KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN DI AREAL RDAS PT TUNAS INTI ABADI SUB DAS RIAM KANAN DESA TIWINGAN LAMA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Abstract
The ability of land in an area is very necessary to know so that the land can be utilized as best as possible. Land capabilities include characteristics of the land such as soil properties, topography, drainage, and other environmental conditions. The purpose of this research is to evaluate land capability in the Rehabilitation Area of Desa Tiwingan Lama Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. A map overlay is performed to determine the determination of the land unit. Observation of land closure vegetation in the field using 0.1% intensity and plot and soil sampling in the field using purposive sampling method. Soil sampling using ring samples and soil drills will then be tested. Based on the analysis, there are 5 Land Capability Classes namely II, III, IV, VII and VIII with Sub Class Land Capability limiting factor among them most dominant is slope. The amount of Erosion (ton/Ha/yr) is owned by the bushland cover with an average erosion of 30.09 tons/Ha/yr. Erosion Hazard Level (TBE) owned by Heavy Scrubland Cover (III-B). Evaluation of Land Capability Class for land capability II and III of agroforestry and maintenance direction, land capability of reforization and maintenance, land capability VII Maintained and recommended planting type MPTS, land capability VIII maintained, rehabilitated with superior and enhanced maintenance.
Kemampuan lahan dalam suatu areal sangat perlu untuk diketahui sehingga lahan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Kemampuan lahan mencakup karakteristik dari lahan itu sepertiĀ topografi, kondisi lingkungan hidup lain, sifat tanah serta drainase. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Kemampuan Lahan di Area Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Desa Tiwingan Lama Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Overlay peta dilakukan untuk mengetahui penentuan unit lahan. Pengamatan vegetasi penutupan lahan di lapangan menggunakan intensitas 0,1% dan pengambilan plot serta sampel tanah dilapangan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel tanah menggunakan ring sample dan bor tanah yang kemudian akan dilakukan pengujian. Berdasarkan analisis, terdapat 5 kelompok Kelas Kemampuan Lahan yaitu II, III, IV, VII dan VIII dengan Sub Kelas Kemampuan Lahan faktor pembatas diantaranya paling dominan adalah lereng. Besarnya Erosi (ton/Ha/thn) dimiliki oleh penutup lahan Semak Belukar dengan rata rata erosi 30,09 ton/Ha/thn. Penutup lahan Semak Belukar memiliki Tingkat Bahaya Erosi (TBE) termasuk Berat (III-B). Evaluasi Kelas Kemampuan Lahan untuk kemampuan lahan II dan III arahan agroforestry dan pemeliharaan, kemampuan lahan Reboisasi dan pemeliharaan, kemampuan lahan VII dipertahankan dan direkomendasikan penanaman jenis MPTS, kemampuan lahan VIII juga dapat tetap dipertahankan dengan melakukan rehabilitasi menggunakan bibit yang unggul serta pemeliharaan yang perlu ditingkatkan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. Bogor : Serial Pustaka IPB Press.
Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Azizah, B., Rahmadi, S., R,. dan Wirosoedarmo. 2016. Evaluasi Pemanfaatan kawasan Strategis Kota Palangkaraya berdasarkan Kemampuan Lahan. Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 2: 1-8.
Baddarudin, Ruslan, Muhammad, Zaenal Kusuma & Mochtar Lutfi Rayes. 2013. An Analysis Of Land Characteristics And Capabilities In Kusambi Sub-Watershed Of Batulicin Watershed In Tanah Bumbu Regency South Kalimantan. Academic Research International, 4 (5): 222-233.
Badaruddin. 2014. Kemampuan dan Daya Dukung Lahan di Sub DAS Kusambi DAS Batulicin Kabupaten tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Disertasi. Malang: Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Bols, P. L., 1978. The Iso-Erodent Map of Java and Madura. Belgian Technical Assistance Project ATA 105. Bogor: Soil Research Institute.
Carr, D.L. 2008. Farm Households And Lan Use In A Core Conservation Zone Of The Maya Biosphere Reserve, Guatemala. Human Ecology, 36 (2): 231-248.
Daswir. 2010. Peran Serai Wangi Sebagai Tanaman Konservasi Pada Pertanaman Kakao di Lahan Kritis. Jurnal Penelitian, 21 (2): 117-128.
Hammer, W. I. 1981. Soil Conservation Consultant Report Center for Soil Research. Bogor: LPT Bogor.
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.
Hardjowigeno, S. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kadir, S. 2014. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Untuk Pengendalian banjir di Catchment Area Jaing Sub DAS Nagara Provinsi Kalimantan Selatan. Disertasi. Malang: Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Kartasapoetra dan Sutedjo. 1991. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: PT Melton Putra.
Peraturan menteri Kehutanan Nomor: P.70/Menhut-II/2008 Tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan Dan Lahan. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor P.2/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2020 Tentang Jenis Tanaman Penghijauan. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 18 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Pujiyanto, A. Wibawa, dan Winaryo. 1996. Pengaruh Teras dan Tanaman Penguat Teras Terhadap Erosi dan Sifat Fisik Tanah di Perkebunan Kopi. Jurnal Penelitian Kopi dan Kakao, 12 (1): 24-32.
Rahmanto, A, Andi, dan Ramadhani, H. 2016. Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis Wilayah Kerja BPDAS Barito Tahun 2013, (http://bpdasbarito.or.id/penyusunan-data-spasial-lahan-kritis-wilayah-kerja-bpdas-barito-tahun-2013/ diakses pada 12 Desember 2019).
Ruslan, M. 1992. Sistem Hidrologi Hutan Lindung DAS Riam Kanan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Disertasi. Bogor: Fakultas Pascasarjana IPB.
Sismanto. 2009. Analisa Lahan Kritis Sub DAS Riam Kanan DAS Barito kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Jurnal Aplikasi, 6 (1): 10-17.
Sitorus. 1995. Evaluasi Sumberdaya lahan. Bandung: Tarsito Press.
Suryani, E dan Dariah, A. 2012. Peningkatan Produktivitas Tanah Melalui Sistem Agroforestri. Jurnal Sumberdaya Lahan, 6 (2): 15-29.
Wischmeier, W.H & Smith, D. D. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses -A Guide to Conservation Planning. Washington DC: USDA Handbook No. 537
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i1.5044
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.