KAJIAN BANJIR DI SUB DAS BATI-BATI DAS MALUKA KABUPATEN TANAH LAUT
Abstract
Flooding has the potential to pose a danger to the human life and environment, and so it is necessary to conduct a flood study. This study have a purpose to identify the frequency of floods and determine the direction of flood recovery qualification in sub-watershed Bati-Bati Maluka Watershed Tanah Laut Regency. Village selection is done Purposive sampling which is a village that often experiences flood events, 6 villages in two sub-districts with the number of respondents as many as 80 respondents. Data analysis was conducted to establish the classification of watersheds in the research area, namely flood frequency data obtained from flood disaster event reports and direct observations. Then, the results of the study are presented in a descriptive analysis. The study of flood events in sub-watershed Bati-Bati Maluka Watershed Tanah Laut is the frequency of floods that occur in Bati-Bati subdistrict occurs flooding 1 time in a period of 2 years, with the duration of flooding that occurs is < 1 month and the average height of flood inundation 0.5 -1 meter. Meanwhile, in Kurau sub-district flooded once in a period of 2 years, with the duration of the flood that occurred is 1-2 months and the average height of flood puddles 0.5 - 1 meter. Recovery qualifications in Bati-bati and Kurau subdistricts are needed which can be done with two programs, namely long and short term
Banjir dapat berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, sehingga kajian banjir perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi frekuensi banjir serta menentukan arahan kualifikasi pemulihan banjir di Sub DAS Bati-Bati DAS Maluka Kabupaten Tanah Laut. Pemilihan desa untuk lokasi penelitian dilakukan dengan metode Purposive sampling yaitu desa yang sering mengalami kejadian banjir, 6 desa di dua Kecamatan dengan jumlah responden sebanyak 80 responden. Analisis data dilakukan untuk menetapkan klasifikasi DAS di wilayah penelitian dengan pengamatan langsung untuk mengetahui data frekuensi banjir yang diperoleh dari laporan kejadian bencana banjir. Kemudian, hasil penelitian disajikan secara analisis deskriptif. Kajian Kejadian Banjir Di Sub DAS Bati-Bati DAS Maluka Kabupaten Tanah Laut ialah frekuensi banjir yang terjadi di Kecamatan Bati-Bati terjadi banjir 1 kali dalam kurun waktu 2 tahun, dengan lama banjir yang terjadi yaitu < 1 bulan dan rata-rata tinggi genangan banjir 0,5 – 1 meter. Sedangkan, di Kecamatan Kurau banjir 1 kali dalam kurun waktu 2 tahun, dengan lama banjir yang terjadi yaitu 1 – 2 bulan dan rata-rata tinggi genangan banjir 0,5 - 1 meter. Kualifikasi Pemulihan di Kecamatan Bati-bati dan Kecamatan Kurau yang diperlukan ialah sedang yang dapat dilakukan dengan dua program yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Departemen Kehutanan. 2009. Kerangka Kerja Pengelolaan DAS di Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Hadisusanto, N. 2011. Aplikasi Hidrologi. Yogyakarta: Jogja Mediautama.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press.
Kadir, S., Rayes, M. L., Ruslan, M., & Kusuma, Z. 2013. Infiltration To Control Flood Vulnerability A Case Study of Rubber Plantation of Dayak Deah Community in Negara. Academic Research International Natural and Applied Sciences, 4(5): 1–13.
Kadir, S. Sirang, K., & Badaruddin. 2020. Pengendalian Banjir Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan di Sub DAS Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Academic Research International Natural and Applied Sciences, 1(1): 1–9.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.511/Menhut-V/2011 tentang Penetapan Peta Daerah Aliran Sungai. 2011. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Kim, E, S., & Choi H. II. 2011. Assement of Vulnerablity o Exrtreme Flash Floods in Design Stroms. International journal Of Envoremental Research and public Health, 8(7): 07-22.
Kodoatie, Robert J, & Roestam, S. 2006. Pengelolaan Sumber Bencana Terpadu Banjir, Longsor, Kekeringan dan Tsunami. Jakarta: Armas Jaya.
Kumalawati, Rosalina & Rijal. 2015. Evaluasi Faktor Penyebab Banjir berbasis Masyarakat di Daerah Risiko Banjir Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Banjarbaru.
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.60/Menhut-II/2014 tentang Penetapan Klasifikasi Daerah Aliran Sungai. 2014. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Rosyidie, A. 2013. Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh Dari Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah Kota, 24 (3): 241-249.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wisner. 2011. Are We There Yet? Reflections on Integrated Disaster Risk Management after Ten Years. Journal Of Integrated Disaster Risk Manangement. DOI 10.5595/idrim.2011.0015
DOI: https://doi.org/10.20527/jss.v5i3.5705
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Sylva Scienteae is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.