POTENSI SUMBERDAYA AIR DI DAS SEBELIMBINGAN KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Population growth and development activities make the need for clean water sourced from groundwater in Kotabaru regency increases. The purpose of this research is to find out the condition of water discharge and water level, analyze the relationship between water discharge and water level, analyze the amount of suspension charge in the Watershed Sebelimbingan Kotabaru Regency. Water discharge measurement is done by measuring river currents in three observation points, namely upstream, central and downstream. The method used is using buoys and accompanied by measurements of Water Level using Piscal tools. The data taken there are two primary and secondary data. The results showed that the higher the water level, the higher river water discharge. The average value of upstream water discharge is 3.28 m3/s, the middle value is 1.75 m3/s and the downstream value is 6.70 m3/s. The results of the data analysis showed the relationship of water discharge with high water level in the upstream, middle and downstream respectively 0.8929, 0.9005, 0.9663 which means it has a very strong correlation. The average value of the upstream solids is 0.40 tons/ha/day and the sediment charge is 0.01 tons/ha/day with a score of 0.50, in the middle the average solid charge is 0.23 tons/ha/day and the sediment charge is 0.01 tons/ha/day with a score of 0.50, and Downstream the average solid charge value is 1.08 tons/ha/day and the average value of sediment charge is 0.06 tons/ha/day with a score of 0.50, all of which indicate a very low recovery qualification.
Pertumbuhan penduduk dan kegiatan pembangunan yang semakin berkembang secara tidak langsung meningkatkan kebutuhan air bersih yang bersumber dari air tanah di daerah Kabupaten Kotabaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi debit air dan tinggi muka air, menganalisa hubungan antara debit air dengan tinggi muka air serta menganalisa besarnya muatan suspensi di DAS Sebelimbingan Kabupaten Kotabaru. Pengukuran debit air dilakukan dengan mengukur arus sungai ditiga titik pengamatan yaitu bagian Hulu, Tengah dan Hilir. Metode yang digunakan yaitu menggunakan pelampung dan disertai pengukuran Tinggi Muka Air (TMA) menggunakan alat Piscal. Data yang diambil ada dua yaitu data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi muka air maka akan semakin tinggi juga debit air sungai. Nilai rata-rata debit air bagian hulu sebesar 3,28 m3/detik, bagian tengah nilai rata-rata debit sebesar 1,75 m3/detik dan bagian hilir nilai rata-rata debit air sebesar 6,70 m3/detik. Hasil analisis data menunjukkan hubungan debit air dengan tinggi muka air pada bagian hulu, tengah dan hilir masing-masing 0,8929, 0,9005, 0,9663 yang berarti memiliki korelasi sangat kuat. Nilai rata-rata bagian hulu muatan padatan sebesar 0,40 ton/ha/hari dan muatan sedimen sebesar 0,01 ton/ha/hari dengan skor 0,50, pada bagian tengah nilai rata-rata muatan padatan sebesar 0,23 ton/ha/hari dan muatan sedimen sebesar 0,01 ton/ha/hari dengan skor 0,50, serta Pada bagian hilir nilai rata-rata muatan padatan sebesar 1,08 ton/ha/hari dan nilai rata-rata muatan sedimen sebesar 0,06 ton/ha/hari dengan skor 0,50 yang kesemuanya menunjukkan kualifikasi pemulihannya sangat rendah
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ansar Nadhirah A. & Muhammad A. S. Studi Analisis Sedimentasi Di Sungai Pute Rammang-Rammang Kawasan Karst Maros. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, 10 (3) : 301-307.
Arsyad, S. 1989 Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Edisi Revisi Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotabaru. 2018. Kabupaten Kotabaru Dalam Angka 2018. Kotabaru: BPS Kabupaten Kotabaru.
Badaruddin. 2014. Kajian Karakteristik DAS Batulicin dan Model Pengelolaan DAS Terpadu. Banjarbaru: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
Bappeda Kabupaten Kotabaru dan Unlam. 2011. Kajian Potensi Ktersediaan Air Sebelimbingan DAS di Pulau Laut Kabupaten Kotabaru. Kotabaru: Bappeda Kotabaru.
Bunganaen W. 2011. Perubahan Kondisi Tata Guna Lahan Terhadap Volume Sedimentasi Pada Embung Bimoku Di Lasiana Kota Kupang. Jurnal Teknik Sipil FST Undana.
Departemen Kehutanan. 1995. Petunjuk Teknis Pembangunan dan Pengelolaan Data Stasiun Pengamatan Arus Sungai di Areal Pengusahaan Hutan. Jakarta: Direktorat Rehabilitasi dan Konservasi Tanah. Ditjen Kehutanan.
Kadir S, Badaruddin, Nurlina. 2016. Penilaian Karakteristik DAS Tabunio untuk Mewujudkan Kondisi Lahan Produktif secara Berkelanjutan di Kabupaten Tanah Laut. Fakultas Kehutanan universitas Lambung Mangkurat.
Kadir, S., Rayes, M. L., Ruslan, M., and Kusuma, Z. 2013. Infiltration To Control Flood Vulnerability A Case Study of Rubber Plantation of Dayak Deah Community in Negara, Academic Research International. Natural and Applied Sciences. 4(5):1–13. http://www.savap.org.pk.
Kuswardani L. 2015. Analisis Debit Puncak dan Aliran Permukaan DAS
Ciliwung Hulu pada Bulan Januari 2014. Studi Kasus; Bendungan
Katulampa. Bogor: Fakultas Peertanian IPB.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lipi), 2018. Konsep Ekohidrologi, Solusi Ketersediaan Air Bersih Berkelanjutan. Online. (geotek.lipi.go.id., diakses 26 November 2019.
Neon A. K, Herman Harijanto & Abdul Wahid. 2016. Hubungan Debit Air Dan Tinggi Muka Air Di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu. Warta Rimba, 4 (2): 1-8.
Sirang, K. 1988. Beberapa Metode Pengukuran Debit. Banjarbaru: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
Sulaxono, Resnandi Wiharto Fitrian. 2019. Analisis Debit Air Dan Sedimentasi Di Sub Das Nahiyah Das Asam-Asam Kabupaten Tanah Laut. Skripsi. Banjarbaru: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
Sungkawa, I. 2013. Penerapan Analisis Regresi Dalam Menentukan Arah Hubungan Dua Faktor Kualitatif. Bandung: IPB Press.
Suripin. 2002. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi Press
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i1.5047
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.