami Istri. Jawa, Jurnal Penelitian Humaniora. 16 (1): 71-85.

Fakih, M. 2013. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Pelatihan audit responsif gender.http://www.fordamof.org/index.php/berita/post/2331.

Pusat Penyuluhan Kehutanan. 1996. Materi Penyuluhan Kehutanan I. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kehutanan Departemen Kehutanan Jakarta.

Sajogyo, P. 1990. Peranan Wanita dalam Perhutanan Sosial Suatu Studi Intergrasi Wanita dalam Pembangunan Kehutanan Menuju Era Tinggal Landas. Bogor: Pusat Studi Wanita, IPB.

Sajogyo, P. 1993. Peranan Perempuan dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta (ID): Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.

Risyart Albert, Far Far. (2012). Peran Gender Dalam Kehidupan Rumah Tangga Di Desa Liang Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agribisnis Kepulauan. 1(1): 13-27.

Toheke, R.P. & Pelea, K. 2005. Perempuan dan Konservasi Revitalisasi Kultural Peran Perempuan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Komunitas Toro Sulawesi Tengah




DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i5.4205

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.