PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI GETAH KARET (Hevea brasiliensis) DI DESA TAJAU PECAH KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN TANAH LAUT
Abstract
This study aims to analyze the application of chemical fertilizers (NPK) to the production of rubber latex, to analyze the application of organic fertilizer SUPERNASA to the production of rubber latex and to analyze the comparison of the application of fertilizer SUPERNASA to the production of rubber latex. The application of NPK fertilizer to PB20 rubber resulted in an average total of rubber latex of 31.36 grams while IRR39 rubber produced an average total of rubber latex of 29.98 grams, giving organic supernase fertilizer to PB20 rubber resulted in a total rubber sap of 29.34 grams while the IRR39 rubber produces rubber sap of 28.44 grams. The treatment without fertilizer application on PB20 rubber produced 23.78 grams of rubber latex, while the IRR39 rubber was 21.44 grams. The treatment with the addition of fertilizer resulted in a higher amount of rubber latex, and the PB20 type of rubber produced greater rubber latex than the IRR39 rubber type with or without treatment.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian pupuk kimia (NPK) terhadap produksi getah karet (lateks), menganalisis pemberian pupuk SUPERNASA organik terhadap produksi getah karet (lateks) dan menganalisis perbandingan pemberian pupuk SUPERNASA terhadap produksi getah karet (lateks). Pemberian pupuk NPK pada karet PB20 menghasilkan total rata-rata getah karet sebesar 31,36 gram sedangkan pada karet IRR39 menghasilkan total rata-rata getah karet sebesar 29,98 gram, Pemberian pupuk supernasa organik pada karet PB20 menghasilkan total getah karet sebesar 29,34 gram sedangkan pada karet IRR39 menghasilkan getah karet sebesar 28,44 gram, Perlakuan tanpa pemberian pupuk pada karet PB20 mengasilkan getah karet sebesar 23,78 gram sedangkan pada karet IRR39 sebesar 21,44 gram, Pemberian perlakuan dengan penambahan pupuk menghasilkan jumlah getah karet yang lebih tinggi, dan Jenis karet PB20 menghasilkan getah karet lebih besar dibandingkan dengan jenis karet IRR39 dengan atau tanpa perlakuan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kiswara A.P. 2007. Sistem produksi tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) berdasarkan komposisi umur tanaman di PT Sentosa Mulia Bahagia, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Setyamidjaja,D. 1993. Seri Budi Daya Karet. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.
Setyamidjaja. 2012. Seri Budi Daya Karet. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Woelan, S., I. Suhendry, Aidi-Daslin, dan R. Azwar. 1999. Karakteristik klon anjuran rekomendasi 19992001. Warta Pusat Penelitian Karet 18(13): 13.
Anonymous. 2011. Badan Penelitian dan Perkembangan Pertanian, “sinar tani”. Agustus 2011.
Kiswara A.P. 2007. Sistem produksi tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) berdasarkan komposisi umur tanaman di PT Sentosa Mulia Bahagia, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Tatik Maryani, A,. (2007). Aneka tanaman perkebunan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i1.5046
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.