PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU (Aquilaria malaccensis Lamk.)
Abstract
Aloeswood (Aquilaria malaccensis Lamk.) Is a non-timber plant that has high economic value because the resin in the tree can be categorized as a commercial commodity Gaharu cultivation is important to meet the needs of the international market by using onion extract (Allium ceppa L.) because it contains the hormones auxin, gibberellin, vitamin B1 and allicin compounds. The purpose of this study was to analyze the dosage of shallot extract which was able to provide the best effect in increasing the growth of Gaharu (Aquilaria malaccensis L) seeds. The results of this study indicate that the increase in growth is 5.23 cm for high increase with the concentration of shallot extract as much as 200 gr / l of water and an increase in the number of leaves by an average of 10.3 strands with a concentration of shallot extract of 100 gr / l of water
Tanaman gaharu atau aloeswood (Aquilaria malaccensis Lamk.) merupakan jenis tanaman bukan kayu yang bernilai ekonomi tinggi karena resin pada pohon dapat dikategorikan sebagai komoditi komersial. Budidaya gaharu penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional dengan menggunakan ekstrak bawang merah (Allium ceppa L.) karena terdapat di dalamnya kandungan hormon auksin, giberelin, vitamin B1 dan senyawa allicin. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa dosis ekstrak bawang merah yang mampu memberikan pengaruh terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan bibit gaharu (Aquilaria malaccensis L). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya pertumbuhan sebesar 5,23 cm untuk pertambahan tinggi dengan konsentrasi ekstrak bawang merah sebanyak 200 gr/l air dan pertambahan jumlah daun dengan rata-rata sebanyak 10,3 helai dengan konsentrasi ekstrak bawang merah sebanyak 100 gr/l air.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astuti, F., Gusti, M. H. & Damaris P. 2019. “Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Cair Terhadap Pertumbuhan Bibit Aquilaria malaccensis”. Jurnal Sylva Scienteae, 2 (6), 1053-1062
Darmawan & Justika. 2010. Upaya Meningkatkan Viabilitas Benih yang Rekalsitran. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Hlm 64-70
Elli Afrida. 2018. Pengaruh Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Sebagai ZPT Nabati Terhadap Pertumbuhan Stek Krisan (Chrysanthemum sp.). Jurnal hal 1-7
Erlianti. 1999. Pengujian Aktivitas Antiagregase Platelet dari Senyawa Hasil Hidrolisis Komponen Prekursor Flavor Bawang-bawangan oleh Enzim Allinase dan Senyawa Sintetis Turunan Vinildhitin. Skripsi tidak dipublikasikan. FTP, Institut Pertanian Bogor.
Fathudin. 2013. Plant Progation. Princiles and Practices. 5 th edition. Prentice- hall Inc. New Jersey , 647 p.
Hadriman Khair, Meizal dan Zailani Rizky Hamdani. 2013. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah dan Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Melati Putih (Jasminum sambac L.). Agrium, Oktober 2013 Volume 18 No. 2.
Hanafiah, A. K. 2000. Rancangan Percobaan Teori dan aplikasi Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Kehutanan, D. 2004. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P. 01/Menhut-11/2004 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat di Dalam dan atau di Sekitar Hutan dalam Rangka Social Forestry. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Dephut.
Kusumo, S. 1990. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bogor : CV. Yasaguna. ISSN: 2252-3979 LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013:101–105
Lingga, P. 1984. Hidroponik: Bercocok tanam tanpa tanah. Niaga Swadaya.
Marief. 2013. Perlindungan Hutan Terhadap Hama. Balai Informasi Pertanian. Ciawi
Marpaung, A.E, Hutabarat RC. 2015. Respon Jenis Perangsang Tumbuh Berbahan Alami dan Asal Setek Batang Terhadap Pertumbuhan Bibit Tin (Ficus carica L.). Jurnal J. Hort. 25(1):37-34.
Naemah, D., & Ningrum, H. M. D. 2015. Agarwood (Aquilaria malaccencis) Health at Nursery. Journal of Wetlands Environmental Management, 3(1).
Nadeak, R., Anna, N. dan Siregar, E. B. M. 2012. Respon Eksplan Biji Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Terhadap Pemberian NAA dan IBA Secara InVitro. Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan
Novizan (2007). Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pusaka. Jakarta.
Nurlaeni, Y., & Surya, M. I. (2015). Respon stek pucuk Camelia japonica terhadap pemberian zat pengatur tumbuh organik. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversifikasi Indonesia (Vol. 1, No. 5, pp. 1211-1215).
Panjaitan, S.M. & Food and Agriculture Organization (Eds). 2000. Silvikultur Hutan Penghasil Kayu Tebangan. Penelitaan dan Pengembangan Jenis Kayu. Laporan Hasil Penelitian: Banjarbaru.
Rismunandar. 1998. Budidaya dan Tata Niaga Pala. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rusmin, D. 2011. Pengaruh Pemberian GA3 Pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Inbibisi Terhadap Peningkatan Viabilitas Benis Puwocng (Pimpinella pruatjan Molk). Jurnal Littri. Vol: 17. No: 3.
Soekotjo, 2010. Silvika Proyek Peningkatan/pengembangan Perguruan Tingi. IPB, Bogor.
Nadeak. R., Anna. N dan Siregar. E. B. M. 2012. Respon Eksplan Biji Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Terhadap Pemberian NAA dan IBA Secara InVitro. Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
Winarni, E., Damaris, P., Dina, N. (2012). Monitoring Kesehatan Tiga Jenis Tanaman Pada Areal Hutan Tanaman Rakyat.
Widyastuti, N. dan D. Tjokrokusumo. 2007. Peranan beberapa zat pengatur tumbuh (zpt) tanaman pada kultur in vitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Jakarta. 3 (5):55-63.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v4i5.4216
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.